TINTAKALTIM.COM-Seluruh sapi yang akan disembelih di halaman Masjid Asy-Syifa dari mereka yang berkurban (shohibul qurban) dalam keadaan sehat. Artinya, bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK). Sehingga, layak untuk dikurbankan.
“Alhamdulillah, saya bersama tim yakni H Suhud dan Agus Juhari sudah ngecek ke lapangan. Seluruh sapi kita cek dan tak ada yang sakit,” kata Penanggungjawab Penyembelihan Hewan Kurban 2024 Masjid Asy-Syifa H Suwadi dalam rapat pembentukan panitia di Masjid Asy-Syifa, Senin (10/06/2024)

Panitia terbentuk. Melibatkan pelindung Ketua RT 38 Sihombing dan Ketua RT 39 Neneng Zulaiha. Serta seksi-seksi yang posisi koordinator penyembelihan hewan kurban dikomandani H Syamsul Haidar dan sekjen H Muhammad Suhud serta bendahara Hendra Winardi (Ahok).
Dalam rapat yang dibuka HM Suhud itu, koreksi terkait draf surat keputusan (SK) kepanitiaan Idul Qurban Masjid Asy-Syifa banyak diusulkan undangan yang hadir. Dan yang ‘menyita’ waktu adalah sharing terkait penyelenggaraan salat Idul Adha dan penyembelihan kurban agar panitia dipisahkan.
“Sebaiknya dipisah, sehingga ada yang konsentrasi di penyembelihan dan itu masuk panitia. Dan ada yang urusan salat Idul Adha. Agar tidak jadi satu kesatuan,” ujar Ali Umri dan H Nursalim.

Awalnya rapat dipimpin Koordinator Samsul Haidar, tetapi ia menyerahkan sepenuhnya kepada media ini sebagai bidang humas untuk memimpin acara. Dan proses rapat berjalan dinamis dan akhirnya SK kepanitiaan disahkan forum rapat.
Dalam SK itu diputuskan di forum rapat jadi satu kesatuan Panitia Idul Qurban Masjid Asy-Syifa. Untuk pelaksanaan Salat Idul Adha diketuai H Nursalim yang masuk dalam seksi ibadah yang dibantu pengurus masjid. Pelaksanaan salat Idul Adha pada 17 Juni 2024 pukul 07.00 Wita dan usai itu penyembelihan hewan kurban.

Rapat kepanitiaan lebih banyak dimanfaatkan sharing kaitan peningkatan kualitas proses penyembelihan. Agar ada perubahan yang tak ‘itu-itu saja’ tiap tahun. Sehingga, diperlukan penyempurnaan dan itu lahir dari gagasan seluruh panitia di forum rapat.
“Tolong ada petugas Puskemas Margomulyo. Selain bisa membantu mengawasi hewan kurban juga melihat penanganan daging yang higenis,” kata H Ali Akbar yang usulannya diakomodir forum rapat.
AKAD KURBAN
Sementara itu panitia lain Gatot mengusulkan agar ketika penyembelihan hewan kurban karena ia juga jagal, perlu adanya akad amanah dan niat dari mereka yang berkurban (shohibul qurban). Karena itu sesuai dengan kaidah fiqih
Kendati sebenarnya setiap individu yang berkurban dari sejumlah ulama ketika niat dan menyerahkan uangnya untuk dibelikan kurban oleh pengurus masjid sudah dianggap akad.
“Tetapi alangkah baiknya disampaikan langsung, termasuk ketika akan disembelih,” kata Gatot yang setiap tahun dipercaya di kepanitiaan menjadi petugas penyembelih hewan kurban bersama H Samud Purnomo.
LEBIH STERIL
Sementara itu H Dedy berharap agar pemotongan hewan kurban tahun 2024 lebih baik. Sterilasi dari pihak luar harus dilakukan panitia. “Jangan sampai orang yang tak dikenal masuk ke proses penyembelihan. Makanya, ini harus dicermati,” kata H Dedy.
Forum rapat sepakat nanti panitia akan dilengkapi dengan tanda pengenal (badge). Sehingga, mereka yang tak bertugas tak boleh di dalam areal pemotongan. “Kita pasang semacam pagar pembatas seperti police line gitu. Ini menjaga ketertiban,” kata Hendra Ahok dan Ali Umri.

Prosesi penyembelihan nanti, diharapkan berjalan sesuai kaidah yang ditetapkan panitia. Dalam kepanitiaan juga ada keterlibatan ibu-ibu yang masuk pada proses pemotongan daging dan penimbangan.
“Intinya semua menggunakan tanda pengenal atau badge agar mudah diidentifikasi keberadaannya oleh panitia,” kata H Suwadi.
Untuk mendapat ‘kesepakatan’ dan masuk dalam akad amanah kepada panitia, seluruh shohibul qurban (pengkurban) diundang untuk hadir dalam rapat pada Kamis (13/06/2024). “Kita akan undang dan kumpulkan bada salat Isya,” kata H Muhammad Suhud.
Ketua Masjid Asy-Syifa yang juga pelindung kegiatan Idul Qurban H Rahmadi mengatakan, saat shohibul qurban menyerahkan uang untuk berkurban sebenarnya sudah disampaikan bahwa uang itu untuk kurban sekian dan untuk operasional sekian. Dan mereka setuju.

“Mereka sebenarnya yang berkurban itu sudah mengetahui sebab disampaikan. Tetapi, jika shohibul qurban mau dikumpulkan akan lebih mudah menyampaikan apa-apa saja hasil rapat kepanitiaan,” kata H Rahmadi.
Dalam pertemuan dengan shohibul qurban nanti, akan disampaikan pula pembagian daging kurban dari panitia khusus shohibul qurban. Karena, secara fiqih daging kurban itu dibagi menjadi 3 bagian yakni 1/3 untuk shohibul qurban, 1/3 untuk fakir miskin dan 1/3 untuk tetangga.
“Nanti kita akan bagikan 1/3 untuk shohibul qurban pola perhitungannya dengan melihat seekor sapi 60-70 kilogram bersih. Baru dibagi 1/3 dan dibagi dengan 7 orang tadi,” kata M Suhud.
Forum rapat juga sepakat, agar daging-daging kurban itu nanti akan diprioritaskan untuk shohibul qurban, fakir miskin dan tetangga di lingkup Kompleks BTN. Kalaupun ada permintaan dari pihak luar melihat kondisi daging apakah sudah semua terbagi di BTN.
“Jangan sampai pihak luar mendapatkan jatah dari daging kurban di Masjid Asyifa, tetapi tetangga ada yang tidak dapat. Seperti tahun lalu rasanya ada yang tak dapat,” pungkas H Sugito, yang memimpin rapat panitia itu hingga akhir. (gt)