TINTAKALTIM.COM-Dijadwalkan, Selasa (6/12/2022) Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME melakukan peluncuran (launching) program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PDAM). Program ini digratiskan walikota.
Launching ini juga sama seperti tahun 2021, saat itu sebanyak 1.700 Sambungan Rumah (SR) yang terdiri dari 500 SR didukung Dana Alokasi Khusus (DAK) provinsi dan sisanya 1.200 SR merupakan hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya.
“Di tahun 2022 memang sudah diverifikasi BPKP. Ini kerja direksi, dewas dan tim serta arahan Kuasa Pemilik Modal (KPM) yakni Walikota Rahmad Mas’ud kaitan kontinyunitas distribusi air,” kata Plt Dirut PDAM Balikpapan Agus Budi Prasetyo, menjelaskan program MBR 2022 itu dan sambungan baru di tahun 2023 mendatang.
Menurut Budi, MBR bedahnya juga melihat di lapangan khususnya kaitan air baku. Karena jangan sampai disebut idle capacity (kapasitas berlebih) di suatu kawasan, ternyata hanya 50 persen terlayani. Tentu, ini harus diupayakan 100 persen.
“Pak Walikota sangat concern untuk membenahi pelayanan air bersih karena masih ada warga yang belum teraliri 24 jam. Sehingga, sejumlah saran dari direksi dan dewas diakomodir. Khususnya kaitan jaringan,” ujar Budi.
Diakui Budi, sejumlah kawasan belum mendapat kucuran air bersih. Ini karena debit air baku terbatas dan kaitan jaringan. Sehingga, diperlukan untuk menganalisa sistem pengaliran dalam distribusi itu.
Dalam prakteknya kata Budi, sistem pemompaan memang digunakan untuk meningkatkan tekanan dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) dan reservoir. Itu baru dialirkan ke masyarakat.
“Hanya jaringan pipa distribusi ini perlu dianalisa dan dikaji. Sebab, kondisi topografi wilayah di Balikpapan berbeda-beda,” ujarnya.
Ia mengatakan, di tahun 2023 saat pembahasan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) diperlukan analisa SWOT dan metode Key Performance Indicator (KPI) PDAM sebagai tujuan untuk mencapai sasaran visi dan misi PDAM yang juga visi-misi Walikota.
“Makanya saya membedah bagaimana distribusi air ke masyarakat, kondisi air terjual. Juga kaitan angkat kehilangan air atau non revenue water (NRW). Ini penting untuk dianalisa semua, sehingga ketika kita membuat program tidak salah,” ujar Budi.
Ia menyebutkan, ada daftar tunggu sekitar 7.000 Sambungan Rumah (SR) di tahun 2023 harus diselesaikan sekitar 2.500 SR termasuk MBR. “Kerja-kerja maksimal memang harus terus digenjot. Kami juga sudah diskusi dengan Walikota agar ada dukungan anggaran untuk jaringan ke depan,” ungkap Budi.
Secara terpisah anggota Dewan Pengawas (Dewas) PDAM Balikpapan Adi Supriadi menegaskan, analisa jaringan dan inspeksi ke sejumlah IPAM juga sudah dilakukan bersama direksi. “Kami melihat dan meninjau IPAM yang mungkin bisa dianalisa untuk distribusi air. Selain jaringan yang harus diperbaiki,” kata Adi.
Ia membenarkan, jika kerja direksi untuk memuluskan 1.500 MBR sudah final. Bahkan telah diverifikasi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sehingga tinggal launching karena mencapai 100 persen lebih. “Prinsipnya dewas terus mendukung kerja direksi bagaimana mengurai agar distribusi air ke pelanggan dapat maksimal,” jelas Adi.
Sementara itu Direktur Umum (Dirum) PDAM Balikpapan Hj Nour Hidayah (Nunu) menjelaskan, program MBR menjadi konsentrasi direksi. Dan proses pemetaan sampai diverifikasi pun telah dikerjakan di lapangan lewat dukungan direksi dan staf. Sehingga, sekarang tinggal di-launching saja. “Alhamdulillah, direksi akan support arahan Pak Walikota dan dewas kaitan bagaimana meningkatkan pelayanan air bersih ke masyarakat,” ujar Nunu.
Secara terpisah, Kabag Hubungan Pelanggan (Hublang) PDAM Balikpapan Abdul Ramli menyebutkan, di tahun 2022 MBR 1.500 sudah diupayakan verifikasi maksimal. “Semua lancar. Hanya kita pun mengajukan melihat kondisi debit air yang idle capacity. Jika tidak, sulit untuk merealisasikan program MBR. Makanya, pengajuan di tahun 2023 juga nanti analisanya adalah idle capacity,” pungkas Abdul Ramli sambil menambahkan, launching MBR di Balikpapan Kota tepatnya kawasan Pasar Baru. (gt)