TINTAKALTIM.COM-Jumat (1/10) malam, Walikota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME yang sedang cuti Pilkada 2024 sudah memberi informasi. Besok pagi ada kegiatan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Balikpapan sekaligus salat Subuh berjamaah di Masjid Namirah kawasan Balikpapan Baru.
Soal salat berjamaah, Rahmad Mas’ud (RM) sudah terbiasa. Terkadang, ia berangkat sendiri dan menjadi driver untuk menuju masjid salat berjamaah. Tetapi, saat itu ia membawa sahabatnya Ustaz Mustaqim Lc, Ahmad Kamaluddin, Syarifuddin dan penulis untuk Subuh berjamaah.

“Jangan sampai kesiangan. Kita sekaligus silaturahmi dengan jajaran Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Namirah,” kata Rahmad singkat.
Penulis tiba lebih awal. Rahmad masuk masjid pukul 04.45 Wita dan berada di shaf belakang. Ia sempat melaksanakan salat qabliyah Subuh. Saat itulah, salahsatu pengurus DKM Namirah, drh Joko Suseno mencari Rahmad. “Mobilnya ada, di mana ya Pak Wali,” kata Joko.

Rahmad duduk di shaf belakang. Di dekatnya ada tim asistensi walikota H Muhammad Saufan dan sekretaris MES Balikpapan Bambang Saputra dan Ustaz Mustaqim. Dan akhirnya, Joko Suseno menghampiri Rahmad Mas’ud di shaf belakang.
Salat Subuh berjamaah dilakukan. Usainya, ada pengumuman bahwa MES menggelar kegiatan. Ternyata, bukan event tetapi hanya sosialisasi dari Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk mengenalkan konsep sedekah menggunakan QRIS.
DUKUN MASUK ISLAM
Usai salat Subuh berjamaah, RM duduk di barisan shaf depan bersama jajaran pengurus DKM Namirah termasuk ketuanya Edy P. Ia mendengarkan taklim (tausyiah) atau kajian ba’da Subuh yang disampaikan Ustaz Ismail Yahya Lc
Ustaz Ismail menceritakan kaitan dukun zaman jahiliyah di era kepemimpinan amirul mukminin Umar bin Khattab. Saat itu ada dukun sakti mandraguna bernama Sawad bin Qarib.

Masyarakat Arab jahiliyah sudah kenal sejak lama dukun itu. Dukun Sawad sangat dihormati karena mampu memprediksi berbagai hal dan meramal dengan benar karena ia memiliki jin yang membantunya.
“Umar bin Khattab saja hormat sama dukun ini. Karena ilmunya dan kehidupan masa lalunya di jahiliyah melebihi dari Umar,” cerita Ustaz Ismail Yahya yang kerap memberikan taklim bada’ Subuh di Namirah tersebut.

Sawad itu memang dukun sakti. Ia mampu meramal masa depan dan apa yang terjadi atas bantuan jin tentu informasinya selalu akurat
Bahkan, ketika dikumpulkan 3 dukun, Sawad bin Qarib mampu menebak setiap pertanyaan dengan benar. Bahkan detail sampai mampu mengedentifikasi silsilah keluarga orang yang ditebak. “Nanti akan lahir seorang pemimpin dan disegani di Kota Makkah,” kata dia.

Umar bin Khattab yang disebut-sebut juga di zaman jahiliyah sebagai ‘mantan preman’ merasa kagum dengan Sawad bin Qarib. Karena, takwilnya atau penafsirannya selalu benar, kendati ia masih di jalan musyrik.
Suatu ketika, Sawad tertidur. Dan mimpi didatangi jin dan menggoyang tubuhnya dengan ungkapan: “Bangunlah, jika kau berakal sehat, di Makkah sudah ada seorang Rasul utusan Allah yang hadir untuk kemaslahatan ummat,” cerita Ustaz Ismail Yahya dalam ceramahnya.

Mimpi itu berkali-kali, jin itu menggoda Sawad dengan ungkapan serupa: “Wahai Sawad bin Qarib, Allah telah mengutus seorang nabi. Bangunlah untuk menghadapnya. Semoga Allah memberimu petunjuk dan hidayah dirimu,” jin tersebut terus membangunkan Sawad kata Ismail Yahya
Sawad terjaga, tetapi ia ada merasakan kedamaian dalam hatinya. Bergegas ia berangkat ke Makkah. Hanya, Rasulullah sudah hijrah ke Madinah sehingga Sawad mengejarnya sampai ke Madinah.
“Dalam pertemuan itu, sang dukun bertemu Rasulullah. Ia lalu mengucapkan syahadat untuk masuk Islam. Itulah dukun yang memeluk Islam atas bantuan jin,” urai Ustaz Ismail Yahya
Di sela silaturahmi itu, Rahmad Mas’ud sempat berdiskusi dengan pengurus DKM Namirah. Banyak hal yang disampaikannya terkait progres pembangunan termasuk membangun rumah ibadah.
“Sebenarnya saya ini bukan riya. Kalau salat dari masjid ke masjid sudah dilakukan bahkan terkadang sendiri dan mengajak sahabat. Tapi, ini musim pilkada nanti ada saja yang berasumsi bahwa memanfaatkan momentum. Karena, ada acara MES kita hadir di Namirah ,” kata Rahmad Mas’ud sambil sarapan nasi kuning dengan jamaah lainnya dan mengakhiri dengan saling bersilaturahmi dengan jamaah lainnya.
Di antara jamaah, ada saja yang melontarkan ungkapan: “Kita tak sabar menunggu 27 November 2024,” ujar jamaah tadi. Lalu spontan Rahmad mengingatkan, ini masjid dan tujuannya silaturahmi. Subhanallahu dan Allahu Akbar. (gt) .