TINTAKALTIM.COM-Petugas medis merupakan garda terdepan menghadapi wabah corona (covid-19) yang tengah melanda dunia saat ini. Sayang, di balik perjuangan petugas medis, mereka terkadang menemui sejumlah hambatan termasuk kekurangan alat pelindung diri (APD), seperti masker baju pelindung, sarung tangan dan sebagainya.
Tergerak hati untuk menolong tenaga medis yang sekarang disebut ‘pahlawan kesehatan’ itu, pengusaha oli terkenal di Kalimantan yang juga Direktur Utama (Dirut) PT Artha Pusaka Mitra Sakti (APMS) yang berkantor di Jalan Soekarno Hatta, Bryan Wijaya menyumbang untuk pembelian APD.
“Kita ingin gotong-royong saja. Kasihan para dokter ibaratnya berperang tapi tanpa senjata. Padahal yang diselamatkan adalah nyawa,” ujar Bryan yang sebenarnya niat dia berdonasi enggan ntuk dipublikasikan. Hanya, media ini menyebut sebagai contoh bagi lainnya. Apalagi perusahaan lain dapat menggerakkan potensi donasi lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).

Bagi Bryan, pemerintah telah melibuarkan pelajar, mahasiswa bahkan ada juga karyawan. Mereka diminta hanya untuk bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH). Hanya, hal itu tidak belaku bagi petugas medis yang harus menangani langsung pasien virus corona di rumah sakit.
“Saya harus membantu di Jakarta. Sebab, di sana juga memerlukan. Saya dapat dari komunitas dan group whatsApp yang perlu 1.000 psc APD jumpsuit, masker dan lainnya. Nah untuk membantu di Balikpapan, telah di-handle ayah saya (Hengky Wijaya),” ujar Bryan Wijaya.
Pesan di group itu memang sedang menggalang dana kemanusiaan untuk mensupport para tenaga medis yang sedang berjuang menangani virus covid-19. Dalam pesan yang diterima Bryan itu, disebutkan tenaga medis sudah lebih dari 60 orang terkena virus covid-19 dan sudah sudah banyak pula yang meninggal.

“Mereka butuh APD yang saat ini sangat terbatas. Padahal mereka adalah garda terdepan menghadapi virus corona,” cerita Bryan.
Yang membuat sedih kata Bryan, di beberapa rumah sakit, para petugas kesehatan ada yang mengenakan jas hujan plastik, lantaran kehabisan stock. “Makanya saya tergerak. Memang tanggung jawab pemerintah, tetapi swasta juga harus ikut berperan. Sebab, wabah corona ini tanggung jawab bersama,” ungkap Bryan.
Sebagai garda terdepan penanganan covid-19, pekerja kesehatan atau tim medis adalah kelompok paling rentan terpapar oleh pasien di fasilitas-fasilitas kesehatan. Yang terinfeksi, hampir rata-rata kurang optimalnya perlindungan. “Tim medis itu kan punya hak untuk juga sehat. Apalagi mereka bekerja berjam-jam dan tentu menghadapi tekanan psikologis dan pasti lelah,” urai Bryan.
Bryan sendiri membantu Rp50 juta dalam kaitan APD. Sementara ayahnya, membantu Rp100 juta yang juga diperuntukkan pengadaan APD untuk tim medis di wilayah Kota Balikpapan Provinsi Kaltim. “Semoga tim medis kita selalu diberi kesehatan, sehingga dapat bekerja maksimal,” pungkas Bryan. (git)