TINTAKALTIM.COM-Sehat itu mahal. Apalagi bertugas melayani masyarakat. Kesehatan prima diperlukan. Untuk Mengetahui faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), jajaran pegawai Balai Pemasyarakatan (Bapas) Balikpapan dideteksi atau skrining kesehatan satu per satu.
Inisiatif itulah yang dilakukan Plt Kepala Bapas Balikpapan Husni Thamrin bersama timnya dengan menggandeng Puskemas Manggar Baru yang datang langsung memeriksa seluruh pegawai Bapas termasuk Husni, Jumat (15/09/2023)
“Ini langkah deteksi risiko. Seluruh pegawai harus sehat termasuk diri saya. Kita ini kan sibuk bekerja terkadang lupa dengan kesehatan. Sehingga, skrining atau deteksi PTM ini sebagai langkah preventif atau pencegahan,” kata Husni Thamrin di hadapan pegawainya.
Dengan skrining kata Husni, minimal dapat mengetahui apa saja PTM yang muncul. Jika kesehatan pegawai ditemukan gejala penyakit, maka dapat dilakukan pengobatan lebih lanjut di puskesmas terdekat
Bagi Husni, skrining upaya solutif. Sebab, seluruh pegawai Bapas Balikpapan harus sehat. Karena, yang dilayani klien dan salahsatu tugasnya melaksanakan bimbingan kemasyarakatan.
“Sangat tidak elok lah, jika pegawai Bapas sakit padahal tugasnya membimbing klien. Jadi peran pegawai krusial, makanya wajib sehat dan menjaga kesehatan. Pegawai harus fit sebab melayani publik tadi,” tambah Husni Thamrin.
Klien sendiri mereka yang mendapat pidana bersyarat, narapidana atau anak yang bersangkutan dengan hukum. Sehingga, harus dibimbing dan mendapat pengawasan dari petugas Bapas.
“Kantor Bapas Balikpapan itu terlihat seolah aktivitasnya kurang, padahal pegawainya bekerja melayani klien setiap hari. Bahkan, ada yang shift. Sehingga, skrining kesehatan diperlukan,” ungkap Husni.
Husni memberi apresiasi tim kesehatan dari Puskesmas Manggar Baru pimpinan dr Karunia dan tim yang telah datang ke kantornya melakukan skrining PTM. Ke depan, ada upaya melakukan skrining seluruh klien yang ada di Bapas Balikpapan. “Kita tidak tahu toh, klien mungkin ada yang stress atau apa, makanya diperlukan juga PTM-nya dideteksi,” jelas Husni
Sementara itu dr Karunia menyebutkan, skrining PTM upaya solusi dini menghindari penyakit sehingga tidak sampai terjadi sakit hingga kronis.
“Kami setuju dan siap mendukung jika klien Bapas Balikpapan juga melakukan skrining PTM. Sebab, mencegah penyakit masyarakat itu tugas kami,” ujar dr Karunia.
Inisiatif skrining yang dilakukan Bapas Balikpapan kata dr Karunia hal positif. Karena, kendala yang dialami Puskesmas Manggar Baru biasanya petugas siap tetapi tidak ada yang memfasilitasi. “Terimakasih Bapas, semoga skrining ini bermanfaat bagi pegawai dan bisa berlanjut ke klien di waktu mendatang,” ungkap dr Karunia.
Secara medik menurut dr Karunia, PTM biasa menyerang pada usia produktif dari 15-59 tahun. Dan penyakitnya beragam seperti hipertensi, kencing manis, gula darah tinggi dan itu semua bisa diakibatkan beragam hal yang lebih banyak gaya hidup (lifestyle), makan tak terkontrol dan jarang berolahraga. “Makanya skrining upaya pencegahan dini,” ungkap Karunia.
Kegiatan skrining itu diikuti seluruh pegawai bahkan Plt Bapas Balikpapan Husni Thamrin pun melakukan pemeriksaan tekanan darah, pengambilan darah untuk melihat jenis PTM apa yang ada.
Seluruh pegawai antusias memanfaatkan memomentum pemeriksaan kesehatan itu terdiri dari pengukuran indeks masa tubuh, tekanan darah yang hasilnya dilakukan konseling dengan dokter termasuk dr Karunia sendiri.
Dan, lewat konseling itu, dr Karunia banyak memberikan advis atau saran jika ditemukan PTM. Misalnya, tekanan darah tinggi atau gejala apa yang dialami pegawai dan bagaimana solusinya.
“Jangan sampai tidak melakukan skrining. Itu bagian dari langkah medical chek up (MCU) untuk mengetahui ada gangguan apa di dalam tubuh,” pungkas dr Karunia. (gt)