TINTAKALTIM.COM-Hubungan birokrat atau pelaksana birokrasi dengan politisi hampir tak dapat dipisahkan? Sejauh ini jika Rahmad Mas’ud (RM) menjadi calon walikota, banyak pihak yang mengehendaki wakilnya adalah birokrat. Finalkah pendapat itu dalam perhelatan pilkada Balikpapan di tahun 2020 mendatang. Ternyata tidak.
Penilaian itu disampaikan mantan Walikota Balikpapan H Imdaad Hamid SE . Justru, bapak yang disebut peletak dasar pondasi pembangunan Balikpapan yang meneruskan perjuangan Syarifuddin Yoes (alm) dan Tjutjup Suparna ini menyebut, mau politisi atau birokrat, pasangan RM semuanya cocok.
“Kalau harus berpasangan dengan politisi, mendapatkan sinergi birokratnya ya buat staf ahli, perkuat juga di asisten dan sekretaris kota (sekkot),” kata Imdaad Hamid di hadapan RM saat silaturahmi di Jakarta, Senin (2/11/2019).

Rahmad ke Jakarta untuk hadir di musyawarah nasional (munas) Partai Golkar ke X yang digelar di Hotel Ritz Carlton. Tapi dirinya menyempatkan untuk menjenguk Imdaad Hamid yang tinggal di apartement kawasan Jalan Gatot Subroto. Kondisi Imdaad sakit dan harus terus melakukan medical check up.
“Alhamdulillah bisa bersilaturahmi dengan Abah Imdaad, semoga terus sehat dan selalu dalam lindungan Allah,” doa Rahmad sambil mencium tangan mantan walikota dua periode itu.
Dalam perbincangan itu, Imdaad berpesan agar kaitan dikotomi birokrat-politisi tidak perlu diperlebar. Walikota dan Wakil Walikota ke depan harus cermat dan mampu mencari birokrasi profesional untuk jadi ‘penyeimbang’ politisi. Tentu, birokrat yang loyal dan pekerja keras. “Menteri itu kalau dengar pendapat (hearing) dengan DPR kan membawa birokrasi profesionalnya. Seperti itu nanti walikota dan wakil walikota. Manfaatkan seluruh elemen termasuk akademisi dan ahli-ahli untuk menjadi think-thank, sehingga kalaupun pasangan walikota-wawali harus politisi tak masalah,” ujar Imdaad.

Imdaad sempat berkomunikasi dengan RM kaitan bagaimana kelanjutan pembangunan kota Balikpapan. Imdaad merestui jika Rahmad mencalonkan diri jadi walikota. Dan meminta agar RM terus berkomunikasi dengan semua pihak serta bekerja untuk mesejahterakan rakyat Balikpapan.
Rahmad juga menyampaikan sejumlah hal kepada Imdaad. Salahsatunya akan terus melanjutkan program yang pernah dibuat Imdaad Hamid. Seperti misalnya konsep Balikpapan Madinatul Iman dan bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat agar Balikpapan tetap kondusif. “Apalagi sudah diputuskan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara (PPU), tentu Kota Balikpapan akan jadi daerah penyangga. Banyak pekerjaan yang harus dikerjakan ke depan,” jelas Rahmad.
Imdaad mengaku berterimakasih atas kepemimpinan Rizal Effendi-Rahmad Mas’ud, meski harus terus ditingkatkan. Dan RM harus dapat melanjutkan. Ada 3 hal yang jadi konsentrasi pekerjaan yakni air bersih, energi listrik dan pekerjaan infrastruktur seperti jalan dan drainase mengatasi banjir. Bahkan, kaitan air bersih Imdaad berpesan konsep kerjasama dengan Penajam Paser Utara (PPU) jika air bakunya ada dapat dilanjutkan, termasuk proses pipanisasi atau pemipaan menuju Sungai Mahakam dari Balikpapan ke Samarinda.
Rahmad mendengar itu lalu menimpali, jika urusan PLN sekarang ini sudah surplus sejalan pembangunan sejumlah power plant. Untuk air bersih PDAM tentu itu menjadi skala prioritas ke depan. Sebab, sangat vital karena Balikpapan masih defisit air bersih. Langkah-langkah strategis harus dilakukannya melibatkan multi-stakeholders.
JAGA KONDUSIFITAS
Perbincangan memang harus dilakukan Rahmad tidak terlalu panjang dengan Imdaad. Karena, RM melihat kondisi fisik Imdaad. Saat itu, Imdaad didampingi menantunya Hj Nour Hidayah SE MM (Nunu) yang pegawai PDAM. Rahmad dengan penuh kesabaran mendengarkan suara Imdaad yang lirih. Rahmad justru memuji meski dalam kondisi sakit, tapi daya ingat Imdaad masih luar biasa dan terus bicara tentang kemajuan Kota Balikpapan.

Pesan Imdaad yang penting juga kaitan menjaga kondusifitas kota. Kerjasama TNI-Polri dan tokoh masyarakat, tokoh agama harus senantiasa berjalan sejuk. “Pak Rahmad, pesan saya tolong setiap bulan diadakan pengajian melibatkan ulama. Bisa yasinan atau selawat dan tidak perlu diperdebatkan sisi syariatnya,” pinta Imdaad berulang-ulang dengan suara lirih. Cara ini dianggap mampu untuk terus mempersatukan umat. Termasuk silaturahmi dengan seluruh elemen masyarakat.
Sontak, Rahmad Mas’ud mengaminkan. Ia lalu usul Masjid Islamic Center dan sejumlah masjid lain dapat melakukannya. Kendati sejauh ini sudah berjalan. “Insya Allah Abah Imdaad. Saya dan sejumlah ulama akan melakukannya. Termasuk juga mengimbau tokoh agama di luar Islam harus terus menjaga kondusifitas kota kita,” ujar Rahmad.
Rahmad juga menyampaikan, akan melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) agar serius bekerja. Karena, ke depan Balikpapan tugasnya makin berat. Tanpa sinergi dan kolaborasi tak dapat dilakukan. “Tokoh-tokoh pemuda, kalangan milenial, ormas dan seluruh elemen masyarakat harus dirangkul dan menjalin sinergi dengan pemerintah. Sebab, tugas membangun daerah harus melibatkan elemen lainnya,” ujar Rahmad juga berterimakasih kepada seluruh masyarakat dan meminta untuk terus bahu-membahu membangun kota. (git)