TINTAKALTIM.COM-Rahmad Mas’ud Centre (RMC) terus bergerak untuk kepentingan rakyat. Langkahnya, menyediakan mesin beras modern, sehingga petani dapat menyalurkan gabahnya dengan cepat. Mesin yang dirancang satu paket itu, juga memiliki rice grader atau alat yang berfungsi untuk memisahkan butiran beras utuh dan beras broken.
Lokasi ‘pabrik beras’ itu ada di Babulu Penajam Paser Utara (PPU) dan sehari mampu menghasilkan beras putih sebanyak 30 ton. Dan, sejauh ini beras yang telah melalui proses mesin ini, sudah dinikmati warga baik di PPU dan Kota Balikpapan.
“Insya Allah tahun depan, seluruh gabah milik petani di PPU dapat kita olah. Sehingga, tidak harus jauh-jauh menjual gabahnya,” kata Pembina RMC H Rahmad Mas’ud SE yang juga Wakil Walikota Balikpapan ini, ketika meninjau pabrik mesin pengolah beras itu, di PPU, Selasa (14/04/2020).

Menurut Rahmad, petani di PPU dan lainnya dapat menyiapkan gabah. Karena, RMC siap untuk menyerap gabah petani di sejumlah daerah dengan harga yang komersil dan tidak merugikan petani. “Masih banyak yang belum mengetahui, kami memiliki mesin olah gabah jadi beras. Karena alatnya juga baru. Tapi, jalur komunikasi akan terus kami lakukan,” ujar Rahmad didampingi Ketua KNPI Balikpapan Andi Welly dan pengurus Partai Golkar Balikpapan yang juga kerabat dekat Wawali, Achmad Malolongan.
Dikatakannya, harga gabah petani sudah ada ketentuan dengan berdasar Harga Pembelian Pemerintah (HPP). “Kita fleksibel kalau dengan petani. Sejauh ini, gabah asal Kaltim terkadang dijual ke Jawa. Anehnya, olahan gabah jadi beras itu dikirim ke Balikpapan,” jelas Rahmad.
Dikatakan Rahmad, sekarang ini lagi musim penghujan, terkadang juga berpengaruh dengan kualitas gabah petani. Selain itu, juga kaitan antai jemur terbatas. “Kita punya semacam alat pengering atau pemanas gabah (dryer). Sangat membantu petani,” ujar Rahmad yang berkeliling pabrik melihat proses packaging beras kemasan itu.

Di lokasi pabrik Babulu itu, Rahmad membeli satu set alat kemasan beras modern bermerek Kehong yang kerjanya pola digitalisasi. Kemasan beras dapat diatur mulai 5 kilogram, 10 kg hingga 25 kilogram. “Kami juga memiliki mesin giling padi pengupas gabah atau rice polisher yang kerjanya juga modern. Dari gabah menjadi beras dan praktis. Dan paketnya juga termasuk mesin penggiling padi,” jelas Rahmad.
Menurutnya, dengan mesin modern itu, diharapkan memperkuat kualitas produk sekaligus meningkatkan porsi penghasilan beras lebih besar. “Tahun depan Insya Allah, seluruh gabah petani di PPU dapat kami serap. Bahkan, packaging berasnya kita sebut beras Babulu Darat,” ujar Rahmad sambil menunjukkan, jenis beras yang sudah di-packing itu.
DUKUNG UMRT DAN CORONA
Sebenarnya kata Rahmad, keberadaan mesin beras modern di PPU itu, untuk mendukung pergerakan ekonomi lewat pemberdayaan pengembangan Usaha Milik RT (UMRT) yang sejauh ini sudah dinikmati ribuan RT di Kota Balikpapan dan warganya.

Beras yang telah diolah itu, diberi nama beras RMC yang launching-nya dilakukan 16 Desember 2019 lalu. Tujuann dibentuk UMRT untuk proses pemberdayaan yang akhirnya menjadikan RT punya jiwa wirausaha (entrepeneurship) serta dapat mengelola operasional lewat aktivitas UMRT. Apalagi, tak hanya beras, tetapi usaha itu akan dikembangkan dengan air mineral, gula dan minyak.
Tak melulu untuk usaha, gabah yang diolah melalui mesin modern milik RMC itu, juga dijadikan ‘zakat keluarga Rahmad Mas’ud atau bani Mas’ud menolong orang-orang yang membutuhkan. Apalagi di saat sekarang, banyak warga yang terdampak virus corona. Sehingga, memerlukan bantuan sembako.
Gerakan bagi-bagi sembako sebanyak 25 ribu itu, dilakukan secara ikhlas dengan mengusung tagline Gotong-Royong Melawan Corona, Berat Sama Dipikul dan Ringan Sama Dinjinjing. Gerakannya, bantuan diserahkan secara door to door oleh Relawan Rahmad serta pengurus Partai Golkar, di mana Rahmad jadi ketuanya.

“Jadi masih ada ribuan karung beras yang harus dibagi. Kita bertindak cepat mengantisipasi dampak ekonomi sosial ini. Sebab, warga sekarang sudah banyak sulit mencari penghasilan, apalagi ada yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK),” ujar Rahmad yang menambahkan, paket sembako itu terdiri dari beras 5 kg, mie instant 15 bungkus, telur 1 rak, gula, minyak dan lainnya.
Rahmad memberi kepercayaan dalam distribusi bantuan sembako itu kepada Andi Welly. “Memang skala prioritas yang sudah terdaftar sebagai anggota UMRT RMC. Ini supaya distribusinya jelas. Dan semua diatur melalui koordinasi satu pintu oleh ‘Kabulog’ Andi Welly,” ujar Rahmad, memberi sebutan jabatan kepada ketua KNPI itu.
Sementara itu Andi Welly menyebutkan, dirinya menjalankan tugas distribusi sesuai dengan alur regulasi dan kebijakan Wawali Rahmad Mas’ud. Sehingga, yang sudah terdaftar dan mengambil beras UMRT yang memperolehnya.

“Ribuan paket sembako sudah diserahkan di enam kecamatan. Masih ada juga yang belum. Ini karena beras harus diproses dulu,” ujar Andi Welly yang diberi kepercayaan mengawasi proses pengolahan gabah jadi beras di ‘Pabrik Beras Babulu Darat’ Kabupaten PPU.
Sementar itu, menurut Ahmad Malolongan, kerja keras Rahmad Mas’ud untuk kepentingan warga sudah dilakukan sejak dulu. Ia dikenal sebagai orang yang ‘ringan tangan’ dan selalu memberikan zakatnya. “Coba, tak main-main sampai membeli satu set mesin modern penggiling padi jadi beras. Ini kan menunjukkan serius. Di saat wabah corona melanda, beras itu dibagi-bagi gratis dan dikemas jadi sembako lagi,” ungkap Ahmad Malolongan. (git)