TINTAKALTIM.COM-Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Balikpapan merayakan pergantian tahun 2023 ke Tahun 2024 lewat kegiatan yang lebih bermanfaat bagi warganya. Kegiatannya, didesain lewat acara introspeksi diri yang dititikberatkan pada Muhasabah Sukses dan diramu lewat tema Success is My Right (Sukses Adalah Hak Saya).
Acara digelar di masjid lingkungan Pesantren Bairuha pada Minggu (31/12/2023) yang diarahkan untuk menggugah daya warga LDII, baik itu daya gerak, daya pikir dan daya kalbu. Ada sekitar ribuan atau ratusan peserta ikut serta.
“Muhasabah diarahkan bagaimana peserta nanti berorientasi pada sukses masa depan semacam resolusi atau keinginan untuk mengubah mindset lewat motivasi kaitan mencapai sukses,” kata Ketua LDII Balikpapan H Herry Fatamsyah SE menjelaskan rencana acara Malam Akhir Tahun 2023, Menuju 2024 di lingkup LDII itu.
Dikatakan Herry, LDII setiap tahun menggelar muhasabah atau refleksi diri. Tujuannya, agar santri dan warga LDII tidak ‘terjebak’ dalam aktivitas hura-hura yang sifatnya sia-sia. Sebab, pergantian tahun dijadikan langkah awal dalam perjalanan memperbaiki diri.
“Ayat Alquran kan jelas, bahwa Allah menganjurkan untuk setiap muslim bertaqwa kepada Allah dan hendaklah setiap diri mengevaluasi kembali apa yang telah dilakukan untuk menata hari esok,” kata Herry mengutip Surah Al Hasyr ayat 18.
Muhasabah Sukses garapan LDII ini, sebenarnya sebagai upaya untuk merefleksikan diri di internal Pesantren Bairuha. Karena, sejauh ini edukasi kaitan pendidikan karakter telah dilakukan lewat konsep Tri Sukses Generus yakni berakhlaqul karimah, alim faqih dan mandiri menuju generasi penerus yang profesional dan relegius.
“Tantangan ke depan semakin berat. Apalagi Indonesia akan menghadapi bonus demografi untuk Indonesia Emas. Sehingga, generasi muda harus terus diasah karakternya. Dan kampanye Tri Sukses Generus sudah jadi acuan kurikulum di pendidikan formal maupun non-formal. Jadi, Muhasabah Sukses yang digelar sangat linier dengan program LDII,” kata Herry.
Dalam acara itu, akan menghadirkan tiga motivator yakni Fajar Adi Haryanto yang juga seorang wiraswasta dan owner Kedai Mendoan, pengelola Café Balgas serta trainer quantum belajar simply fast yang mendalami hipnoterapi dan sering tampil di acara-acara motivasi di sejumlah tempat di Kaltim.
Juga, H Sugito SH MH, wartawan senior Kaltim, mantan Wakil Direktur Kaltim Post Group, membeber pengalaman empirik dalam kaitan character building serta public speaking. Ia juga sebagai moderator acara nasional dan lokal serta owner media online Tintakltim.Com dan aktif di berbagai organisasi seperti Ketua Forum CSR, Wk Ketua Lembaga Konsumen Mandiri, Staf Ahli dan Konsultan Komunikasi di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.
Ditambah, kehadiran anak muda yang potensial yang mendesain konsep Tri Sukses Generus LDII yakni Dita Wayah Hadi (Didit) yang sehari-harinya aktif sebagai Kepala Sekolah SDIT Tri Sukses Generus dan ia adalah seorang pendakwah muda yang pengalaman ilmu agamanya sangat mumpuni karena pernah nyantri di Pesantren Wali Barokah Kediri Jatim.
“Jadi ini memang desain acara untuk anak muda. Agar mereka mendapatkan pengalaman dan mampu menjadi anak-anak unggul di masa mendatang. Intinya jangan sampai pergantian tahun tidak dijadikan refleksi atau muhasabah untuk menggapai sukses di masa depan,” kata Herry.
Sementara itu menurut Wakil Ketua LDDI Balikpapan Laode Beni SH, pembinaan karakter di internal institusinya sudah sangat masif dilakukan. Karena, ada 29 karakter luhur di antaranya rukun, kompak, kerjasama, jujur dan mandiri serta lainnya.
“Jadi pergantian tahun di LDII ini akan dibuat konsep yang lebih ke arah motivasi menuju sukses. Makanya, kita hadirkan pembicara dari eksternal agar sharing ilmunya bisa bermanfaat bagi LDII,” kata Laode yang dikenal juga sebagai instruktur dan motivator Tri Sukses Generis internal LDII ini.
Menurut Laode, program untuk menambah ilmu pengetahuan sejauh ini dilakukan lewat pendidikan formal di sekolah. “Nah, ini non-formal dan lebih memotivasi anak. Sehingga, acara ini arahnya bagaimana mencapai sukses,” kata Laode.
Disebutkan Laode, momentum pergantian waktu sebenarnya dijadikan langkah agar santri dan anak didik di Ponpes Bairuha punya manajemen waktu. Karena, jangan sampai masuk di tahun 2024, menyia-nyiakan waktu sehingga hidup sukses tak tercapai.
“Ada toh hikmah seperti waktu begitu cepat berlalu. Tapi, akan sangat rugi jika menyia-nyiakan waktu. Jadi acara ini sebenarnya membangun optimisme meraih masa depan sukses,” kata Laode.
Kendati ditempa kaitan karakter, menurut Laode era disrupsi yang basisnya Artificial Intelligence (AI) atau kercerdasan buatan. Di mana teknologi sudah mencontoh aktivitas manusia.
“Makanya di LDII khususnya Ponpes Bairuha dibekali konsep karakter dan skill Society 5.0 ala Jepang yang menjadi e-learning. Dan itu tercermin pada 29 karakter LDII,” jelas Laode
Dalam acara nanti, Herry dan Laode akan memberikan ‘wejangan’ atau nasihat mewakili pembina. Sekaligus juga aka nada salat Isya berjamaah, makan malam (dinner), materi dalil-dalil Alquran dan hadist. “Kita juga gelar qiyamul lail (tahajud), sehingga muhasabah ini bukan sekadar dimotivasi tetapi langsung meraih berkah illahi atau istilahnya the power of muhasabah-nya dapat,” pungkas Laode. (gt)