TINTAKALTIM.COM-Tepat peringatan 17 Agustus 2022, Ketua Umum (Ketum) Markas Besar (Mabes) Laskar Merah Putih (LMP) Muhammad Arsyad Cannu berada di Kanada tepatnya Toronto. Ia sebagai warga Indonesia yang cinta tanah air dan kemerdekaan, merayakan peringatan pengibaran bendera merah putih di Toronto.
Kegiatannya di Toronto City Hall yang juga dihadiri staf-staf konsul jenderal RI di Toronto. Tetapi, warga negara Indonesia yang ada di Kanada yang biasa disebut diaspora ikut merayakan Dirgahayu RI itu.
“Kemerdekaan RI harus diperingati. Pengibaran bendera di luar negeri seperti Kanada sangat berkesan. Ini wujud rasa nasionalisme dan menghargai pejuang dan pahlawan yang telah membuat Indonesia merdeka,” kata Arsyad Cannu lewat sambungan telepon dari Toronto Canada, Selasa (17/08/2022).

Arsyad ke Kanada selain berlibur dan bergabung serta silaturahmi dengan warga negara Indonesia di Kanada (diaspora), juga menjenguk anak kandungnya yang menempuh pendidikan SMP dan SD di Toronto.
“Saya kangen anak. Sekaligus melihat anak-anak yang lagi belajar. Karena tepat 17 Agustus 2022 saya harus ikut upacara. Sebab, ini sangat sakral,” kata Arsyad Cannu.

Bagi Arsyad, di mana bumi dipijak di situ Indonesia dijunjung. Rasa nasionalisme harus melekat sebagai anak bangsa. Karena, Kemerdekaan ke-77 RI juga tak lepas dari sebuah peristiwa masa lampau.
“Roh nasionalisme itu rasa setia setiap pribadi-pribadi kepada bangsanya. Walaupun saya di Toronto harus menghargai kemerdekaan Indonesia,” kata Arsyad menegaskan pentingnya Indonesia itu diangkat martabatnya di dunia mana pun.

Sebagai pimpinan tertinggi di LMP, Arsyad sadar harus melakukan bela negara yang tulus dan berkarya nyata. Sebab, LMP lahir juga atas pijakan mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Saya dan teman-teman selalu berteriak anak bangsa dan NKRI Harga Mati. Itu wujud warga yang memiliki rasa kebangsaan dan berjiwa nasionalis dan selalu terpanggil untuk berbuat jika Indonesia ‘diganggu’ oleh pihak luar,” urainya.
Bagi Arsyad, upacara bendera bukan tidak bermakna. Di mana pun dilaksanakan, apapun agama dan sukunya harus memahami bahwa Indonesia kedaulatannya tetap terus dipertahankan.
“Saya merinding ketika merah putih dikibarkan di Toronto. Mengenang jasa-jasa pahlawan yang telah membuat Indonesia merdeka,” cerita Arsyad, sedih.
Ia berpesan, kepada seluruh anak bangsa dan pengurus LMP dari Sabang sampai Merauke, hendaklah mengisi kemerdekaan dengan tetap tegak lurus menjaga NKRI. “Macab (markas cabang) dan Mada (markas daerah) hendaknya membuat lomba-lomba memeriahkan Agustusan. Juga terus kibarkan bendera merah putih hingga 31 Agustus 2022. Kita tidak berperang lho, hargai pejuang kita yang telah tiada,” pinta Arsyad sambil menyuarakan pekik Merdeka, NKRI Harga Mati dan LMP Loyalitas Tanpa Batas.
BENTANG BENDERA 77 METER
Sementara itu kiprah jajaran pengurus LMP di daerah diperlihatkan. Kali ini saat upacara bendera 17 Agustus 2022 di Kota Balikpapan Kaltim tepatnya Lapangan Merdeka.

Di bawah kepemimpinan Ketua Mada LMP Kaltim H Abdulloh S Sos, anak-anak bangsa dari jajaran LMP membentangkan bendera sepanjang 77 meter di hadapan jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (forkompimda) dan undangan yang hadir memenuh Lapangan Merdeka.
“Ini aktualisasi kebangsaan dan ikut peduli terhadap jasa pahlawan. Saya hanya ingin mengenang pejuang yang telah merebut kemerdekaan RI hingga 77 tahun usianya dengan susah-payah,” kata Abdulloh menyampaikan makna bentangan bendera merah putih 77 meter itu.

Menurut Abdulloh, bendera sepanjang 77 meter itu ide spontan dan dijahit anak bangsa LMP. Ia ingin jejak digital pembentangan bendera itu jadi contoh bahwa Kemerdekaan RI harus dimeriahkan, diramaikan dan dihargai sebagai wujud menghargai pejuang yang merebut kemerdekaan.
“Panjangnya 77 meter itu karena Kemerdekaan RI ke-77. Semangat teman-teman pengurus LMP dari Provos luar biasa. Saya sangat memberi apresiasi,” ujar Abdulloh yang juga Ketua DPRD Balikpapan ini.
Dari pemantauan media ini di tempat upacara, anak-anak bangsa dari Provos LMP membawa bendera merah putih dari arah Barat Panggung Kehormatan. Mereka berjalan perlahan dan telah menempatkan posisi simetris bendera harus membentang tepat di tengah undangan.
Langkah kaki anggota provos LMP membawa bendera 77 meter itu seolah menjadi makna itulah nilai-nilai perjuangan yang harus dihargai. Dan mereka semua memberi hormat kepada undangan seraya bendera merah putih membentang sepanjang 77 meter.

“Luar biasa LMP Kaltim pimpinan Pak Abdulloh. Ini wujud nasionalisme sebagai anak bangsa,” ujar Ustaz Mustaqim, tim ahli Walikota H Rahmad Mas’ud yang ikut menyaksikkan bentangan bendera 77 meter itu.
Abdulloh dalam upacara bendera di Lapangan Merdeka juga dipercaya untuk membacakan naskah teks Proklamasi RI setelah detik-detik proklamasi ditandai dengan bunyinya sirine. (gt)