TINTAKALTIM.COM-Memperkuat dan melakukan kerja-kerja kader partai hingga basis di tingkat rukun tetangga (RT), kelompok kerja Partai Golkar atau Pokar kini siap memenangkan Rahmad-Thohari hingga ‘mengakar’ dengan tetap mengikuti dan menjaga soliditas lewat ‘rumah Golkar’.
Pola merapatkan barisan dan melakukan identifikasi serta terus bergerak konsolidasi itulah yang dilakukan badan pengendali pemenangan pemilu (Bappilu) DPD Partai Golkar yang dipimpin Mustaqim Lc MM.
“Pokar bukan hanya kerjanya jadi saksi. Tapi, dia kader yang militan, solid dan kerja awalnya di tahun 2020 ya memenangkan pilkada dengan paslon Rahmad-Thohari,” kata Mustaqim di hadapan Pengurus Tingkat Kecamatan (PTK) 6 kecamatan, saat rapat konsolidasi di Kantor DPD Golkar kawasan Markoni, Selasa (6/10/2020).

Rapat menggunakan pola pertemuan yang dibatasi jumlahnya untuk mengindahkan protokol kesehatan. Dibagi dua kali pertemuan. Pukul 16.00 Wita untuk PTK Balikpapan Timur, Kota dan Selatan. Sedang pukul 20.00 Wita untuk Balikpapan Barat, Tengah dan Utara.
Suasana rapat penuh kekeluargaan yang dibuka Wk Sekretaris Bidang Keanggotaan Adhitiyo Yudha Abadi juga didampingi Wk Sekretaris Bidang Kaderisasi dan Keanggotan Drs Djunaidi Latief. Ketua Harian Andi Arief Agung pun hadir untuk memberi spirit dan pembekalan kaitan pokar. Tampak jajaran pengurus partai seperti Syarifuddin, Rosman Silalahi, Wk Ketua Bidang Komunikasi, Media dan Penggalangan Opini H Sugito SH, Rosman Abdulloh, Agus Fitriansyah dan lainnya.

Dalam ilustrasi Adhitiyo yang biasa disapa Adit, seluruh kelurahan harus selalu komunikasi kaitan dengan hasil rekrutmen pokar di wilayahnya. Karena, datanya belum lengkap secara menyeluruh. Ada juga yang sudah bekerja cukup maksimal. “Kita berterimakasih yang sudah merekrut pokar di wilayahnya. Tentu, yang belum jika ada kendala dapat berkomunikasi dengan Bappilu atau lewat bidang keanggotaan,” pinta Adit.
PILEG DAN PILPRES
Sementara itu, Mustaqim menambahkan, kalau kerja Pokar bukan sifatnya isidentil. Ia mengakar jadi kader. Sehingga, datanya digunakan juga untuk kepentingan pemilihan legislatif (pileg) bahkan pemilihan presiden (pilpres) tahun 2024 mendatang.

“Kerja awal kita tentu untuk menangkan Rahmad-Thohari. Hanya, jangan sampai pokar yang sudah dibentuk, lalu di tahun-tahun berikutnya ada pendataan pokar baru. Kasihan kan bagian keanggotaan harus bongkar-pasang data. Namanya pokar tentu kader militan tidak berubah. Justru harus bertambah,” urai Mustaqim.
Terbentuknya pokar dapat merekrut masyarakat yang belum menjadi kader partai. Pokar harus terbentuk yang tujuannya mendulang suara sebanyak-banyaknya.

“Satukan niat. Ayo bekerja dengan dasar cinta. Segala sesuatu kalau ‘dibumbui’ dengan cinta, insya Allah akan mulus. Golkar partai modern, mesin partainya solid. Jadi, enjoy saja kerjanya,” pinta Mustaqim.
Pola kerja membangun image Partai Golkar sudah teruji di lapangan. Apalagi yang dilakukan oleh PTK hingga kelurahan. Ini terlihat saat pileg, di mana partai berlambang pohon beringin menempati posisi terbanyak meraih kursi legislatif. “Hadirnya ketua Pak Rahmad Mas’ud yang ikut peduli dengan Partai Golkar, ayo kembalikan kejayaan Partai Golkar. Jadi Golkar harus rebound atau melambung dan bangkit kembali,” ujar Mustaqim

Rapat pokar itu juga sekaligus jadi ajang konsolidasi. Dan ke depan upaya kaderisasi harus lancar dengan ditunjang manajemen partai yang digerakkan secara profesional. “Saya tidak ragu dengan Partai Golkar. Fundamental politiknya kokoh, kadernya di pokar tangguh lalu ditopang konstituen serta pendukung loyal dan tersebar. Ini modal. Ayo kerja ikhlas. Jangan hanya bertumpu kalau pokar itu ya saksi saja. Lebih dari itu kerjanya,” tambah Mustaqim.
MILITAN
Sementara itu, Andi Arief Agung yang sebelumnya sebagai Ketua Bappilu DPD Partai Golkar Balikpapan juga memberikan wejangan. Ia menyebut, pokar harus militan dan tidak hanya tergiur pada kerja-kerja sesaat.

Menurut Andi yang juga anggota DPRD Balikpapan ini, pokar akan besar jika memiliki soliditas. Tentu, jika ada yang ‘mengganggu’ kekuatan partai mereka adalah orang-orang yang tidak ingin partai besar.
“Saya justru memberi apresiasi seluruh pokar dan kerja-kerja PTK sampai basis kelurahan. Hanya, selalu berkomunikasi. Jangan kerja sendiri-sendiri, harus satu garis komando lewat Bappilu,” pinta Andi Arief.

Dalam pertemuan dan rapat PTK itu, ada pola diskusi yang mengalir. Masing-masing PTK justru ingin merapatkan barisan dengan tetap merekrut pokar sebanyak-banyaknya. Kendala-kendala yang dihadapi diminta untuk diminimalisir dengan tetap memberikan informasi ke Bappilu atau bidang kaderisasi dan keanggotaan. “Jangan diam. Sampaikan semua kendala lapangan. Sebab, Golkar punya segalanya. Ada AMPI, AMPG dan lainnya,” pungkas Andi Arief Agung. (tig)