TINTAKALTIM.COM-Siapa sosok Habib Mahdar Abu Bakar Al Qadri MA yang jadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan menggantikan H Kasim Pallanju. Dia adalah sosok yang sudah malang-melintang belajar dan mengenyam pendidikan tentang Islam.
Kapasitas keilmuannya sangat mumpuni. Bahasa Arabnya fashih dan hobi berolahraga. “Saya senang sepakbola dan lari 100 meter (sprint). Jadi boleh kalau mau coba lari sprint dengan saya,” kelakar Habib Mahdar saat ditemui di pesantrennya kawasan Sepinggan Jln H Mukmin Faisyal, Jumat (27/10/2021).
Habib Mahdar didampingi sang istri tercinta Erlina Juniningsih SE, wanita kelahiran Jambi dan dibesarkan di Jakarta. Istri Habib ini, pernah kuliah di Universitas Jambi fakultas ekonomi jurusan studi pembangunan.
Keduanya, dikarunia anak yakni Syarif Alfian (17) yang sekarang sedang studi di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo dan Najwa (12) yang masih sekolah di SMP Alam Balikpapan.
Figur Habib dikenal sangat dekat dengan keluarga. Bahkan, dengan anak-anak yatim-piatu ia pun begitu dekat. Dan kesehariannya, terus belajar untuk mendalami keilmuan Islam. Mencari ilmunya, pernah menjadi santri di Pondok Modern Wali Songo Ngabar di Ponorogo juga di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta fakultas ushuluddin jurusan aqidah dan filsafat.
“Saya pernah mendapat beasiswa untuk ke Kuwait dan Arab Saudi, tetapi karena kondisi dan tak berminat maka saya urungkan niat belajar di sana,” ceritanya di hadapan Ustaz Mustaqim LC MM, Ustaz Bustoni dan kerabat lainnya.
Sekolah di Al-Azhar Mesir, itu karena dirinya pernah berkirim surat ke Presiden Mesir Anwar Sadat, sehingga mendapat beasiswa. “Habib Mahdar mahasiswa yang pernah berfoto dengan Presiden Mesir Anwar Sadat. Sebab, tergolong mahasiswa smart,” puji istrinya.

Di pesantrennya, ia selalu kedatangan tamu-tamu yang ingin minta didoakan dan disembuhkan dari penyakit. Ternyata, Habib Mahdar juga dikenal sebagai ahli ruqyah. Biasa mengobati orang-orang yang kesurupan dan bahkan kemasukan jin dan setan serta doanya jadi penangkal sihir.
“Ruqyah itu kan penyembuhan melalui ayat-ayat Alquran yang sifatnya bentuk doa dan permohonan untuk mendapatkan perlindungan Allah. Jadi ini ikhtiar dan tetap meminta ke Allah,” kata Habib Mahdar.

Ia mengakui, sihir, gangguan jin itu ada. Sehingga, penangkalnya Alquran dan selalu zikir kepada Allah. Terkadang dirinya pun ‘diserang’ mahluk halus. “Tapi Insya Allah semua bisa diatasi, karena setiap hari saya ada amalan zikir kepada Allah. Alhamdulillah, siapa yang berobat ke saya atas izin Allah sembuh,” katanya.
Habib Mahdar tidak kerja sendiri. Ia selalu dibantu istri dan anak-anaknya yang kompak dalam rumah tangga. Bahkan, sang istri ahli beladiri. “Jangan coba-coba dengan istri saya, dikarate dan silat nanti. Sekarang, istriku jadi ajudan,” kelakar Habib Mahdar disambut tawa istri dan tamu yang hadir di pesantren.
JUARA NASIONAL
Dalam membina pesantren, Habib Mahdar tidak main-main. Selain ilmu agama, ia juga menginginkan santrinya bisa meraih prestasi dalam bidang apapun. Dan, secara mengejutkan, Pondok Pesantren Nurul Khaerat milik Habib Mahdar pernah menyabet juara nasional sepakbola pada Liga Santri Nusantara tahun 2018.
Saat itu, laga final Liga Santri Nusantara digelar di Stadion Sriwedari Solo. Dan, anak didik Habib Mahdar menaklukkan Ponpes Nurul Fajri dari Jawa Barat. Dan berhasil menggondol piala, uang pembinaan serta santrinya dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Habib Mahdar terus belajar. Bahkan, punya cita-cita akan membesarkan pesantrennya yang sekarang ada pendidikan tingkat ibtidaiyah, tsanawiyah dan aliyah ini. Bahkan, santri-santrinya pun fashih berbahasa Arab.
“Alraja Aghliq albab (tolong tutup pintunya),” pinta Habib Mahdar yang disambut dengan santrinya ‘cas cis cus’ berbahasa Arab saat melayani tamu-tamu di pesantren itu.
Di akhir silaturahmi itu, Habib Mahdar mengatakan: “Sering-sering bermain ke pesantren saya. Nanti pelan-pelan bisa berbahasa Arab. Jadi wartawan juga harus bisa bahasa Arab,” pinta Habib Mahdar sambil senyum. Selamat Habib dan Sukses. (gt)