TINTAKALTIM.COM-Eddy Salasa, figur yang tegas dan objektif kini terpilih kembali jadi ketua tim pemenangan di Pilkada 2024 yang mengusung pasangan calon (paslon) walikota dan wakil walikota Rahmad Mas’ud-Bagus Susetyo.
Ia dipilih karena teruji pernah sukses memenangkan Rahmad Mas’ud jadi Walikota Balikpapan pada pilkada sebelumnya dan saat itu menjadi calon tunggal atau melawan kotak kosong.
Eddy –panggilan akrabnya—memang tipe orang pekerja. Ia detail mencermati kontestasi politik dan tak ingin kerja-kerja di bawah kepemimpinnya gagal. Bahkan, ia disebut selalu menginspirasi dan punya sikap kolaboratif untuk mengelola tim.
Eddy menempatkan dirinya sebagai jembatan yang menghubungkan tim koalisi dan relawan, sehingga dipercaya Rahmad Mas’ud untuk menjadi leader dan dipilih menjadi ketua tim. Di tahun sebelumnya, ia tandem dengan sekretaris Adi Supriadi.
“Pak Eddy itu tipe petarung dan lobinya bagus sebab dia juga memimpin sejumlah perusahaan, sehingga punya pengalaman manajemen korporasi dan itu diterapkan dalam tim pemenangan,” kata Andi Arif Agung (A3) yang dipercaya jadi sekretaris tim pemenangan.
Eddy, Kamis (5/9) malam dikukuhkan sebagai ketua tim pemenangan sekaligus pengukuhan relawan yang digelar di Balikpapan Sport & Convention Centre (Dome). Selain Edy, wanita calm dan pengurus Partai Golkar Wenny yang juga seorang organisatoris dikukuhkan sebagai koordinator relawan.
Dikatakan A3, Eddy dianggap cocok untuk dapat melakukan kerjasama dengan seluruh parpol pengusung serta relawan. Sehingga, ia harus dipilih kembali. Apalagi, kerjanya terukur. “Kita berharap, Pak Eddy nanti juga bisa jadi inspirator tim pemenangan dan targetnya menang,” kata A3.
Dalam sambutannya, Eddy Salasa meminta tim pemenangan kerja keras dan cerdas. Karena, sekarang ada paslon lainnya yang tentu ini dianggapnya kontestasi demokrasi yang harus dilihat bukan semata-mata menang tetapi melanjutkan program pembangunan Balikpapan yang sudah dilakukan incumbent Rahmad Mas’ud.
“Pasangan Rahmad-Bagus harus menang. Dan, tak ada kata lain bahwa waktu yang tersisa harus saling sinergi, kolaborasi, komunikasi dan koordinasi demi kemenangan,” pinta Eddy Salasa.
Bagi Eddy, proses perdebatan yang tak produktif harus ditanggalkan, dan sekarang waktunya bekerja. Kuncinya harus menang. Jika ada hal-hal yang perlu dikomunikasikan, dilakukan segera dan manakala ada hambatan dicarikan solusinya.
“Kami minta pula tim relawan untuk bekerja regulatif dan tidak sampai menodai paslon Rahmad-Bagus. Misalnya, melakukan langkah-langkah kampanye hitam (black campaign). Sebab, itu pesan dari calon walikota dan wawali Rahmad Mas’ud-Bagus. Kita bertarung elegan dan cerdas tetapi targetnya menang,” ujar Eddy Salasa. (gt)