TINTAKALTIM.COM-Mendukung mendapatkan air baku untuk kepentingan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), Bappeda & Litbang Balikpapan telah membuat Rencana Induk Sitem Penyediaan Air Minum (RISPAM). Ada 11 lokasi yang potensial untuk kebutuhan air baku.
Ke-11 lokasi itu adalah Bendungan Sepaku Semoi (2.500 liter per detik), Intake Sepaku (3.000 liter per detik), Intake Mahakam (2.000 liter per detik), Bendungan Samboja II (1.000 liter per detik), Bendungan Lambakan (5.000 liter per detik), Bendungan Batu Lepek (14.300 liter per detik), Bendungan Beruas (1.100 liter per detik), Bendungan Safiak (725 liter per detik), Embung Aji Raden (150 liter per detik), Bendungan Wain (250 liter per detik) dan SWRO atau desnalisasi (120 liter per detik).

Dikatakan Murni, di tahun 2025 yang bakal dilakukan adalah bagaimana menyelesaikan proses perpanjangan penetapan lokasi seluas 72 hektare lebih untuk Embung Aji Raden.
“Semoga pembebasan lahan ini cepat selesai. Bappeda bekerja maksimal,” kata Murni dalam paparannya di acara Launching Rencana Bisnis (Renbis) Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) Tahun 2025-2029 di Ballroom Mercure Hotel Samarinda, Sabtu (11/1)

Jika bicara potensi air baku kata Murni, masih tersedia banyak. Hanya, semua harus melalui proses panjang. Tidak seperti ‘membalikkan telapak tangan’. Sehingga, memerlukan waktu dan itu juga masuk dalam renbis PDAM Balikpapan.
Ia memberi contoh, pemanfaatan Bendungan Sepaku Semoi yang rencananya kapasitas 1.000 liter per detik yang menyesuaikan Surat Menteri PUPR pada 15 Oktober 2024 untuk penyediaan infrastruktur, nanti melalui skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) sifatnya unsolicited atau inisiasi pembangunan oleh badan usaha.

“Nanti unsolicited itu untuk konstruksinya 2 tahun dan selama 30 tahun operasional dengan total biaya berkisar Rp1,2 triliun dengan skup pekerjaan intake, jaringan transmisi, reservoir, jaringan pipa distribusi dan sambungan rumah (SR),” jelas Murni
Menurut Murni, kendati program unsolicited tetapi harapannya ke depan sesuai dengan proses perhitungan tarifnya, ada garansi untuk harga jual air (HJA) berkisar Rp10 ribu. Tetapi, akan terus didiskusikan.
Selain program Rispam, menurut Murni program pengembangan air minum juga dilakukan lewat pengembangan sumur dalam. Dan itu hibah dari Kementerian ESDM sejak tahun 2018-2020
“Kita juga memiliki program pengembangan air minum pendanaan APBD 2025 yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dengan banyak program,” kata Murni
Program itu di antaranya, perluasan SPAM jaringan perpipaan mencakup DED jaringan sumur dalam Sepinggan, kajian kapasitas sumur dalam dan revisi Rispam. Termasuk juga penyusunan rencana kebijakan, strategi dan teknis SPAM dengan peningkatan jaringan SPAM sumur dalam di Kelurahan Gunung Sari Ulu.

“Dalam kaitan pemanfaatan air hujan, Bappeda pun telah melakukan pembangunan instalasi pemanenan air hujan ada di 19 unit. Jadi semua perencanaan dan program dijalankan demi mendukung keberadaan air baku dan air bersih di masyarakat,” kata Murni.
Prinsipnya kata Murni, Renbis 2025-2029 yang dibuat PTMB juga dokumennya harus via Bappeda. Sehingga, hal ini kerja menyeluruh (holistic). Karena, semua unsur ikut mendukung kebijakan PDAM. “Benar, PDAM itu hanya operator. Sehingga, penyediaan air baku harus dilakukan dan dukungan multi-stakeholders,” kata Murni. (gt)