TINTAKALTIM.COM-Kota Balikpapan kembali mencatat prestasi. Kali ini meraih penghargaan Kota Sehat Swasti Saba dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Penghargaan diserahkan Mendagri Jenderal (purn) Tito Karnavian yang diterima Wakil Walikota H Rahmad Mas’ud SE didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) dr Andi Sri Juliarty di Jakarta, Selasa (19/11).
Penyelenggaraan kota-kabupaten sehat tahun 2019 yang diinisasi Kemendagri dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini, sebagai wujud apresiasi kepada daerah yang telah mensinergikan program serta pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan kota sehat. “Penghargaan Kota Sehat Swasti Saba dapat diraih atas dukungan seluruh warga kota. Ini bisa dijadikan motivasi untuk menjaga terus lingkungan sehat,” kata Wawali Rahmad Mas’ud.
Penganugerahan itu bersama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dihadiri pula Mendagri Tito Karnavian dan Menkes Terawan Agus Putranto.
Menurut Wawali, penghargaan diraih atas kerja Dinas Kesehatan Kota (DKK) Kota Balikpapan yang mampu mensinergikan dan kolaborasi dengan multi-stakeholders, sehingga hal ini harus terus dipertahankan. “Ini suatu indikator kemajuan kota. Sebab, sehat kotanya dan masyarakatnya merupakan syarat utama,” ujar Wawali.
DKK TERUS ALLOUT
Sementara itu secara terpisah, Kepala DKK dr Andi Sri Juliarty mengatakan, Kota Balikpapan dalam beberapa waktu ini mendapat 4 penghargaan nasional di bidang kesehatan secara berturut-turut yaitu Puskemas Karang Rejo sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) berprestasi juara III nasional, dr Niken Dayu A sebagai dokter teladan nasional, TK Bhyangkara mendapat juara III sekolah sehat tingkat nasional dari Kemendikbud. “Puncaknya kami juga bersyukur diraihnya penghargaan kota sehat Swasti Saba dari Kemendagri,” ujar dr Andi Sri Juliarty yang biasa disapa dokter Dio ini.
Ia menyebut, atas semua penghargaan tersebut mengucapkan terimakasih kepada pemkot, seluruh anggota DPRD Kota Balikpapan, mitra organisasi perangkat daerah (OPD), swasta dan masyarakat yang telah bersama-sama mengimplementasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan menjaga sanitasi lingkungan. “Ini adalah prestasi seluruh pihak, sebab indikator kota sehat sangat luas mencakup 7 tatanan yang tidak mungkin dikerjakan oleh DKK sendiri. Tapi, DKK selalu allout untuk mendukung kota dan masyarakatnya sehat,” ujar dr Andi Sri Juliarty.
Ketujuh tatanan yang dimaksud dr Andi adalah, permukiman, sarana dan prasarana sehat, sarana lalu-lintas dan transportasi sehat, industri dan perkantoran sehat, pariwisata sehat, kehidupan masyarakat sehat dan mandiri, ketahanan pangan dan gizi serta kehidupan sosial sehat.
Untuk itu pinta Kepala DKK, kerjasama yang berkelanjutan khususnya dalam menjalankan program prioritas nasional yaitu meningkatkan upaya promosi preventif dalam pencegahan kasus stunting, Germas dan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat lingkungan pilar 1 Open Defecation Free (ODF) atau dikenal dengan kelurahan yang warganya 100 memiliki jamban sehat dan telah bebas dari perilaku buang air besar sembarangan, harus terus dilakukan. “Intinya ayo masyarakat hidup sehat dan dukung terus Germas,” pinta Dokter Dio. (git)