TINTAKALTIM.COM-Untuk mempersingkat waktu proses penyembelihan hewan kurban khususnya saat perebahan, alat perebah sapi sudah dipasang di Kompleks BTN oleh panitia kurban Masjid Asy-Syifa, Sabtu (15/09/2024). Jumlah sapinya 8 ekor.
Alat menggunakan besi yang diciptakan sederhana dari inovasi warga RT 39 Kompleks BTN H Supomo ini, lebih praktis dan mudah untuk merebahkan sapi. Rangkaian besi menyerupai gerobak ini cara kerjanya pun sederhana. Sebagian orang menyebutnya alat ‘Jegal Sapi’
“Kita mempersiapkan alat perebah dulu. Sehingga, usai salat Idul Adha nanti langsung dipergunakan dan bisa lebih efisien waktunya,” kata Penanggungjawab Penyembelihan Hewan Kurban Masjid Asy-Syifa H Suwadi didampingi Koordinator Kegiatan H Samsul Haidir menjelaskan kaitan peralatan yang dirancang menggunakan rangka besi itu.
Usai salat Ashar, sejumlah panitia memasang dan merancang alat perebah sapi tersebut. Nantinya, sapi yang hendak disembelih dimasukkan dalam rangka besi dan tali pada bagian kepala sapi ditempelkan pada besi di bagian samping, begitu juga dengan tubuh. Setelah semua diikat, baru sapi direbahkan.
“Kita berharap panitia bekerja maksimal, sehingga alat yang dilengkapi dengan roda ini cepat untuk memindahkan sapi. Tujuannya, sapi tidak berontak karena perlakuannya tidak kasar,” kata Pembantu Umum Panitia Ali Umri bersama panitia lainnya ikut memasang perebah sapi itu di bagian tengah lapangan.
Di bagian lain, untuk tempat proses pemotongan hewan kurban yang sudah disembelih, juga telah disiapkan tenda yang akan jadi tempat kelompok ibu-ibu bekerja hingga sapi dikemas dan didistribusikan ke shohibul qurban dan warga.
“Ayo karena ini keluarga besar warga kompleks BTN, kita bekerja kompak dan nanti juga harus ada pola pengawasan sehingga proses penyembelihan, pengulitan, pemotongan daging hingga pembungkusan (packaging) daging sapi manajemennya lebih baik,” kata Suwadi dibenarkan Ali Umri, H Rahmadi dan Hendra Winardi saat melakukan listing dan evaluasi di rapat non-formal.
Dalam pertemuan itu, hadir pula H Samud Purnomo yang nanti bertindak sebagai jagal (pemotong hewan kurban). Ia lebih banyak meminta kepada seluruh panitia bekerja kompak.
“Insya Allah prosesnya kalau semua bekerja dan kompak, waktu penyembelihan hingga distribusi bisa cepat selesai. Kegiatan bisa dilakukan sekitar pukul 08.30 Wita,” kata Samud yang nanti akan dibantu rekan jagalnya Ustaz Gatot.
DAGING CUKUP
Dalam pertemuan itu, panitia juga melakukan perhitungan untuk pembagian daging kurban. Nantinya selain shohibul qurban yang mendapat prioritas daging, juga warga yang ditetapkan berdasarkan kepala keluarga (KK).
Dari data yang dicatat Ketua RT 38 Sihombing, untuk lingkup warganya berkisar 119 KK dan Ketua RT 39 Neneng Zulaeha memberikan data di RT 39 ada 93 KK. Ditambah masing-masing shohibul qurban 3 kilo plus pemberian regular 1 kilo (4 kilo), maka estimasi dagingnya cukup untuk dibagi.
“Tentu yang berbeda adalah shohibul qurban perorangan seperti alm H Jamaluddin dan H Herlambang yang berkurban 1 ekor sapi satu keluarga yang berbeda dengan yang patungan seekor sapi 7 orang,” jelas H Suwadi.
Tetapi kata Suwadi, pola pelaksanaan penyembelihan hewan kurban nanti juga ada pengawasan sehingga ibu-ibu yang bekerja lebih enak dan mereka yang tidak menggunakan tanda pengenal (badge) dimohon pengertiannya tidak masuk pada area pemotongan daging.
“Kita berharap seluruh panitia yang sudah ada di surat keputusan (SK) bisa bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi (tusi). Dan selalu komunikasi serta koordinasi sehingga pekerjaan penyembelihan hingga distribusi daging dikerjakan dengan konsep 3S (Sama-Sama Senang),” jelas Suwadi.
Untuk kegiatan salat Idul Adha di Masjid Asy-Syifa, rangkaiannya akan dipimpin H Nursalim yang juga imam masjid. “Selamat Hari Raya Idul Adha, semoga kegiatan penyembelihan hewan kurban di Komples BTN berjalan lancar. Dan terimakasih atas dukungan dari seluruh panitia,” kata Suwadi. (gt)