TINTAKALTIM.COM-Diawali tiga pemuda mabuk berjalan sempoyongan. Tiba-tiba seorang satuan pengamanan (satpam) melintas. Lalu, di antara mereka memaksa untuk meminta sebatang rokok. Tetapi, satpam memang tak merokok sehingga menolak memberi permintaan itu
Ia lalu meminta uang sebagai pengganti. Tetap saja sang satpam berkeras untuk tak meladeni tiga pemabuk yang dikenal preman kampung. Preman tadi marah. Ia pun menuding dan mengancam satpam tadi dan bahkan sempat melayangkan pukulan.
Hanya, satpam Bina Multi Cipta Indonesia (BMCI) itu karena sudah dibekali pengalaman beladiri mampu menangkis dan melakukan perlawanan. Bahkan, dengan sejumlah pukulan dapat melumpuhkan satu per satu preman kampung yang disebut-sebut sering buat onar.
Itulah aksi simulasi dan demonstrasi satpam BMCI di acara pembukaan pelatihan satpam Gada Pratama angkatan 63 tahun 2024 yang dilaksanakan PT Bina Multi Cipta Indonesia (BMCI) kerjasama OIKN, Polda Kaltim dan Kementerian Ketenagakerjaan di Asrama Haji Balikpapan, Selasa (22/10).
Sejumlah undangan memberi apresiasi peragaan satpam BMCI itu. Ada juga aksi peragaan bela diri mematahkan gangguan di lapangan oleh pihak-pihak tertentu.
“Kami memang mengedepankan pula pembekalan bela diri. Ini sebagai salahsatu kemampuan yang harus dimiliki satpam sebagai bekal bertugas dan bukan untuk dipamerkan atau gaya-gayaan saja,” kata Dirut BMCI Tri Tohiroh seraya menyaksikan satpam itu beraksi di hadapan undangan dan peserta.
Disebutkan Tri Tohiroh atau biasa disapa Terry ini, bela diri yang diajarkan kepada satpam BMCI itu bertujuan untuk tindakan defensiv yakni digunakan ketika ada perlawanan secara fisik. Beberapa teknik bela diri yang diajarkan adalah pukulan, tendangan dan kuncian.
“Kalau lulusan pelatihan Gada Pratama di BMCI memang sudah sangat terampil beladirinya. Ini harus jadi pelajaran tersendiri. Sebab, satpam harus siap siaga menghadapi situasi yang bisa mengancam dirinya,” jelas Terry.
Peragaan bela diri yang diperagakan BMCI, salahsatu Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) yang sudah mengantongi Surat Izin Operasional (SIO) ini, mendapat applaus undangan.
“Wah sepertinya serius bukan demontrasi. Karena, mukulnya dan tindakannya serius,” kelakar salahsatu undangan yang menyaksikan bagaimana satpam BMCI melumpuhkan lawannya.
Acara pelatihan itu juga ada pembekalan dari Kasubdit Bin Satpam/Polsus Ditbinmas Polda Kaltim AKBP Ruskan SH MH yang juga dihadiri Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Drs H Alimuddin MSi yang diwakili Direktur Pemberdayaan Masyarakat Dr Conrita Ermanto MSi, Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Samarinda Eka Cahyana Adi, Kepala Balai Pelatihan Vokasi Padang M Yasir, Dirbinmas Polda Kaltim Kombes Pol Anggie Yulianto Putro SH SIK MH CPHR, Ketua Abujapi Kaltim Dr Abriantinus, Kabag Protokol Adi Kustaman S Sos MH, Dirut PT BMCI Tri Tohiroh dan undangan lainnya.
Ruskan lebih banyak menjelaskan bahwa ada tugas fungsi satpam dan kode etik satpam harus dijalankan. Apalagi, 160 satpam nanti sebagian akan ditempatkan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Sehingga, harus benar-benar qualified dan kompeten.
“Seluruh satpam akan dapat sertifikat kompetensi. Karena, itu berlatihlah dengan baik. Sebab, kegiatan ini sangat luar biasa,” kata Ruskan
Disebutkan Ruskan, satpam juga harus memahami kaitan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli (Turjawali). Karena, menjadi kesatuan tugas yang umumnya dilakukan setiap hari oleh satpam untuk menjaga keamanan gedung, aset perusahaan, karyawan dan objek pengamanan di mana mereka bekerja.
“Satpam harus mengetahui tugas pokoknya dan fungsinya serta perannya ketika sudah bekerja. Karena, satpam itu unsur pembantu polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat dan menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan keamanan,” urai Ruskan yang penuh spirit memberi pembekalan. (gt)