TINTAKALTIM.COM-Silaturahmi itu biasa. Tapi ini dirancang dengan suasana beda. Acaranya dikemas penuh sensasi di kediaman Roy Nirwan, pengusaha dan owner PT Balikpapan Ready Mix (BRM), perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan beton, Sabtu (27/03/2021) di Jalan Mulawarman kawasan Manggar.
Menuju rumah Roy Nirwan, tentu sangat privasi bagi penghuni. Dirancang indah dengan nuansa dan view pantai menawan. Harus masuk ratusan meter melewati ‘pintu gerbang’ tetapi ketika sampai di rumah, undangan terasa tenang, karena rumahnya adem dan dilengkapi kolam renang.
“Ini rumah dengan arsitektur canggih. Nyaman dan ekslusif,” seloroh Bos Beruang TV, Asdarnursalam yang juga hadir dalam acara silaturahmi itu.
Tapi, tujuan ke rumah itu silaturahmi. Bukan ingin membahas rumah canggih dengan fitur masa kini. Karena, saat Roy jadi ketua Koni Balikpapan, kumpul-kumpul, sharing dan diskusi bersama rekan, sahabat selalu dilakukan. Sejak pandemi covid-19 melanda, intensitas perjumpaan fisik menjadi menurun drastis, beralih menjadi ‘silaturahmi udara’.

“Kita harus kumpul-kumpul lagi sekadar brand storming dan melepas kangen,” ujar mantan sekretaris Koni Rendra Rachman yang kerap dijadikan motivator dan inspirator yang ada di group WhatsApp (WA) Alumni Koni.
Group ini memang sering dijadikan ‘lepas kangen’, canda tawa dan membahas hal-hal yang berkaitan dengan kemajuan olahraga di Balikpapan. Saat itu pernah juga silaturahmi fisik di cottage milik mantan pengurus Koni Ilman Nafian di Lamaru.
Dalam group itu ada Roy Nirwan. Sontak, ia merespons positif usulan kumpul bareng lagi. “Kalau mau kumpul yang sensasional dong,” kelakar Roy.
Rendra yang expert di bidang ‘event designer’, langsung membuat listing siapa saja yang ingin bergabung. Tanggal ditetapkan 27 Maret 2021. Dan ternyata, anggota group langsung mengisi list kehadiran. Hampir 20 orang lebih. Yang menarik, wartawan senior Kaltim Post Group kendati home base-nya di Surabaya ikut serta dan terbang ke Balikpapan demi sebuah silaturahmi.
SWAB TEST
Sampai di rumah Roy Nirwan, peserta tak boleh ke ruang ‘acara utama’. Harus berkumpul dulu mengikuti prosedur swab test sebagai upaya menegakkan regulasi protokol kesehatan (prokes) pada event yang digelar.

Satu per satu mengisi form untuk antre swab test. Sampel lendir dalam hidung diambil oleh petugas menggunakan alat semacam cotton bud yang diputar selama beberapa detik.
“Kalau ada yang reaktif atau positif. Jangan pulang dulu. Nanti Pak Roy Nirwan memberi semacam kompensasi pengobatan sebesar Rp5 juta,” kelakar Marban, pengurus Koni Balikpapan.

Swab test itu beda dengan rapid test yang hanya diambil sampel darah untuk mendeteksi keberadaan virus corona. Terlihat Roy Nirwan memantau dari lantai atas. “Sudah semua swab. Yang sudah selesai, ayo bergabung ke atas,” ajak Roy.
Peserta bergabung ke tempat acara. Desain ruangannya sangat luas. Tertata kursi dan table yang sudah dilengkapi gelas dan lilin. Bahkan, arsitektur dirancang seperti di hotel karena memiliki bar tender dan meja biliar.

“Wah luar biasa Pak Roy Nirwan menjamu kita. Ini high class,” ujar Marban yang malam itu jadi ‘bintang panggung’ bak jebolan Liga Dangdut Indosiar duet bersama Noor Awaliah karena lagu-lagunya dan suaranya yang membahana. Bahkan, Marban melantunkan lagu Spanyol berjudul La Historia de Amor. Fasih dan hafal. Entah mengetahui artinya atau tidak.

Di lantai atas, group electone siap. Penulis mencoba dua lagu karya maestro ‘goodfather of broken heart’ alm Didi Kempot, Banyu Langit dan Pamer Bojo. Audio yang keluar jadi bagus karena didukung soundsystem yang handal.

Roy Nirwan, Bambang Janu, Bejo, Roy Item terlihat berbincang. “Semoga Bu Ratih (Ratih Tjokorda, Red) datang membawa finalis duta wisata,” canda Bambang Djanu.
Saat itu, Dokter Ratih yang juga direktur RSU Beriman yang ada di Gunung Malang, memang sedang memberi pembekalan kaitan leadership di malam puncak pemilihan Duta Wisata Manuntung 2021, sehingga absen di acara.
Hasan, jurnalis Kaltimkita.com terlihat hadir. Juga ‘pasangan romantis’ suami-istri Etty Paulina Kortman dan Becky Subagyo pun hadir di acara silaturahmi itu. Bahkan, Becky menyumbangkan lagu Kujemu yang pernah populer oleh group band lawas Koes Plus.
“Ku jemu dengan hidupku yang penuh liku-liku. Bekerja di malam hari tidur di siang hari,” lantunan suara Becky membahana duet bareng Noor Awaliah. Sementara istri Becky asyik merekam suaminya menggunakan ponsel.
SATE PAYAU
Tak lama, lampu ruangan padam. Suasana jadi penuh romantis karena cahaya lampu lilin terlihat di meja-meja. “Sekitar 10 menit ya. Kita candle light dinner dulu. Biar suasananya terlihat sensasional,” ujar Roy Nirwan.
Roy lalu meminta tukang bakar sate menghindangkan masakannya. “Ini daging sate yang paling enak. Ayo rasakan,” pinta Roy yang melayani tamu-tamunya untuk mengambil sate di piring yang dibawanya.

Wow, sate payau! Kata payau sering ada di telinga kita. Seolah ingat air asin dan tawar bercampur jadi satu. Tapi ini tak ada kaitannya. Sate payau sangat populer di Kaltim tepatnya Kukar. Dagingnya dari rusa yang terbilang langka. Sate ini hanya bisa disuguhkan saat acara-acara tertentu.
Struktur dagingnya lembut dan empuk jika dibandingkan dengan sate berbahan dasar kambing atau sapi. Bumbunya malam itu kecap diracik sambel pedas. Payau juga pernah didapatkan di Hotel Blue Sky. Saat itu jadi teman makan mantau. Tapi sekarang tak ada lagi.
“Ayo dioles bumbu kecap pedas biar lidah makin bergetar,” kata Sulton yang saat itu hadir bersama istri dan anak-anaknya.
Suasana gelap itu dijadikan ajang silaturahmi undangan. Mereka memenuhi meja-meja sambil menikmati sate payau dan dinner dengan menu lainnya. Terlihat Hasby, Jumadi, Effendi Bachtiar, Budi, Bejo, Hassan dan Sulis. Sementara di daerah bar tender ada Rendra Rachman, Roy Item, Gatotkoco. Mereka bercengkrama sementara Marban terus melantunkan lagu-lagu dengan syair galau.
Kebahagiaan semakin memuncak. Terlihat Roy Nirwan mengajak Bejo, Bambang Janu, Budi, Hasan untuk menikmati malam silaturahmi itu. Seolah mereka semua berada hidup ‘di dua alam’. “Enjoy man,” teriak Budi.

Makin malam makin ‘hot’ suasananya. Hiburan electone dengan lagu-lagu dangdut membuat mereka berbaur dalam jogetan dan akrab tanpa jarak. Roy Nirwan ditarik ke ‘lantai goyang’. Terlihat Bambang Janu dan Gatotkoco dengan gayanya masing-masing terlihat enjoy. Semua malam minggu itu pada goyang gobyos. Berkeringat dan asyik.
Suasana makin pecah! Bejo mengambil dompetnya dan melakukan saweran. Yang lagi duduk bergegas lari mendekati ‘Bos Bejo’ yang mengambil uang dari dompet hitamnya. Pecahan Rp50 ribu dibagi-bagi sambil gaya joget Om Bejo yang sudah merasa ‘di dunia lain’.
Goyang pinggang dan lutut terlihat di lantai rumah Roy Nirwan malam itu. Termasuk biduanita penyanyi electone yang ikut meramaikan suasana. Semua joget dan merasakan silaturahmi bahagia. Pecahhhhh bro!
Roy Nirwan ikut tersenyum melihat gaya sahabatnya alumni Koni dari kejauhan yang jogetnya ‘ngalor-ngidul’. Ia menyampaikan rasa terimakasih kepada semua teman-teman alumni Koni.
“Sudah beberapa tahun kita tidak bersama dalam satu organisasi yang bernama KONI Balikpapan, tetapi kekompakan tetap terjaga dengan baik. Semoga pertemanan kita akan selalu kekal abadi. Salam sehat bro and sis,” ungkap Roy mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang datang silaturahmi di kediamannya. Thanks Pak Roy, semoga rezeki melimpah dan kita semua panjang umur.
Saat itu, di sebelah Roy Item, penulis bertanya: Ini bangunan apa? “Oh Pak Roy akan menambah lagi rumahnya hingga sampai ujung”. “Selebar lapangan bola, ini semacam ballroom bisa menampung ribuan orang,” pikir penulis.
Jika begitu: Silaturahmi, Sehat dan Senang bisa to be continue kumpul-kumpulnya lagi di saat Idul Fitri sambil inreyen bangunan baru. Setuju Pak Roy! (gt)