Catatan: Sugito *)
TINTAKALTIM.COM-Ribuan orang berkumpul. Mereka adalah umat. Tentu umat beragama. Itu terjadi di pelataran Masjid Islamic Centre Balikpapan. Dikemas dalam acara Jalan Sehat Kerukunan Umat Beragama, Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79 Kementerian Agama bahkan dirangkai dengan Expo, Sabtu (18/1)

Sejak pukul 06.00 Wita, berangsur-angsur umat itu datang memenuhi lokasi acara. Mereka berbaur di halaman dengan berdiri. Menunggu seremonial pelepasan di gate start. Saat aba-aba dan bendera start dikibarkan, sejalan dengan giant convetty atau alat yang menyemburkan kertas warna-warni ditarik, maka ribuan umat itu pun bergerak.

Mereka berkeliling di seputar Masjid Islamic Centre masuk kompleks warga. Kira-kira jaraknya 2,5 km. Di jalan semua terlihat semangat. Canda-ria, saling menikmati event itu. Termasuk Kepala Kemenag Masrivani hingga masuk finish.

Ribuan orang itu terdiri dari lintasagama. Karena, acaranya dikemas Kemenag Balikpapan dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Tetapi, semua unsur lembaga agama hadir. Ada Islam, Kristen (Protestan dan Katolik), Khonghucu, Hindu, Budha
Mayoritas memang muslim. Terlihat ada Ketua PCNU KH Musleh Umar, Ketua DMI HM Dumairi, MUI, PGI bahkan lembaga pendidikan agama dari tingkat ibtidaiyah sampai aliyah hadir. Termasuk perkumpulan travel umroh dan ONH.

Kepala Kemenag Balikpapan Masrivani sengaja menggandeng FKUB. Karena, itulah lembaga yang terdiri dari pengurus lintas-agama. Sehingga, mereka bisa melebur untuk hadir di acara olahraga itu.
Mereka semua sepakat mengasosiasikan agama dengan perbuatan baik. Dan agama bagi mereka sama dengan baik. Kata sepakat seolah tercipta bahwa kedamaian itu ada ketika peserta jalan sehat mau menerima perbedaan. Tentu, sesuai keyakinan masing-masing.

Pagi itu hingga siang, tak ada sekat agama. Mereka berbaur dalam bingkai kemanusiaan lintas agama. Seolah acara jalan sehat itu merajut kebhinekaan yang diaktualisasikan tangan seorang Khonghucu bisa memberi kegembiraan untuk semua agama lewat grandprize sepeda motor.
Tetapi, lembaga agama lain saling berbagi. Mereka support acara itu dengan pemberian doorprize yang memenuhi panggung dan diundi untuk kepentingan peserta termasuk dua umroh gratis.

Pastor Edy Simon, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) lewat ketuanya Herry Patamsyah, BKPRMI, Pesantren Syaicona Cholil, NU, Muhammadiyah dan lainnya ikut memberikan dooprize sebagai wujud kebersamaan
Jalan sehat itu jadi momen terindah manusia berbeda agama disatukan dalam titik kemanusiaan. Apalagi, di sekeliling lokasi telah dibangun tenant-tenant Expo yang menyediakan ragam menu makanan termasuk memberi edukasi bagi masyarakat terkait program pendidikan dan kreativitas.

Esensi acara ini secara umum untuk kerukunan. Mereka berbaur dalam kebersamaan. Panas terik tak membuat mereka bubar, sebab rata-rata memiliki kupon dooprize yang diundi panitia dan peserta menunggu rezeki datang.
Di tenda VIP, di sana pun berkumpul pengurus lintas agama. Terlihat ada Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Herry Fatamsyah, Ketua FKBU Drs Abdul Muis Abdulloh dan lainnya. Mereka semua bersaudara

Saya melihat ada persahabatan dibangun dan berteman dengan orang dari berbagai jenis kepercayaan. Seolah ada tranformasi komunikasi yang dirajut dengan nilai persaudaraan.
Topik diskusi mereka pun tidak masuk dalam domain agama. Kecuali di bagian tepi panggung, di sana ada Ketua DMI dan jajaran pengurus DMI kecamatan. Ada H Sofyan, Hadi Kusminto, H Usman dan Habib Agus
Mereka mendiskusikan bagaimana masjid itu kemakmurannya terjaga tetapi juga kualitas masjidnya bisa memberi kenyamanan kaitan pengeras suara.
“Kita akan membahas kaitan akuistik masjid lewat bimbingan teknik. Sehingga, seluruh masjid memiliki standardisasi sound yang baik,” kata pengurus DMI yang berbaur di tempat itu.
Yang jelas, momentum jalan sehat dimanfaatkan untuk diskusi berbagai hal. Tak ada yang mempersoalkan beda agama. Karena, UUD 1945 Pasal 29 menyebutkan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya.

“Kami ingin menyatukan lintas agama dalam acara ini karena substansinya adalah kerukunan. Sebab, mereka tinggal di Indonesia yang harus menjaga NKRI,” kata Masrivani.
Menurut Masrivani, Expo Kemenag baru perdana digelar. Di sini seluruh layanan Kemenag dan mitranya diperkenalkan. Tetapi, rangkaiannya ada juru sembelih halal, seminar, donor darah, talkshow zakat dan wakaf dan nikah massal juga bimbingan pernikahan serta mengenalkan travel haji dan umroh yang berizin.
Menariknya, ada 8 pasangan pernikahan yang seluruhnya disiapkan ‘bulan madu’ di hotel gratis. Dan itulah olahraga bisa merajut kerukunan mereka yang beda agama
Bagi umat Islam, tentu prinsip yang dibangun melalui ayat Alquran Surat Al-Kafirun adalah lakum diinukum waliyaddin (Bagiku agamaku dan bagimu agamamu) serta penggalan ayat Albaqrah Laa ikraha fiddin yang artinya Tak ada paksaan dalam beragama
Di sinilah muslim menghargai toleransi dan kebersamaan, lewat menghargai agama lain tapi tidak akan terlibat dalam ranah aqidah atau ibadah. Salam Kerukunan Umat Beragama.**
*) Wk Ketua Media Online Indonesia, Direktur Tintakaltim.Com