TINTAKALTIM.COM-Ketua DPD Partai Golkar Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME menegaskan, jika dalam Pemilu 2024 partai yang ia pimpin hanya meraih 11 kursi, maka dalam melakukan kompetisi ada yang salah. Karena, sejumlah variabel sangat mendukung di mana walikotanya dari Partai Golkar dan ketua DPRD-nya pun demikian.
“Ada yang salah kalau kita tidak melebihi 11 kursi. Memang semuanya tergantung logistik. Tidak logis kalau logistiknya tak kuat. Karena itu bagian dari cost politics. Hanya, banyak kelebihan Partai Golkar dan calegnya,” kata Rahmad.

Bagi Rahmad, berjuang di politik itu memang ‘siap kecewa’, hanya akan sakit kalau Partai Golkar tidak mendominasi perolehan kursi. “Kalau suara terbanyak Insya Allah pasti bisa dicapai. Tetapi, kalau kembali seperti hasil Pemilu 2019 kan strateginya salah,” ujarnya.
Rahmad memberi gambaran, ada nilai plus bagi Partai Golkar untuk berjuang. Selain walikota dan ketua DPRD-nya dari Golkar, juga program-program untuk kepentingan masyarakat sudah dilakukan. Contohnya, BPJS Gratis untuk kelas 3, seragam sekolah gratis, SPP gratis untuk swasta, termasuk menaikkan dana operasional (DO) ketua RT sampai pembangunan infrastruktur jalan hingga mengatasi banjir.
“Itu semua kan program Partai Golkar. Bisa jadi alat marketing berjualan caleg. Dan, di berbagai kesempatan saya sering menyampaikan bahwa itulah visi-misi Walikota H Rahmad yang didukung DPRD,” urainya.
Tetapi kata Rahmad, ia memberi apresiasi atas kerja-kerja pengurus Partai Golkar di tingkat kecamatan dan kelurahan. Serta kelompok kerja Partai Golkar (Pokkar). “Kalau sudah berjuang terus kalah, itu lain soal. Tetapi, kalau diam saja jadi caleg, itu yang salah. Memang tidak mungkin di suatu dapil, calegnya 100 persen semua harus lolos. Tetapi, setidaknya akumulasi suara Partai Golkar bisa bertambah kalau bekerja semuanya,” contoh Rahmad yang juga turun ke lapangan mengatur strategi sekaligus mendukung logistik untuk kemenangan Partai Golkar.
DIBAGI 5
Sementara itu Ketua Bappilu Kota Balikpapan H Mustaqim Lc MM disebut-sebut figur yang paling super sibuk selama kampanye hingga pencoblosan. Tetapi, saat ini merasa masih belum tenang. Karena, pergerakan perolehan suara Partai Golkar di semua dapil masih dihimpunnya berdasarkan C1 dari saksi.

“Insya Allah kalau 2 kursi masing-masing dapil dan ada di 6 dapil, itu bisa tercapai. Tetapi, target Partai Golkar kan 3 kursi masing-masing dapil. Itu yang sangat kompetitif dengan partai lain,” ujar Mustaqim.
Menurut Mustaqim, dirinya memang dipercaya Ketua DPD Partai Golkar Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME untuk mengawal suara di masing-masing dapil bekerjasama dengan pengurus tingkat kelurahan dan kecamatan.
Bahkan, Mustaqim dan timnya di Bappilu dan Badan Saksi Nasional Partai Golkar (BSNP), melakukan bimbingan teknis (bimtek) bagaimana menjadi saksi yang benar sambil ‘menitipkan perjuangan’ agar memenangkan Partai Golkar.

“Saya dibantu sejumlah tim seperti H Damanhuri (motivator) H Sugito (motivator dan mentor), Roman (mentor saksi) dan tim administrasi Bappilu terus bekerja. Hanya, masih dag-dig-dug. Kalau sampai hanya 11 kursi, mati saya. Bisa pulang ke Bogor,” kelakar Mustaqim disambut tawa rekan-rekannya.
Mustaqim memberi ilustrasi, perebutan kursi ketiga di setiap dapil itu bagi Partai Golkar sangat kompetitif karena partai lain juga mengumpulkan raihan suara. Sehingga, akumulasi jumlah suara besar di dapil itu sangat menentukan.
Ia mencontohkan, sekarang ini ada metode Sainte Lague jadi patokan menghitung kursi di DPRD 2024. Metode ini melakukan konversi suara parpol ke kursi DPRD yang didasarkan atas raihan suara terbanyak parpol yang pembagiannya diurutkan sesuai dengan jumlah ketersediaan kursi di setiap dapil.

Bilangan pembaginya kata Mustaqim, berangka ganjil (1,3,5,7, 9 dan seterusnya) untuk mendapatkan kursi. Misalnya di dapil Balikpapan Kota ada 5 kursi, nah Partai Golkar untuk merebut kursi pertama harus akumulasinya besar dulu dari partai lainnya.
“Misalnya Partai Golkar mendapat 40 ribu suara. Sementara lainnya ada yang 10 ribu dan 12 ribu suara. Nah, kursi pertama dibagi 1 yang akhirnya Partai Golkar yang meraih kursi dan orang yang duduk tentu perolehan suaranya paling besar,” ujarnya.
Kursi kedua, itu dibagi dengan 3. Karena, suara akumulasi Partai Golkar 40 ribu, maka dibagi 3 sekitar 13 ribuan. Karena, ada yang hanya 12 ribu suara, kursi kedua diraih Partai Golkar sesuai urutan peraih suara terbanyak.

“Kompetisi paling ketat itu di kursi ketiga. Karena, 40 ribu raihan akumulasi Partai Golkar, harus dibagi 5 untuk meraih kursi ketiga. Jadi 40 ribu dibagi 5 maka sekitar 8.000 suara. Nah, ada yang dapat 10 ribu suara partai lain, maka yang berhak itu partai lain. Itulah kompetisinya,” urai Mustaqim.
Makanya kata Mustaqim, peluang kursi ketiga itu bisa didapatkan Partai Golkar, kalau raihan suara partai lain kecil. Atau bisa berkompetisi pada perebutan kursi terakhir. “Kuncinya total suara partai di masing-masing dapil jika fantastis, maka perolehan kursi kansnya akan besar,” ujarnya.
Menurut Mustaqim, dirinya terus berkomunikasi dengan para ketua-ketua kecamatan dan keluarahan untuk mendapatkan informasi raihan perolehan suara.
“Untuk laporan C1 sebenarnya sudah dikumpulkan para saksi yang bekerja di semua TPS se-Balikpapan. Hanya, pada saat penghitungan sampai dini hari. Bahkan, ada yang sampai pukul 04.00 Wita. Jadi C1 baru diantar siang hari,” ujar Mustaqim.
Mustaqim memberi apresiasi atas kerja-kerja tim Pokkar se-Balikpapan, seluruh pengurus kelurahan dan kecamatan serta tim Badan Saksi Nasional Partai Golkar atas kerja-kerja politik pada Pemilu 2024.
“Semoga raihan kursi di DPRD Balikpapan bisa meningkat. Terimakasih semua,” pungkas Mustaqim. (gt)