TINTAKALTIM.COM-Polda Kaltim serius menangani lonjakan harga gas 3 kg hingga mencapai Rp60.000 yang tentu membuat masyarakat kesusahan. Sehingga, kejadian di Balikpapan harus diusut hingga tuntas termasuk di Provinsi Kaltim.

“Tolong Kapolsek Balikpapan Timur dan jajaran Polda Kaltim seperti kriminal khusus (krimsus), kriminal umum (krium) peduli dengan ini. Setelah kegiatan, langsung pantau lapangan. Datangi agen-agen dan pangkalan. Mengapa ini terjadi, pasti ada yang tidak benar,” kata Plt Kepala Biro Logistik (Karolog) Polda Kaltim Kombes Pol Bambang Syafrianto SIK mewakili Kapolda pada acara Jumat Curhat di Pantai Nyiur Melambai Jalan Lumba-Lumba Kelurahan Manggar Baru, Jumat (14/2).

Kombes Bambang menegaskan itu setelelah dapat curhatan dari Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Manggar Baru Nurliah Kadir di acara Jumat Curhat yang pelaksananya biro logistik (Rolog) Polda Kaltim.
“Jujur pak, warga ini susah sekali. Harusnya gas 3 kg itu dijuarl sesuai harga eceran tertinggi (HET) berkisar Rp20.000. Ini gila sampai Rp60.000, pasti ada permainan ini,” urai Nurliah Kadir.

Nurliah menegaskan, karena itu kebutuhan warga maka terpaksa harga elpiji 3 kg Rp60 ribu dibeli. Jika tak dibeli, maka ‘dapurnya tak ngebul’. Kalaupun ada di pangkalan, langsung habis. Antre pun berjam-jam baru mendapatkan.

“Katanya quota cukup, ini faktanya gila-gilaan harga. Apa tindakan kepolisian pak,” curhat Nurliah Kadir.
Nurliah sebelumnya memuji kebaikan polisi karena saat covid lalu, banyak menolong warga dengan memberikan vaksin. Termasuk, kehadiran istri Kapolda Kaltim dan Kapolri ke Balikpapan Timur hingga melakukan bedah rumah warga.
“Bukan bedah rumah pak, tetapi sudah membangun rumah. Ini luar biasa. Terimakasih Polda Kaltim dan Polri,” jelas Nurliah.
BONGKAR
Dalam konteks gas 3 kg, Bambang menegaskan jika ada oknum kepolisian di Balikpapan Timur atau di mana saja ikut bermain dalam pendistribusian, maka dirinya tak segan untuk melaporkan ke Kapolda Kaltim untuk dicopot dari jabatannya.

“Harus pakai hati. Ada kepedulian sosial. Kalau dijual dengan harga Rp60 ribu, itu namanya menyusahkan. Berarti, kalau ada oknum polisi ikut terlibat, tentu akan menanggung karma kejahatan di kemudian hari,” kata polisi berpangkat melati tiga ini.
Insan kepolisian kata Bambang, siapapun dia harus bisa melayani masyarakat. Apalagi, seorang suami jangan sampai mendapatkan uang tak halal untuk menghidupin anak dan istrinya di rumah.

“Sebagai suami, setiap bangun pagi tarikan nafas itu semuanya untuk anak dan istri. Sehingga, pola pikir (mindset) -nya bahwa kita mencari nafkah dan itu ibadah yang dilakukan secara makruf (baik),” kata Kombes Bambang yang petuahnya sangat diapresiasi peserta Jumat Curhat yang mayoritas pesertanya emak-emak.
Sikap Kombes Bambang yang tegas dan memberi pendidikan kaitan karakter di Jumat Curhat itu, mendapat pujian dari sejumlah warga. Bahkan, ia mencontohkan siapapun manusia termasuk polisi jangan hanya memberi nutrisi pada otak tetapi juga nutrisi hati.
“Hati itu harus juga diberi makanan. Agar tidak mati. Bahaya jika sudah mati, sehingga tak peduli dengan sesama manusia lainnya,” urai Bambang memberi perumpamaan.

Sikap edukatif dan pendidikan karakter Bambang itu mendapat apresiasi positif H Yoti Santoso, Ketua RT 06 dan Karang Taruna Manggar Baru serta ibu-ibu yang hadir dan mendengarkan dengan seksama.
“Jujur, saya salut dengan Pak Bambang. Kalau semua polisi humanis, dan seperti figur bapak, maka selesai semua persoalan di masyarakat. Dengan tidak melakukan judge polisi lainnya yang sudah bekerja baik untuk masyarakat,” kata H Yoti Santoso

Dalam Jumat Curhat itu, masalah lalu-lintas juga mengemuka. Seperti adanya plat luar daerah yang masih hilir mudik di Balikpapan. “Apa tidak mungkin, mereka dalam waktu tertentu harus dipaksa untuk balik nama. Sebab, pajaknya tidak masuk Kaltim,” tanya H Yoti.

Jauhari dari Ditlantas Polda Kaltim menegaskan, bahwa plat luar daerah itu diberi deadline hingga 3 bulan untuk segera mengurus perpindahan. Caranya, mencabut berkas di wilayahnya, kemudian melapor ke satlantas atau Ditlantas sehingga harus segera dimutasi
Bambang juga memberi ilustrasi kaitan ibu-ibu yang bermain sosial media (sosmed). Karena, sekarang ini bangun tidur sudah menghabiskan waktu untuk membuka ponsel dengan beragam platform seperti instagram, facebook dan WhatsApp (WA). Sehingga, urusan rumah tangga kadang terabaikan.

“Hati-hati ya bu, jangan sembarangan men-share informasi hoax yang bisa masuk perangkap UU Informasi Transaksi Elektronik (ITE) dan bisa dipidana,” jelas Bambang.
Jumat Curhat garapan Rolog Polda Kaltim ini, juga dihadiri sejumlah direktorat yakni AKBP Budi (Ditbinmas), AKBP Tigor (Ditnarkoba), Elfin (Ditreskrium), Dirpolairud, Jauhari (Ditlantas), Dit Samapta, Ditpam Obvit, Ditintelkam, Bhabinkamtibmas Manggar Baru dan jajaran Rolog. (gt)