TINTAKALTIM.COM-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kaltim membuka pendaftaran program Pendidikan Kaderisasi Ulama (PKU) di Universitas Darussalam (Unida) Pesantren Gontor selama 6 bulan.
Syaratnya, sarjana (S1) fakultas apa saja atau mahasiswa minimal semester 7 dan usia maksimal 30 tahun. “Syarat lainnya mengisi formulir yang dapat diunduh di https://www.muikaltim.or.id dan menguasai bahasa Arab dan Inggris minimal pasif,” kata Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Kaltim Drs H M Khozin MPd saat sosialisasi di kantor MUI kaitan program PKU, Selasa (29/03/2022).
Khozin diterima Ketua MUI Balikpapan H Habib Mahdar Alqadrie, Ketua Komisi Pendidikan & Kaderisasi Drs Maharuddin MPd I, Ketua Komisi Informasi, Komunikasi dan Hubungan Luar Negeri H Sugito SH, Bendahara H Syaidullah. Pertemuan berlangsung penuh kekeluargaan.

Menurut Khozin, pendaftaran gelombang I berakhir pada 7 Mei 2022 dan pelaksanaan tes dan wawancara 9-10 Mei 2022 dan pengumuman hasil tes 14 Mei 2022. “Kalau Balikpapan dan Samarinda itu ibaratnya masuk kelompok A. Sebab disebut daerah maju. Tetapi, hasil test yang akan menentukan,” kata Khozin.
Ditambahkannya, selama di Gontor peserta akan dibeayai baik akomodasi, transportasi bahkan makan serta uang saku. Semua menggunakan anggaran beasiswa Kaltim.
“Jadi bagi sarjana nanti wajib mendapatkan surat rekomendasi dari kabupaten-kota. Karena, ini kaitannya dengan dakwah setelah kegiatan PKU,” jelas Khozin.

Kuota yang disiapkan ada 30 orang. Tentu dibagi kabupaten-kota se-Kaltim. “Kita berharap seleksi ini menghasilkan SDM yang baik. Sehingga ketika digembleng 6 bulan dalam bentuk short course akan siap diterjunkan ke lapangan,” ujarnya.
Menurut Khozin, selektivitas diperlukan agar jika 30 orang yang diberangkatkan jangan sampai tidak semua melakukan dakwah di lapangan. “Implementasinya yang penting. Sebab, mereka adalah juru dakwah yang akan jadi pendakwah dan menyampaikan pesan-pesan moral untuk kepentingan umat dan Kaltim,” kata Khozin.
Sementara itu Ketua MUI Balikpapan H Habib Mahdar Abubakar Alqadrie berharap, kader-kader dari Balikpapan ada yang diakomodir maksimal. Karena, selama ini lebih banyak yang ikut dari Samarinda. “Tentu kalau kita minta ini tetap berdasarkan hasil test. Tetapi, panitia seleksi juga harus bijaksana melihat kepentingan Kota Balikpapan ke depan akan menjadi terasnya Ibu Kota Negara (IKN),” urai Habib Mahdar.

Menurut Habib Mahdar, MUI harus menjadi titik tolak bermulanya dakwah. Karena itu, keberadaan MUI juga harus menjadi garda terdepan dalam melakukan edukasi dan dakwah di masyarakat. “Kita ingin lahir dari PKU di Gontor ini ulama yang berkualitas (khaira ummah) dan negara aman, damai serta menyampaikan dakwah yang sejuk,” pinta Habib Mahdar.
Sementara itu Ketua Komisi Dakwah MUI Balikpapan Drs Maharuddin MPd I menegaskan, PKU merupakan sarana untuk membangun cendekiawan muslim yang mampu menguasai permasalahan kontomporer, karena kegiatan akademik tersebut bersifat belajar.
“Intinya harus ditanamkan kaitan aqidah Ahlusunnah Waljamaah. Juga seleksinya harus objektif sehingga mendapatkan hasil maksimal,” pinta Maharuddin.
Sedang H Sugito SH berharap, siapapun yang dipilih untuk mendapatkan beasiswa Kaltim Tuntas lewat program PKU selepasnya dapat mengimplementasikan ilmunya. Paling penting, tidak hanya sekadar ilmu agama tetapi pemahaman kaitan ilmu yang bersifat umum. “Sebab, mereka nanti harus menjadi pendakwah yang turun di sejumlah daerah di Kaltim. Setidaknya mengetahui kondisi Kaltim dan berbagai masalahnya. Sehingga, nanti ulama dan umara itu akan duduk bersama mencari solusi,” ujar Sugito. (gt)