TINTAKALTIM.COM-Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PDAM) punya program yang mendidik masyarakat. Khususnya agar mengetahui bagaimana air bersih dikelola atau diproses berkualitas dan baik. Itu menyentuh siwa-siswi Sekolah Dasar (SD) dan murid taman kanak-kanak (TK) serta komunitas lainnya. Program itu bernama ‘SABUN’
Apa itu ‘SABUN’. Itu adalah (Sadar Air Bersih Usia diNi) yang memberi pendidikan bagaimana proses pengolahan air baku menjadi air bersih hingga dinikmati masyarakat secara luas untuk kalangan usia dini.
“Sabun itu kan filosofinya lebih pada kebersihan dan sebagai alat bantu untuk mencuci agar bersih. Nah, ini cocok jika dikaitkan dengan media air yang juga diolah PDAM menjadi air bersih,” kata Supervisor Customer Service (CS) yang juga Humas PDAM Balikpapan Suryo Hadi Prabowo menjelaskan program itu.
Sebenarnya kata Suryo, tak hanya tingkat TK, SD dan SMP, tetapi program ‘SABUN’ juga lebih pada edukasi kepada seluruh elemen. Misalnya saja kalangan mahasiswa yang masuk kelompok usia milenial.
“Mereka juga harus mengetahui bagaimana proses dan pengelolaan air bersih itu sejak dari air baku. Itu juga harus dikenalkan sejak usia dini. Makanya, ini sangat edukatif dan lebih mengarah pada program product knowledge atau pengenalan produk PDAM.
Suryo menjelaskan kaitan program ‘SABUN’ itu juga saat menerima ratusan murid SD Patra Dharma III kelas 5. Mereka punya program study tour bagaimana belajar cara proses pengelolaan air bersih di Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Teritip.
Bahkan, pendidiknya pun ikut sharing dengan jajaran petugas PDAM agar memahami bagaimana proses pengolahan air itu hingga bisa disampaikan kepada masyarakat lewat murid-murid Patra Dharma 3 dengan baik.
“Itulah edukasi sejak dini. Sehingga, study tour yang mereka lakukan tentu sangat tepat dengan program kita yang selalu memberi bahan ajar. Sebab, ada yang masih memberi penilaian negatif kaitan PDAM. Maka sarana SABUN ini bisa jadi alternatif edukasi ke masyarakat,” kata Suryo Hadi Prabowo yang dikenal juga sebagai motivator dan instruktur capacity building untuk pegawai perusahaan ini.
Menurut Suryo siswa SD itu banyak mengajukan pertanyaan. Mereka ingin mengetahui bagaimana PDAM membuat air bersih yang didistribusikan ke masyarakat (pelanggan).
Selain itu, mereka juga mengenal sumber-sumber air baku yang ada di 8 IPAM milik PDAM. Dan, seluruh pertanyaan anak-anak yang studi tour itu dijawab dan didukung tim PDAM terdiri dari hubungan pelanggan (Customer Service), SPI-K3, produksi wilayah IPAM Teritip dan rumah tangga serta tim security.
“Kami berharap mereka yang sejak dini memahami bagaimana pengolahan air PDAM ke depannya dapat bercerita kepada lainnya. Sehingga, itu jadi bahan dan referensi bagi anak-anak yang pada gilirannya mengetahui begitu sulitnya mengolah air baku menjadi air bersih,” kata Suryo. (gt)