TINTAKALTIM.COM-Bicara bela diri pencak silat, tidak terlalu berlebihan jika harus diarahkan ke Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) atau SH Terate. Sebab, inilah perguruan pencak silat yang banyak diminati.
Keberadaan PSHT ada di seluruh Indonesia bahkan luar negeri seperti Malaysia dan Belanda. “PSHT itu punya historis. Sehingga, masyarakat yang bisa menentukan pilihan, mana organisasi terbaik,” kata Ketua Pengurus Provinsi PSHT Kaltim yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Cabang PSHT Balikpapan Nur Ali menjelaskan kaitan PSHT dan telah banyak mengukir prestasi pencak silat.
PSHT di bawah pimpinan DR Ir H Muhammad Taufiq SH MSc yang terpilih dari hasil parapatan luhur tahun 2016 dan dipilih lagi pada tahun 2021 merupakan ketua umum yang berhasil.
“Jadi PSHT itu salah satu perguruan historis pendiri Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada tahun 1948,” kata Nur Ali bercerita sejarah PSHT.
Menurut Nur Ali, di Indonesia banyak aliran pencak silat berkisar ratusan dan PSHT bergabung pada IPSI. Dan jika di era kemerdekaan, dicetuskan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang disebut pahlawan perintis kemerdekaan. Dan pencak silat gaya PSHT puluhan jurus dari toya sampai belati.
“Selain pencak silat, kita juga punya bidang pengabdian masyarakat. Sehingga, keberadaannya memberikan kontribusi positif di masyarakat,” kata Nur Ali, mantan pendidik yang gigih di bidang pencak silat ini.
Dikatakan Nur Ali, PSHT Balikpapan di bawah kepemimpinan ketua cabang Ridon Ruslan Hadi banyak mengukir prestasi, sehingga pada saat event apa saja, pencak silat PSHT diyakini mengukir kemenangan.
Disinggung ada dualisme PSHT, menurut Nur Ali ketua umum sudah menegaskan bahwa organisasi selama ini tidak pernah terpecah, meski di lapangan riaknya ada. Tetapi, jika dipahami substansi dan isi legalitas organisasi, dan putusan hukum juga bersandar pada AD/ART yang sudah diterbitkan pada tahun 2016 maka yang benar tentu PSHT yang memiliki AD/ART.
“Jadi secara historis dihasilkan dari sebuah konsensus para pendahulu sejak kongres I tahun 1951, kongres II tahun 1962 hingga Parapatan Luhur hingga 2021,” urai Nur Ali menceritakan historis dan legalitas PSHT yang ia pimpin juga.
RAIH 19 EMAS
Dalam event kejuaraan pencak silat Walikota Cup 8 dan Kapolresta Cup 1 di Dome pada 12 Juni 2022, PSHT yang tergabung dalam IPSI berhasil meraih 19 emas, 11 perak dan 9 perunggu yang mengungguli perguruan Tapak Suci dengan raihan 12 emas, 8 perak dan 6 perunggu. “Jadi kami menurunkan 42 atlet dari 45 kategori yang dipertandingkan. Alhamdulillah sukses meraih prestasi gemilang,” kata Nur Ali.
Dijelaskan Nur Ali, suksesnya PSHT meraih juara umum karena proses pembinaan dan bimbingan dilakukan kepada atlet. Sehingga, hasilnya maksimal. “Prestasi kan tidak bisa datang tiba-tiba. Ibarat membalikkan telapak tangan. Semua butuh proses lama, sehingga kalau prestasi diraih itu sangat membanggakan,” ujar Nur Ali gembira.
Dikatakannya, PSHT Balikpapan sudah menunjukkan skill pencak silat dengan baik. Sehingga, ke depan akan dibuktikan di tingkat provinsi bahkan nasional. “Ini semua perjuangan atlet-atlet PSHT yang sangat luar biasa. Tentu saya memberi apresiasi tinggi. Juga berdoa ke depan prestasi itu bahkan menasional atau justru internasional,” kata Nur Ali yang bangga atletnya mampu juara umum.(gt)