TINTAKALTIM.COM-Direktur Umum (Dirut) Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PDAM) Hj Noer Hidayah menyebutkan, layanan digital milik BUMD Pemkot Balikpapan ini selalu siap melayani pelanggan. Hanya, sejauh ini masyarakat banyak yang masih menggunakan layanan konvensional.
“Terimakasih yang sudah memanfaatkan layanan digital. Tetapi, kami juga sangat appreciate mereka yang datang ke kantor secara langsung untuk konsultasi. Kuncinya, digital dan konvensional semua dilayani,” kata Noer Hidayah yang kerap disapa Nunu ini.
Menurut Nunu, layanan face to face tetap dilayani. Tetapi, layanan online mandiri melalui http://pelanggan.tirtamanuntung.go.id hendaknya dimaksimalkan. “Tujuan kita, kalau konsumen menggunakan layanan digital itu lebih cepat dan efisien,” kata Nunu.
Misalnya, untuk mengecek tagihan mandiri. Tak perlu datang ke kantor PDAM. Bisa menggunakan aplikasi wathasApp di nomor 0816200110 via chat dan petugas nanti melayani. “Proses peralihan ke digital platform tetap dilakukan. Pelanggan harus segera beralih agar semuanya lebih lancar dan efisien,” urai Nunu.
Nunu lalu memberi ilustrasi, di saat pandemi covid-19, seluruh pelayanan berubah ke arah digital. Misalnya, naik pesawat harus menggunakan aplikasi peduli.lindungi. Juga sejumlah pelayanan di rumah sakit pun demikian.
“PDAM ini menjawab tantangan bahwa karakter konsumen itu sudah berubah ingin layanan cepat yang tidak membutuhkan banyak waktu. Sehingga, kami sudah mengantisipasinya,” kata Nunu.
KONVENSIONAL
Sementara itu secara terpisah Kabag Customer Service (CS) PDAM Balikpapan Suryo Hadi Prabowo menegaskan, masyarakat atau pelanggan masih sering datang ke kantor untuk melakukan proses pengaduan lewat pelayanan konvensional.
“Masih sering ingin bertemu saya. Mungkin kalau face to face itu enak kali ya. Dan itulah karakter pelanggan. Pelan tapi pasti tetap diedukasi,” kata Suryo.
Suryo memberi ilustrasi, pelanggan PDAM dengan pelanggan lainnya berbeda. Hanya, pola pelayanan digital harus dimaksimalkan. “Ada yang memang ingin membayar air ke kantor. Ini biasa dilakukan pensiunan. Ada kegiatan bulanan. Jadi tak bisa juga kita paksa. Hanya, kita terus melakukan edukasi digital,” kata Suryo.
Disebutkannya, layanan digital sebenarnya petugas customer service (CS) PDAM juga tanggap. Hanya, ada beberapa kasus yang harus diselesaikan lewat pertemuan. Karena, bicara data dan lainnya. “Tapi komitmen PDAM Balikpapan untuk memberi layanan digital sesuai platform tetap dilakukan,” pungkasnya. (gt)