TINTAKALTIM.COM-Lancar dan irit! Itu ujicoba perdana mobil listrik yang dilakukan tim dari Kalista Nusa Armada (KNA) via Terminal Batu Ampar ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Trial ini dilakukan selama sebulan sejak Jumat (22/12/2023).
Ujicoba Electronic Bus (E-Bus) dengan brand Kalista menggandeng manajemen Sinar Jaya juga menyertakan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kaltim Dr Muiz Thohir ST MT dan leader tim Kalista Yoga Adiwinarto itu, menggunakan mekanisme berbeda di dalam perjalanannya
Muiz ikut dalam ujicoba hingga ke pintu gerbang tol kilometer 38 Samboja. Ia bersama staf dari divisi sarana BPTD Kaltim Aji Anggoro Putro, sangat menikmati perjalanan bus listrik Kalista itu.
“Sangat baik dan lancar. Tentu, ini mendukung rancangan moda transportasi listrik di masa depan. Karena, pelan tapi pasti, kendaraan konvensional bakal beralih ke listrik, karena banyak keuntungan yang dinikmati pengguna. Semoga ujicoba selama sebulan mampu mengurai manajemen transportasi berbasis listrik ke IKN,” kata Muiz Thohir.
Sebelum bergerak ke IKN, bus listrik harus charge listrik di charging station atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dari PLN yang dipasang di halaman Terminal Tipe A Batu Ampar. PLN mendukung kebijakan kendaraan listrik termasuk di IKN.
Secara kapasitas energi listrik saat berangkat diisi berkisar 95 persen menuju IKN tepatnya master point di kawasan rumah jabatan Bupati Penajam Paser Utara (PPU) di Sepaku. Dan, untuk menuju ke IKN energi listrik yang digunakan dari 100 persen hanya 53 persen.
Menurut Muiz, Kalista dan Sinar Jaya melakukan kolaborasi di dalam pelaksanaan ujicoba itu. “Lebih nyaman dan perjalanan dengan bus listrik lancar. Semoga, selama sebulan keandalan kendaraan dapat terlihat saat mengangkut penumpang secara full,” kata Muiz Thohir.
Sementara itu, Aji Anggoro Putro yang ikut dalam perjalanan menuju IKN bersama tim Kalista dan Sinar Jaya mengatakan, bus listrik Kalista selain secara fisik ada penumpang, juga masih menggunakan ‘fisik galon air’ yang tujuannya mengukur beban. Hanya, jumlahnya baru 50 persen dari jumlah seat jenis kendaraan Hyundai dengan total 19 seat.
Disebutkan Aji Anggoro, kendati hanya sampai tol kilometer 38 Samboja, tetapi Kepala BPTD Kaltim Muiz Thohir merasa puas. Bahkan, Muiz optimistis bus listrik Kalista yang kolaborasi dengan Sinar Jaya akan menjadi moda transportasi berbasis listrik (electric mobility) dalam melayani masyarakat menuju IKN.
FULL PENUMPANG
Dalam ujicoba kata Aji Anggoro, untuk kapasitas beban di minggu pertama Desember 2023 menggunakan format 50 persen penumpang dan masih dikonversi dengan galon berisi air
“Setelah itu minggu selanjutnya 100 persen uji beban tetapi masih menggunakan galon berisi air juga. Nah, minggu terakhir Desember 2023 baru full penumpang manusia,” urai Aji Anggoro.
Ditambahkan Aji Anggoro, bus listrik akan operasional sekitar Juni 2024 mendatang. Pola anggaran semuanya dari Kemenhub. Karena Terminal Batu Ampar menjadi simpul menuju IKN, maka BPTD Kaltim menjadi regulator pelaksanaannya.
“Bisa jadi trayek yang akan ditetapkan via Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) Balikpapan langsung melewati tol dan ke IKN. Desain trayek ini dari Ditjen Hubdat Kemenhub,” jelas Aji Anggoro
Disinggung kaitan layanan moda transportasi ke IKN dari Terminal Batu Ampar, menurut Aji Anggoro masih akan dilayani dengan bus Sinar Jaya berbasis diesel. Sebab, kerjasamanya hingga Desember 2024 mendatang.
Tapi semuanya kata Aji, kebijakan dari Kemenhub dan BPTD Kaltim hanya ikut arahan pusat saja bagaimana mekanisme selanjutnya.
Hanya kata Aji, jika bicara kendaraan listrik dan dikonversi dari energi diesel ke listrik, ternyata masih lebih irit yang in jadi program Kemenhub di masa mendatang.
“Dari data yang saya peroleh, kalau pakai diesel trayek pulang pergi (PP) ke IKN bisa mencapai Rp1 juta untuk BBM, tetapi bus listrik hanya Rp450 ribu,” kata Aji Anggoro.
Disinggung kaitan kontur dan keandalan lereng atau elevasi (gradient), menurut Aji Anggoro, selama perjalanan menuju IKN lancar seperti bus-bus biasanya. “Tetapi untuk mobil listrik ini didesain tingkat speed-nya 90 kilometer per jam. Sehingga, tidak dapat dibandingkan dengan kendaraan konvensional,” ungkap Aji Anggoro yang menambahkan kemungkinan di tahun 2024 bulan Juli mendatang, bus listrik yang melayani dari Balikpapan ke IKN disiapkan Kalista berkisar 10 bus.
“Semoga ujicoba selama sebulan berjalan tanpa kendala. Dan apa yang dilakukan Kalista sebagai wujud dukungan IKN yang konektivitas transportasinya nanti menggunakan listrik,” kata Aji Anggoro.
Bus listrik Kalista joint dengan Sinar Jaya yang melayani IKN, desainnya sangat mendukung kebijakan pemerintah kaitan transportasi IKN. Itu terlihat jelas dari kaca bagian samping ada #Nusantara Maju dengan Bus Listrik dan juga menyertakan logo IKN Nusantara. (gt)