TINTAKALTIM.COM-Pj (Penjabat) Gubernur Kaltim Akmal Malik monitoring angkutan lebaran (Angleb) 2024. Saat berada di Pelabuhan Penyeberangan Kariangau, ia sempat berkeliling bahkan naik ke kapal melihat situasi mudik Lebaran. Tetapi, Akmal terkejut kaitan Jembatan Pulau Balang secara sisi ekonomi bisa saja berdampak pada operasional Pelabuhan Kariangau di masa depan.
Penegasan Pj Gubernur itu disampaikan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim Muiz Thohir saat bertemu dan mendampingi kunjungan Pj Gubernur di Pelabuhan Kariangau bersama forkopimda, Minggu 7 April 2024.
“Pak Pj Gubernur sempat terkejut ketika nanti Jembatan Pulau Balang beroperasi. Tentu, korelasinya secara ekonomi berpengaruh pada kegiatan pelayaran feri dari Kariangau ke Penajam Paser Utara (PPU) dan diyakini jadi sepi,” ujar Muiz.
Saat itu, Pj Gubernur pun meminta kepada Kepala Dishub Provinsi Yudha Pranoto untuk melakukan kajian dan pemetaan agar dicarikan solusi. “Pak Kadishub ini bisa dilakukan bahasan bersama otoritas lainnya. Agar Pelabuhan Kariangau tidak sampai mati. Karena ini pelabuhan bersejarah,” ujar Pj Gubernur seperti disampaikan Muiz.
Kejadian sepinya penyeberangan itu, sempat menimpa jalur laut penyeberangan dari Surabaya ke Madura. Seiring adanya pembangunan Jembatan Suramadu, pelabuhan yang menghubungkan penyeberangan dari Jawa ke Madura dan sebaliknya ini di dua pelabuhan yakni Pelabuhan Ujung dan Pelabuhan Kamal sepi dan ditinggalkan masyarakat.
Dijelaskan Muiz, operasional Jembatan Pulau Balang dikhawatirkan juga menimpa Pelabuhan Kariangau. Bahkan, sekarang ada kapal feri yang sudah dipindahkan pola berlayarnya ke pelabuhan lain di luar Kaltim.
Muiz pun dalam rapat koordinasi teknis (rakornis) pembahasan anggaran untuk tahun 2025 beberapa waktu lalu di Hotel Platinum, sempat menawarkan alternatif untuk pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Kramat (Kutim) menuju ke Palu. Dan itu sebagai salahsatu alternatif.
Dalam kunjungan ke Pelabuhan Kariangau, Pj Gubernur juga sempat menemui calon penumpang yang menunggu kapal berangkat di ruang tunggu. Ia sempat berdikusi dengan penumpang dan memberikan kepada penumpang untuk ‘uang takjil’.
Kunjungan Pj Gubernur itu ledakan penumpang tak terlihat ramai. Karena, kapal dari Mamuju dan Palu baru tiba sorenya dan diberangkatkan pada 8 April 2024 dini hari pukul 01.00 Wita. Tetapi, Akmal menilai keberangkatan arus mudik itu terkendali dan lancar yang secara teknis juga mendapat penjelasan kaitan operasional pelabuhan dari Pengawas Pelabuhan Kariangau Carolus Makin. (gt)