TINTAKALTIM.COM-Dunia perhotelan dan restoran Provinsi Kaltim diharapkan dapat memiliki prospek positif. Apalagi pasca pandemi covid-19. Ke depan, upaya sinergi, kolaborasi, komunikasi harus dilakukan sebagai wujud peningkatan bisnis dan mendukung program pemerintah di bidang dunia pariwisata.
Itulah yang ingin dilakukan H Sahmal Ruhip. Ia adalah General Manager (GM) Hotel Djang Djaya Balikpapan dan terpilih menjadi Ketua BPD Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Kaltim periode 2023-2028 lewat proses pemungutan suara (voting) sangat demokratis pada Musyawarah Daerah (Musda) VI PHRI Provinsi Kaltim yang digelar di Hotel Royal Suite, Senin (29/05/2023).
Sahmal, mengungguli rivalnya Yulidar Ghani, owner Hotel Mirama yang mantan Ketua PHRI Balikpapan terdahulu. Proses voting itu menghasilkan, Sahmal mengantongi 48 suara dan Yulidar Ghani 28 suara. Dari 91 suara dinyatakan sah dan 3 abstain.
“Kami ingin sinergi dengan pemerintah kota-kabupaten se-Kaltim. Sebab, PHRI itu jadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong bisnis perhotelan dan restoran yang kontribusinya untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” kata Sahmal yang ke depan ingin kolaborasi dengan seluruh stakeholders di bidang pengembangan bidang pariwisata di Kaltim.
Acara yang dihadiri Ketua Umum PHRI Pusat Hariyadi B Sukamdani ini, berjalan penuh kekeluargaan dan semangat untuk sama-sama mendukung majunya pariwisata dan bisnis hotel serta restoran.
“Saya sudah komunikasi dengan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Drs Ahmad Herwansyah MSi serta Bu Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni, ingin mendorong tumbuhnya pariwisata di Kaltim khususnya dunia perhotelan dan restoran. Selain, pelaku usaha bisa menciptakan pasar-pasar baru,” kata Sahmal.
Bukan itu saja, langkah sinergi dan kolaborasi serta komunikasi itu kata Sahmal, ingin membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Tentu dilakukan dengan berbagai pihak seperti pemerintah pusat, daerah, asosiasi pariwisata, BUMN hingga pihak swasta.
“Kami meyakini, pasca covid-19 sebagai momentum yang sangat baik karena ekonomi mulai kembali menggeliat. Sehingga, diharapkan jumlah wisatawan asing maupun domestik dapat ke Kaltim yang pada gilirannya mendorong tumbuhnya bisnis perhotelan dan restoran,” ujarnya.
Sahmal ingin mengaktualisasikan istilah yang disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekraf Sandiaga Uno dengan Geber (Gerak Bersama) PHRI se-Kaltim termasuk juga garap semua potensi agar segera bangkit dan ciptakan peluang lapangan kerja (Gaspol).
“Alhamdulillah, kami ingin menghidupkan PHRI secara legalitas. Misalnya, harus memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Ini sangat punya korelasi terhadap jumlah anggota. Kalau anggota banyak, kreativitas bisa dikembangkan maka akan signifikan menjadi multiplier effect bagi PAD se-Kaltim,” ujar Sahmal yang sebelumnya dipercaya menjadi Ketua BPC PHRI Balikpapan ini.
Sebagai daya dukung pengembangan pariwisata, PHRI kata Sahmal punya peran penting. Khususnya juga dengan Badan Promosi Pariwisata se-Kaltim. Karena, keduanya tak dapat dipisahkan. Sebab, jika hotel dan restoran tumbuh maka sektor lainnya pun tumbuh.
“Saya ingin juga merangkul UMKM masuk PHRI yang pada gilirannya dapat berperan serta menumbuhkan pariwisata di Kaltim. Proses pemetaan (mapping) itu akan dilakukan. Tetapi, PHRI tak dapat kerja sendiri perlu kerjasama dengan dinas pariwisata se-Kaltim,” urai Sahmal
Ke depan kata Sahmal, PHRI harus memberi nuansa baru di Kaltim yakni setiap hotel misalnya ada nuansa Kaltim yang dikemas modern. Juga restoran yang ada makanan khas Kaltim. “Ini semua sebagai nilai jual daerah. Misalnya, ada nasi kuning khas Banjar dan kreativitas lain. Nantilah dikembangkan,” ungkap Sahmal.
Dalam Musda PHRI Kaltim itu, Sahmal mendapat pujian dari Ketua Umum PHRI Pusat Hariyadi Sukamdani di mana PHRI Balikpapan dalam kepemimpinannya bisa menghasilkan ratusan anggota yang itu dilakukan selama 3 bulan.
“Ini yang akan kita lakukan di Kaltim juga. Dan respons dari Pak Ketum sangat positif. Semoga nanti juga jadi tolok ukur (benchmark) PHRI di Indonesia,” kata Sahmal.
Selain di Kaltim, Sahmal menyebutkan dengan ditetapkan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Provinsi Kaltim, setidaknya memberikan ‘angin segar’ bagi PHRI Kaltim. Ia meminta agar PHRI juga ikut berperan dan diperankan dalam pembangunan IKN.
“IKN itu ada di Kaltim, tentu saja nanti sektor bisnis hotel serta restoran akan meningkat. Ini opportunity atau peluang bagus. Makanya, PHRI harus sinergi se-Kaltim untuk berperan mendukung IKN yang sudah dicanangkan Presiden RI Joko Widodo. Tentu, BPP PHRI nanti juga akan memberikan atensi khusus terkait pembangunan IKN dan dukungan PHRI tersebut,” pungkas Sahmal.
Sementara secara terpisah, Ketua Panitia Musda PHRI Kaltim H Sugianto SE menegaskan, pihaknya berterimakasih dan memberi apresiasi kepada seluruh peserta yang sudah ikut mensukseskan gelaran Musda VI itu di Balikpapan.
Dipilihnya Kota Balikpapan, karena dari sisi kepersetaan sangat banyak dari daerah lain. Sehingga, itulah pertimbangannya. Tetapi kata Sugianto, substansi dari musda itu adalah bagaimana menyusun kepengurusan ke depan dan bekerja mendukung bisnis perhotelan, restoran serta pariwisata di Kaltim.
“PHRI harus bergandengan tangan dengan pemerintah. Baik provinsi maupun kota-kabupaten. Sebab, PHRI tak akan mungkin berjalan sendiri,” kata Sugianto yang juga Direktur Platinum Group Hotel ini. (gt)