TINTAKALTIM.COM-Ini kegiatan rutin tapi sifatnya wajib dilakukan. Tim Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kaltim jelang natal dan tahun baru (Nataru) 2023 melakukan serangkaian persiapan penyelenggaraan jasa transportasi laut lewat kegiatan ramp check.
“Biasanya setiap tahun lonjakan penumpang akan terjadi yang masuk peak seasson. Makanya, ramp check kita lakukan untuk memastikan keselamatan kapal,” kata Marine Inspector BPTD Kaltim Bepen Aprizal AMd LLASD yang memimpin rombongan ramp check bersama tim marine lainnya Veronika Pathyastri, Swastitanaya ST, Siti Yulidah AMd LLASD dan ahli ukur kapal AUK Faisal Miradi AMd LLASDP dan didampingi Pengawas Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Kariangau Karolus Makin SST TD.
Ramp check menurut Bepen, inspeksi keselamatan untuk memastikan operasional kapal layak dari sisi administrasi maupun teknis. Sehingga, BPTD Kaltim hadir sebagai regulator untuk ikut mengawasi puluhan kapal yang melintas dari Pelabuhan Kariangau ke Penajam Paser Utara (PPU) dan sebaliknya.
Dalam ramp check itu kata Bepen, dibagi 3 tim yang bekerja secara maraton melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasarana serta dokumen kapal yang harus berlaku.
“Ramp check juga untuk memastikan dan memberikan rasa aman, nyaman serta selamat bagi penumpang untuk angkutan Nataru 2023 mendatang,” ungkap Bepen yang menambahkan jelang Idul Fitri 2024 nanti juga dilakukan ramp check.
Dijelaskan Bepen, dalam ramp check selain kelengkapan sarpras kapal, juga melihat surat-surat uji kelaikan kapal serta peralatan kesehatan, alat pemadam api ringan (APAR) dan lainnya.
“Semuanya berjalan lancar karena kita juga didukung dengan pengawas Pelabuhan Kariangau Pak Karlos yang secara teknis ikut membantu kegiatan ramp check,” tambah Bepen.
Menurut Bepen, seluruh kapal harus menunjukkan dokumen lengkap dan dipersyaratkan. Dan, nakhoda pun harus memiliki kecakapan dan kelengkapan lainnya. “Kaitan kecakapan nakhoda ini kan berkaitan dengan berlayarnya kapal yang ada jaminan aman dan selamat tadi. Sehingga, BPTD Kaltim sangat concern dengan hal itu,” ungkap Bepen.
TERPENUHI
Sementara itu menurut Faisal Miradi, ramp check yang dilakukan oleh tim berjalan lancar karena seluruh kapal unsur kelengkapan syarat-syarat kapal yang dipersyaratkan terpenuhi.
“Mengenai life jacket misalnya semua harus ada, sebab itu untuk kelengkapan dan syarat setiap kapal. Juga kaitan ILR atau Infatable Liferatf sejenis perahu karet yang ada di kapal dan itu harus diisi sesuai prosedur,” kata Faisal.
ILR itu kata Faisal, juga harus dilakukan ramp check sebab di dalamnya ada minuman, makanan kemasan, sarana obat-obatan atau P3K. Kalau ILR dicek bagus, maka kapal itu masuk dalam persepsi laik berlayar.
“ILR itu bisa ngembang sendiri jika dipergunakan dalam sisi emergency. Tapi, kita tak ingin terjadi apa-apa pada kapal. Semuanya semoga selamat karena ramp check itu orientasinya pada sisi keselamatan,” jelas Faisal.
Menurut Faisal, dalam ramp check yang dilakukan BPTD Kaltim, untuk memastikan regulasi kapal berlayar saja. Sebab, sebelumnya jika kapal melakukan docking maka survei dan sertifikasi kapal sudah dilakukan PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Persero.
“Ditjen Hubdat Kemenhub bekerjasama dengan BKI. Tugasnya itu tadi untuk melakukan survei dan sertifikasi serta pengawasan kapal-kapal. Sehingga, saat ramp check kita sebagai regulator memastikan langkah-langkah yang sudah dilakukan BKI,” ujar Faisal.
Ditambahkan Faisal, ramp check itu kegiatan periodik yang sebelumnya didahulu oleh survei tim terkait dan ramp check juga biasanya dilakukan tim dari Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim.
“Yang di-ramp check sama seperti fasilitas keselamatan alarm, pompa hydran dan termasuk anjungan kapal yang berisi peralatan navigasi, radio komunikasi dan lainnya. Intinya kerja BPTD Kaltim dalam ramp check aspeknya keselamatan kapal dan penumpang,” pungkas Faisal. (gt)