TINTAKALTIM.COM-Tim rampcheck dari seksi sarana dan lalu-lintas, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim menggencarkan pemeriksaan transportasi umum (bus) di lokasi wisata. Mereka menyisir bus yang parkir di objek wisata kawasan Manggar dan Lamaru. Ada bus yang dinilai layak operasi tetapi petugas menempel stiker dengan sejumlah catatan.
Jadwal rampcheck awal ini dimulai Sabtu (9/11) pukul 10.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita. Tim bergerak menjalankan program Operasi Nataru 2024-2025 untuk melaksanakan Surat Tugas Kepala BPTD Kaltim Renhard Ronald.

Dan tim pertama ini menyasar kawasan Pantai Lamaru dan Manggar terdiri dari Sulis Setyawan, Megasalma Nur AMd PKB, Rudi Umar Purwanto SST, Budi Widianto SST dan Meifaldy Caesario AMd Tra.

Bus-bus yang di-rampcheck rata-rata sopirnya akomodatif. Megasalma satu per satu mengecek kelengkapan administrasi dan teknis seperti sistem pengereman, badan kendaraan, ban, pengukuran kecepatan, tanggap darurat, sistem penerangan lampu depan, belakang, klakson dan lainnya. Ia dan tim bekerja kompak meminta sejumlah dokumen kepada sopir.

Di Manggar ada bus Rental Jaya. Hasil uji KIR masih berlaku hingga Februari 2025 dan administrasi lainnya serta dokumen. Tetapi, lampu mundurnya tak berfungsi baik. Ini setelah Rudi Umar, Budi Widianto dan Caesar melakukan pemeriksaan secara detail.
“Kita beri catatan dalam rampcheck ini dan harus diperbaiki hingga tanggal 20 Desember 2025 nanti,” kata Rudi Umar Purwanto SST usai melakukan pemeriksaan.

Rudi akhirnya harus menempel stiker warna merah muda yang di dalamnya ada catatan perbaikan dan harus dipatuhi Perusahaan Otobus (PO). Jika masih tak diindahkan, bisa saja bus itu dilarang operasional.
Pemeriksaan lainnya di Manggar juga terhadap 2 kendaraan Elf yakni kendaraan kategori komersial yang sifatnya pendek (short). Daya tampungnya hanya 20 orang. Kebetulan sopirnya adalah Ketua Persatuan Sopir dan Kernet (Personet) Sepaku Zainal yang membawa 80 orang dari Sepaku.

Ia membawa rombongan dari Desa Telemow Sepaku Penajam Paser Utara (PPU) yang ada 14 RT di desa ini. Penumpangnya adalah pengurus desa defenitif ini untuk melakukan studi tiru kaitan pengelolaan pariwisata untuk dilakukan Amati, Tiru dan Modifikasi (ATM).
Awalnya, Mega akan memberi stiker warna biru yang artinya tak ada kekurangan atas dua mobil Elf itu, tetapi akhirnya direvisi. “Ternyata ada yang kurang, kita tempel warna merah muda. Jadi, ada catatannya,” kata Rudi Umar.

Tim bergerak ke Pantai Lamaru. Di sini ada dua bus yang ditemui untuk diperiksa. Kembali, aksi tim rampcheck ini ‘memburu’ bus itu. “Cepat nanti pindah tempat dan hilang mereka,” kata Budi Widianto.
Bus itu milik PO PT Rosalia Indah Transport jenis Hino yang memiliki Kartu Uji Berkala alias KIR yang tertera ditandatangani mantan Direktur Sarana, Ir Danto Restyawan yang lulus uji hingga 5 Januari 2025 dan pelaksanaan KIR di Gunung Kidul.

Dan di tempat ini pun ada bus yang diperiksa oleh tim rampcheck yakni PT Pulau Indah Jaya dan memiliki Kartu Pengawasan (KP) khusus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dikeluarkan September 2024.
“Tolong KP-nya diperbarui lagi nanti, ini ada catatan. Jadi kerjasamanya agar bus ini juga dokumen administrasinya lengkap,” kata Mega.

Secara keseluruhan, rampcheck berjalan maksimal. Dan akan dilanjutkan. Hanya, untuk tim rampchek lainnya bergerak pada 14-17 November 2024 ke Samarinda untuk ke pool PO Cendana Rosi Van Jaya, Pool PO Cendana Mitra Perkasa dan Pool PO Kangaroo dan dilanjutkan ke Pantai Wisata Manggar serta Lamaru dengan tim Heriyawan SE, Genta Dani Setyawan AMd, Dheny Nur Pratama S SST, Aji Anggoro Putro SST dan Udau Isar AMD.
“Semoga semua lancar dan cuaca mendukung,” kata Rudi, Mega dan Budi yang penuh semangat melakukan rampcheck. (gt)