Catatan H Sugito SH *)
TINTAKALTIM.COM-Kegiatan Jumat Curhat yang merupakan agenda Polda Kaltim jadi surprised. Karena, hadirnya Wakapolda Brigjen Pol Dr Muhammad Sabilul Alif SH SIK MSi. Acaranya digelar di Conference Room Universitas Balikpapan (Uniba), Jumat (18/07/2024)
Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Uniba, Dr Rendi Ismail dan Rektor Dr Isradi Zainal dan para dosen menyambut kedatangan jenderal bintang satu itu dengan pengalungan bunga.
Dan, acara itu sangat mendadak tetapi dipersiapkan maksimal oleh Wakil Rektor Rahmat ST MT. Rahmat dapat berita pukul 15.00 Wita sehari sebelumnya rencana kedatangan wakapolda di Uniba. Sehingga, meminta kepada mahasiswa untuk hadir.
Informasi itu pun diterima media ini lewat Direktur Binmas Polda Kaltim Kombes Pol Anggie Yulianto Putro dan kasubditnya AKBP Lugito. Ia meminta saya memandu jadi moderator kehadiran wakapolda itu. Memang saya ‘langganan’ moderator Jumat Curhat dan kerap tampil di acara seminar lokal maupun nasional.
“Atur ya lalu-lintas diskusi bersama Pak Wakapolda dan pejabat utama (PJU) agar suasananya produktif,” pesan Dirbinmas.
Kehadiran wakapolda disebut surprised, karena ia baru seminggu menjabat di Polda Kaltim menggantikan wakapolda sebelumnya Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy yang sertijabnya dilakukan Kapolda Irjen Pol Nanang Avianto di gedung Mahakam Polda Kaltim
Jenderal bintang satu itu lahir 27 Juni 1975 dan di tahun 2022 menjabat Wakapolda Banten. Lulusan Akpol 1996 yang expert di bidang lalu-lintas ini, pernah jadi ajudan Wapres RI KH Ma’ruf Amin. Tentu bersahabat dengan rekan saya Farhat Brachma asal Balikpapan yang jadi tenaga ahli Wapres di Jakarta.
“Salam hormat untuk Pak Wakapolda. Semoga sukses di Kaltim. Dia orang baik dan humble,” kata Farhat saat komunikasi dengan saya.
Sosok Sabilul Alif sangat ramah. Ia menyapa mahasiswa saat di acara Jumat Curhat sebelum acara dimulai dan ia diterima di transit room Uniba. “Assalamualiakum kawan-kawan,” sapanya ramah saat memasuki conference room.
Isradi membuka lewat welcome speak. Memberi ucapan selamat dan mendoakan wakapolda. “Kursi yang bapak dudukin ini sudah pernah jadi tempat duduk pejabat negara seperti menteri, duta besar dan lainnya. Doa saya semoga karier Pak Wakapolda terus cemerlang,” sambut Isradi Zainal.
Wakapolda sangat asyik hadir di acara itu. Narasi dan artikulasinya baik. Ia sangat memahami public speaking, sehingga bicaranya sistematis. Dan, baru saja ia mendapat gelar doktor hukum (S3) di Universitas Diponegoro (Undip).
Rendi Ismail pun memuji pengalaman wakapolda. Berharap, kariernya di Polda Kaltim dapat memberikan stimulus dalam bidang pelayanan serta menjaga kamtibmas di Kaltim serta melahirkan inovasi seperti di daerah lain.
Wakapolda ta’aruf atau mengenalkan diri. Ia lahir di Gumeng, Bungah Gresik Jawa Timur. Dari cara berbicaranya sangat tertata. Ia baru saja seminggu tetapi cepat menghafal stafnya yang pejabat utama (PJU) seperti Kabid Humas Kombes Pol Yulianto, Direskrium Kombes Pol Kristiaji, Dirpamobvit Kombes Pol Didik Mulyanto, Dirpolairud Kombes Pol Pahala Panjaitan dan lainnya yang membersamai wakapolda di acara itu.
Saat digelarnya diskusi, ‘bombardir’ pertanyaan mahasiswa-mahasiswi Uniba dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pun dijawab tuntas. Ia gunakan logika rasional dan cerita jika ada oknum polisi tak profesional maka dievaluasi.
Dia bahkan saat jadi wakapolda di Banten, mengevaluasi personelnya. Dalam sebulan bisa memecat 3 polisi yang sikapnya melanggar kode etik institusi bhayangkara ini.
“Polisi itu harus kerja keras dan memberi contoh ke masyarakat dengan karakter baik. Melayani dengan baik dan jangan arogan. Sentuhan personal (personal touch) perlu dilakukan. Sebab, kita juga memerlukan dukungan masyarakat,” ujarnya.
Sesekali, wakapolda pun menyampaikan hadist Rasulullah dalam menjawab yang kaitannya bahwa manusia hidup di dunia itu harus bermanfaat. “Khoirunnas Anfa’uhum Linnas (sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain),” ucapnya.
Jawaban-jawaban smart-nya pun membuat mahasiswa dan dosen menyebut dan berharap bahwa wakapolda bisa menularkan di organisasi Polda Kaltim. Juga menyelesaikan berbagai masalah yang muncul khususnya kaitan kamtibmas dan kriminalitas. Apalagi Kaltim sudah jadi Ibu Kota Negara (IKN).
Ia juga memperkenalkan Kombes Pol Kristiaji yang punya urusan kriminalitas umum. “Pak Kris ini punya data berapa copet di Kaltim dia paham,” kelakar wakapolda disambut tawa mahasiswa.
Sikap inklusif dan low profile wakapolda dipertontonkan saat acara Jumat Curhat bubaran. Ia sangat rileks dan membuka diri untuk diajak selfie dan foto bersama undangan. Bahkan, semua orang yang mengajak foto dirangkulnya termasuk kepada media ini dan pengurus BEM. Bahkan wakil rektor pun demikian. Tak pernah ditampiknya, bahkan ia pun ikut in action. “Piye-piye gayanya (bagaimana gayanya),” katanya dengan logat Jawa yang khas Jember.
INOVATOR
Saya menyebut wakapolda ini ‘sang inovator’ sebab banyak ide kreatifnya sudah dilakukan khususnya bidang lalu-lintas dan terobosan lainnya di Indonesia.
Wadir Lantas Polda Kaltim AKBP Roni Mustafa pun memuji lompatan pemikiran wakapolda. Ia justru beruntung punya pimpinan yang punya skill lalu-lintas, sehingga bisa memberi dorongan kerja-kerjanya di direktorat lalu-lintas Polda Kaltim.
“Luar biasa memang Pak Wakapolda. Semoga Polda Kaltim dan jajarannya makin maju khususnya dalam memberi layanan ke masyarakat,” ungkap Roni
Pun demikian Wadir Reskrimsus AKBP Eko Alamsyah. Pemikiran smart wakapolda ia anggap untuk pelecut bagi bawahannya untuk berpikir kreatif dan bekerja keras untuk kemajuan Kaltim. “Joss mas pokoe Pak wakapolda,” ujar Eko yang sering berkomunikasi bahasa Jawa dengan media ini.
Sikap respect kepada wakapolda pun disampaikan Dirbinbmas Kombes Anggie Yulianto Putro. Ia ternyata pernah satu angkatan di akademi kepolisian (akpol). “Memang smart dan low profile. Bisa jadi sahabat diskusi yang cair,” jelas Anggie.
Inovasi yang pernah dibuat wakapolda itu beragam. Dari catatan media ini misalnya, saat menjadi Wadirlantas Polda Jatim, ia membuat inovasi Aplikasi Jawa Timur dalam Genggaman Berbasis Satu Desa Satu Polisi. Aplikasi ini tercatat di rekor MURI dan diresmikan menteri Menpan/RB dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Terobosan lain, wakapolda pernah membuat inovasi yang tujuannya ingin dekat dengan masyarakat yakni KALKIR alias Kanalisasi Lajur Kiri. Jika Anda ke Surabaya, maka ini sangat dipatuhi masyarakat.
Ada lagi yang nyeleneh namanya, Surabaya Taat Marka Jalan (STMJ) dan JEMBATAN MERAH saat ia jadi Kasatlantas Surabaya yang akronim itu berarti Jangan Menerobos dan Menghambat Lampu Merah. Keren!
Saat Kapolres Bondowoso, wakapolda terus berkreasi dengan membuat POS SAGITA atau Polisi Sabtu Sinergi dan Kemitraan dengan Masyarakat dan bagi polisi yang muslim dia buatkan program POS KHIDMAT atau Polisi Khotib/Ceramah Salat Jumat. Nah, ini bisa sahabat saya di intelkam Polda Kaltim H Sarbini yang ustaz asal Madura itu, masuk dalam programnya, termasuk teman-teman Binmas Polda dan polres ceramah agama menjalankan fungsi preemtif dan preventif untuk tema-tema dakwah demi mendukung kamtibmas.
Bagi insan pers, wakapolda ternyata punya program yang cocok. Bisa sharing berbagai hal kaitan Kaltim seperti WEDANG COR (Polisi Warga Cangkruan dan Koordinasi). Sangat implementatif.
Nah Pak Wakapolda , teman-teman wartawan itu suka nongkrong sambil diskusi. Boleh saya sharing ide inovasi programnya toh. Namanya WARUNG NASI BOS (Wartawan Unggul Wajib Koordinasi, Sinergi, Kolaborasi dan Koordinasi).
Ini sebagai upaya menjadi wartawan yang menjalankan kode etik lewat azas cover both side atau azas keseimbangan informasi yang dikenal juga dengan sebutan tabayyun. Sehingga, tak membuat berita hoax!
Semoga Pak Wakapolda Kaltim yang pernah mendapat penghargaan dan tanda jasa dari Presiden Jokowi yakni Bintang Bhayangkara Nararya atas integritas, kerja keras dan pengabidannya selama 24 tahun jadi polisi tanpa cacat bisa ditularkan di Kaltim. Sukses Pak Wakapolda dan selamat bertugas di Kaltim. **
*) Wk Ketua Media Online Indonesia, Ketua Lembaga Konsumen Mandiri Balikpapan.