TINTAKALTIM.COM-Kehadiran Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim yang menyediakan moda transportasi bersubsidi ke IKN, tidak ingin mematikan usaha yang dijalankan Persatuan Sopir dan Kernet (Personet) Sepaku-Semoi. Karena, semuanya demi fasilitas publik yang baik dan aman.
“Yakinlah bapak-ibu sekalian. BPTD Kaltim kepanjangan tangan Kemenhub tak akan mematikan usaha Personet. Makanya, kita melakukan rapat evaluasi untuk mencari pola dan memecahkan sejumlah masalah jika ada muncul di lapangan,” kata Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Angkutan Jalan, Sungai, Danau dan Penyeberangan Wisnu Herlambang AMd LLAJ Sap MM di hadapan peserta forum rapat evaluasi moda transportasi menuju IKN, Rabu (23/08/2023) di ruang rapat Terminal Batu Ampar, BPTD Kaltim.
Rapat dipimpin Kepala BPTD Kelas II Kaltim Dr Muiz Thohir itu, dihadiri juga Kepala Seksi Sarana dan Angkutan Jalan, Sungai, Danau dan Penyeberangan Wisnu Herlambang AMd LLAJ, Sap, MM, Kadishub Penajam Paser Utara (PPU) Andi Sangkuru, Kadishub Balikpapan yang diwakili Pengendalian Operasi (Dalops) Suparli dan team, Pengawas Terminal Tipe A Batu Ampar Sulis Setyawan S Kom, jajaran pengurus Personet Zaenal dan Asep, pimpinan Sinar Jaya Rizky dan undangan lainnya. Rapat juga dilakukan secara online meeting menghadirkan Dishub Provinsi Kaltim.
Dikatakan Wisnu, justru BPTD Kaltim mendapat tantangan (challenge) dari Menhub Budi Karya Sumadi, untuk mengajak dan sinergi dengan Personet dalam kaitan revitalisasi.
“Ayo kita semua mencari solusi. Karena, semuanya untuk kepentingan masyarakat. Kita harus mengurai urusan transportasi ini maksimal. Percayalah, tak ada tujuan Kemenhub via BPTD Kaltim mematikan usaha bapak-bapak dari Personet,” ujar Wisnu Herlambang.
Wisnu dalam konteks rapat evaluasi itu menjelaskan, bahwa konektivitas inter moda di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN dan penunjang IKN dengan menghadirkan Bus Sinar Jaya melayani Pelabuhan Semayang-Bandara Sepinggan-KIPP via Samboja sepanjang 127 km, semua untuk kepentingan publik.
Dan untuk pelaksanaan layanan subsidi angkutan antarmoda 2023, dilayani 6 bus oleh Sinar Jaya yang jaraknya berkisar 60 menit. Dan time table-nya sudah diatur sejak pukul 06.00 Wita hingga pukul 20.30 Wita melintas di jalur Pelabuhan Semayang-IKN Nusantara, Bandara Sepinggan dan berangkat pula via Terminal Batu Ampar.
“Secara load factor memang tidak tinggi. Bulan Agustus berkisar 10 persen. Karena, kendalanya di antaranya belum dapat menarik-turunkan penumpang pada sepanjang lintasan terkecuali pada titik simpul yang telah ditentukan,” ungkap Wisnu
Hal lain kata Wisnu, karena belum dapat beroperasi pada Bandara Sepinggan, untuk saat ini armada hanya menurunkan atau mengantarkan penumpang pada gate kedatangan. Meski ada MoU yang dibuat bersama PT Angkasapura.
“Makanya, kita ini juga melakukan kajian karena pada 27 Desember 2023 kontrak berakhir. Nah, rapat evaluasi ini juga ingin memetakan bagaimana ke depan. Jika nanti ada konsep revitalisasi, tentu akan sangat baik. Tetapi, semua tergantung Kemenhub bagaimana skema kemudian,” kata Wisnu.
KOMITMEN
Sementara itu, jajaran pengurus Personet melalui Zaenal dan Asep di forum rapat itu menegaskan, agar pengelola Bus Sinar Jaya untuk mematuhi komitmen yakni tidak mengambil atau menurunkan penumpang di sepanjang jalur Sepaku-Semoi.
“Ini sepertinya komitmen dilanggar. Tolong, komitmen dijalankan. Bahwa kesepakatannya, Bus Sinar Jaya hanya boleh menurunkan penumpang hingga puskemas dan KIPP IKN. Jangan menimbulkan konflik di kemudian hari. Ini mari kita sama-sama jaga,” pinta Zaenal.
Menurut Zaenal, dirinya tetap patuh regulasi. Jujur, jika ditanya kehadiran Bus Sinar Jaya apakah memberi pengaruh pada Personet, tentu saja ada. Hanya, Personet tetap melihat bahwa itu kebijakan Kemenhub melayani masyarakat. Tetapi, dalam operasional, Sinar Jaya agar tunduk pada komitmen.
“Kami dengan Sinar Jaya baik-baik saja. Hanya, kalau ada komitmen harus diindahkan. Jangan sampai kebaikan berubah menjadi konflik. Intinya tak boleh terjadi. Kita ini mencari nafkah ya yang ada kita syukuri. Mohon, diindahkan komitmen itu. Kalau dipikir kan jalur yang diperoleh Sinar Jaya sudah ‘kakap’ itu,” kata Zaenal beristilah.
Dalam kaitan komitmen itu, Rizky dari Sinar Jaya mengatakan, bahwa sejauh ini melayani penumpang dengan maksimal. “Kalau kami menurunkan penumpang, karena ada permintaan Pak RT. Sehingga, dilematis juga,” kata Rizky.
Tetapi menurut Humas Personet Asep, pihak Sinar Jaya jangan sampai ‘terpancing’ dengan oknum-oknum tertentu. “Itu ada upaya mengadu domba antara Personet-Sinar Jaya. Sudahlah, patuhi saja komitmen agar turun di puskemas. Sebab, itu sudah menjadi komitmen bersama. Jangan dilanggar,” pinta Asep.
Dalam kaitan komitmen itu, Pengawas Terminal Tipe A Batu Ampar Sulis Setyawan S Kom menegaskan, bahwa dari informasi yang diterimanya dan data, memang ada pelanggaran komitmen kaitan pelayanan transportasi jalur Sinar Jaya ke KIPP (IKN).
“Tolong komitmen diindahkan. Semuanya untuk kepentingan bersama dan tidak ada konflik di kemudian hari. Prinsipnya komitmen ini harus dijalankan baik oleh Personet maupun Sinar Jaya,” pinta Sulis Setyawan
Kepala BPTD Kaltim Dr Muiz Thohir yang memimpin rapat itu, berharap semua kaitan transportasi menuju IKN tentu jadi bahan evaluasi.
“Kami berterimakasih kepada semua pihak. BPTD Kaltim hanya bekerja ingin melayani masyarakat maksimal. Semua ada regulasinya. Mari kita sama-sama menjaga situasi kondusif. Apalagi, ke depan IKN akan memberi dampak trasnportasi berbeda bagi kota Balikpapan dan kota-kota lainnya,” ungkap Muiz Thohir
Dikatakan Muiz, pihaknya juga akan selalu memberi laporan saat rapat-rapat dengan Kemenhub kaitan program subsidi lewat bus pelayanan masyarakat oleh Sinar Jaya
Menurut Muiz Thohir, setiap rapat-rapat dengan Kemenhub, dirinya harus menyampaikan informasi berimbang. BPTD harus adil melakukannya. Termasuk mengenai karyawan Sinar Jaya yang diminta lokal, dari total 13 karyawan dari staf, mekanik dan lainnya, semua dari lokal kota Balikpapan.
“Ini BPTD Kaltim sangat akomodir usulan yang berkembang. Sebab, kami ini hanya menjalankan tugas dan sama-sama mencari solusi untuk kepentingan masyarakat Kaltim,” kata Muiz Thohir. (gt)