TINTAKALTIM.COM-Muslim dianjurkan banyak membaca selawat untuk Rasulullah SAW juga istighfar atau minta ampun, karena manusia tak luput dari dosa. Hati yang sadar dalam aktivitas terkadang tergores kesalahan. Sehingga, istighfar dan selawat setiap hari hendaknya jadi amalan untuk meraih ‘kunci surga’.
“Mencari pengampunan itu ringan tapi sepertinya berat diucapkan. Padahal banyak dosa yang sudah diperbuat manusia dan itu potensinya selalu ada. Obatnya istighfar atau minta ampun,” kata Ustaz Jamaluddin Khalid saat memberi tausyiah singkat di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di sekretariat DPD Partai Golkar kawasan ‘Markoni Slipi’, Minggu malam (24/10/2021).
Gaya dakwah dan retorika yang khas dari Jamaluddin Khalid mampu ‘membius’ undangan yang hadir termasuk Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar DR Hetifah yang tepat duduk di barisan depan. Hadir pula mantan Ketua DPRD Balikpapan 2 periode, H Andi Burhanuddin Solong (ABS), Ketua DPRD H Abdulloh S Sos, jajaran fungsionaris Golkar seperti bendahara Drs H Ahmad Malolongan, Ir Fatman Parakasi, Jhony NG, Ketua Dewan Pertimbangan Damanhuri, Andi Arif Agung (A3), Ketua Bappilu H Mustaqim Lc MM, Kepala Sekretariat Partai (KSP) Drs Junaidi Latif, Hj Suharti, H M Ali, Gasali, Aguslimin, Andi Irfan, anggota fraksi DPRD Nelly, Hj Suwarni, Hj Fitri, Hj Fadilah dan undangan lainnya.
“Panca indra kita yang tujuh itu terkadang terjurumus dalam maksiat dan dosa. Sehingga harus dijaga dan itu adalah mata, telinga, lidah, perut, kemaluan, tangan dan kaki. Makanya harus istighfar setiap hari,” pinta Ustaz Jamaluddin.
Jamaluddin lalu menyampaikan hadist di mana Rasulullah dalam sehari membaca istighfar dan bertaubat kepada Allah lebih dari 70 kali. Padahal, sang kekasih Allah itu sudah diampuni semua salah dan dosanya.
“Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari,” ungkap Jamaluddin menyitir hadist yang diriwayatkan Bukhari.
Terkadang banyak orang kaya kata Jamaluddin, duitnya banyak tapi sering sulit dalam menjalani hidup. Tidak tenang, itu karena semua dosa yang dipikulnya. Dan ada pula pintu rezekinya tertutup karena terhalang dosa dan maksiat yang sudah banyak.
“Padahal ada disebutkan Rasulullah, barang siapa memperbanyak istighfar, Allah memberikan solusi atau jalan keluar setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempatan dan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka,” ujar Ustaz Jamaluddin menerangkan hadist Rasulullah.
SELAWAT
Jamaluddin juga mengurai pentingnya setiap hari umat Islam berselawat. Karena, orang yang akan bersama Rasulullah di hari kimat nanti lantaran banyak membaca selawat.
“Barangsiapa yang berselawat kepada aku sekali, maka Allah akan berselawat untuknya sepuluh kali,” kata Jamaluddin yang meminta seluruh hadirin mengamalkannya.
Dalam tausyiahnya, kaitan selawat Ustaz Jamaluddin menyebutkan kisah sahabat Rasulullah bernama Imam Sufyan At-Tsauri yang bercerita ketika sedang tawaf bersama ayahnya ia melihat seorang anak muda tawaf tapi bacaannya hanya selawat nabi.
Sufyan kata Jamaluddin menyampaikan, bahwa tawaf itu banyak bacaannya tidak selawat saja. Ada tasbih, tahlil dan lainnya kata Sufyan kepada anak muda tadi. Tapi, ungkapan selawat itu membuat Sufyan terinspirasi untuk mengikuti.
Dalam cerita itu, kata Ustaz Jamaluddin, ayah Sufyan At-Tsauri jatuh sakit. Dan Sufyan berupaya keras untuk mengobati ayahnya tapi takdir lain, ayahnya meninggal. Terkejut ia, saat melihat wajah ayahnya menghitam.
Saat tertidur, Sufyan At-Tsauri kata Jamaluddin bermimpi, didatangi laki-laki tampan, berpakaian bersih dan aromanya harum. Laki-laki itu mendatangi jenazah ayahnya dan mengusap wajahnya, seketika itu wajah hitam jadi putih.
Ketika akan meninggalkan jenazah, Sufyan bertanya: “Tuan siapa,? Semoga Allah membalas kebaikan Tuan atas jenazah orangtua saya,” tanya Sufyan. Dan dijawab: “Aku Muhammad bin Abdullah. Aku adalah penolong orang yang banyak membaca selawat kepadaku. Dan ayahmu sebelum tidur selalu berselawat 10 kali setiap hari,” jawab laki-laki itu. Dan ketika Sufyan bangun dari tidur, wajah ayahnya sudah putih.
Menurut Jamaluddin, kisah tersebut memberikan inspirasi agar umat Islam setiap hari harus selawat. Karena, itu juga jadi penolong dan ‘kunci surga’.
“Innalaha wa mala ikatahu yusalluna ‘alan-nabi yang artinya sesungguhnya Allah dan para malaikat berselawat untuk Nabi,” ungkap Jamaluddin seraya berselawat dan mengajak undangan yang hadir melantunkan selawat
Di akhir ceramahnya, Jamaluddin menyebutkan peringatan Maulid Nabi itu untuk menciptakan mahabbah atau rasa cinta kepada Rasulullah agar itu jadi bekal akhirat. Dan kita diharapkan selalu mengikuti (ittiba’) ajaran Rasulullah. “Yang lainnya, peringatan Maulid itu mengenang perjuangan Rasulullah dan karakter akhlaknya yang santun untuk dapat jadi suri tauladan era sekarang,” pinta Jamaluddin
SEDEKAH WALIKOTA
Sementara itu, usai tausyiah, seluruh undangan menuju ruang termasuk Wali Kota H Rahmad Mas’ud. Di ruangan itu, terjadi bincang ringan yang serius dan santai.
Di pelataran , terlihat acara maulid identik dengan telur rebus yang bermacam-macam warna dan digantung pada pohon pisang . Dan telur itu ada uangnya dan biasa dijadikan ‘ajang rebutan’ undangan yang hadir.
Nyaris 40 menit diskusi di salah satu ruang DPD, Rahmad Mas’ud dan rombongan keluar. Di sana dicegat ibu-ibu yang meminta sedekah. Sudah jadi tradisi walikota yang selalu bersedekah.
“Ini khusus ibu-ibu. Bapak-bapaknya nanti dulu,” kata Walikota seraya mengambil gumpalan uang besaran Rp50 ribuan. Dalam sekejap uang habis. Tak lama, Walikota memanggil ajudan Aan untuk kembali menyerahkan uang. Ada ‘uang merah’ alias seratus ribuan.
Saat itulah, sebagian undangan menggunakan trik agar mendapatkan sedekah.
KSP Junaidi Latif misalnya, ia mengulurkan tangan sambil berucap: “Ini tangan perempuan Pak Wali. Tolong sedekahnya,” kata KSP seraya menjulurkan tangannya. Akhirnya, ia pun mendapat rezeki dari Walikota beberapa lembar.
“Alhamdulillah,” kata Junaidi sambil berlari dan berkelakar disambut tawa ibu-ibu lainnya. Sementara Walikota melihat kelakuan KSP hanya tersenyum. Wis angel Pak Jun. (gt)