TINTAKALTIM.COM-Sebagai upaya mendukung transportasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kaltim melakukan survei lapangan untuk persiapan perkembangan pembangunan infrastruktur jalan demi penyediaan layanan angkutan umum di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Kepala BPTD Kaltim Dr Muiz Thohir ST MT mengatakan, survei dilakukan untuk kepentingan BRT yang mengarah pada konsep Smart City, Smart Mobility yang arahnya nanti pengembangan transportasi berbasis listrik.

“IKN kan diproyeksikan untuk prototipe angkutan perkotaan yang ideal, zero emisi yang nanti ke depan dapat terintegrasi,” kata Muiz usai melakukan survei di IKN bersama jajaran Badan Otorita IKN Nusantara Jumat (19/01/2024)
Disebutkan Muiz, survei lapangan untuk kajian pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) juga MRT dan kendaraan listrik otonom juga Autonomous Rail Transport (ART). Dan Muiz bersama tim melakukan survei untuk melihat lokasi mana saja yang akan jadi jaringan angkutan umum itu.
Bersama tim di BPTD Kaltim, Muiz didampingi tim dari Deputy Sarana & Prasarana Badan Ototorita IKN Maulana untuk melakukan survei yang arahnya pada tahap I jenis moda transportasi BRT regular yang tersambung di kawasan Sumbu Kebangsaan.

“Kalau berdasarkan data jaringan angkutan umum di Sumbu Kebangsaan pada studi yang telah dilakukan sebelumnya diusulkan menggunakan BRT regular dan ke depan menjadi autonomous BRT,” ungkap Muiz.
Menurut Muiz, dukungan BPTD untuk integrasi ke IKN sudah dilakukan. Dengan menyediakan bus non listrik angkutan antarmoda di masa kontruksi awal yang melintasi rute Pelabuhan Semayang-Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan-Terminal Batu Ampar (Kantor BPTD Kaltim) via jalur tol Samboja yang jaraknya sekitar 127 kilometer.

“Sejauh ini sudah dilakukan lewat pelayanan moda transportasi ke IKN menggunakan bus Sinar Jaya dan ke depan dilanjutkan dengan bus listrik bahkan sudah ujicoba yang nanti rutenya Pelabuhan Semayang-Bandara SAMS Sepinggan-Terminal Tipe A Batu Ampar-KIPP (via jalan tol Balikpapan-Jembatan Pulau Balang),” ungkap Muiz.
Ujicoba bus listrik kata Muiz, sudah dilakukan dan berjalan lancar kerjasama Sinar Jaya-Bus Calista dari Terminal Batu Ampar ke transfer point di kawasan rumah jabatan bupati PPU di Sepaku. Bahkan, Muiz menyiapkan charging station bekerjasama dengan PLN Balikpapan lewat penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) yang ditempatkan di Terminal Batu Ampar.
Dalam survei itu kata Muiz, juga melihat bagaimana nanti prasarana dan spesifikasi jalur ART atau tranportasi umum dengan sistem teknologi trackless tran system atau kereta tanpa rel.

“Kalau sesuai desain ke depan, nantinya seluruh mobil berbasis listrik itu menghubungkan Sumbu Kebangsaan, Istana Kepresidenan, Kantor Kementerian Koordinator, Kawasan Komersial, Perumahan dan fasilias umum,” jelas Muiz yang menambahkan, hasil survei juga untu kelengkapan BPTD Kaltim dalalm sinkronisasi data untuk kepentingan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Hubungan Darat.
Ditambahkannya, rute ART nanti sebagai rute utama dan rute BRT sebagai feeder sehingga tidak terjadi overlapping rute. “Kalau kaitan gradient (elevasi ketinggian) maksimum jalan 5-10 persen di wilayah tertentu,” jelas Muiz.
“Informasinya nanti IKN akan menggunakan 100 persen kendaraan listrik yang dirancang menjadi kotak benar-benar hijau yang bebas emisi gas buang dengan dominasi konsep kota hutan (forest city),” ujar Muiz. (gt)