TINTAKALTIM.COM-Neneng Zulaiha, yang juga Ketua RT 39 Kelurahan Margomulyo Balikpapan Barat terpilih jadi ketua Srikandi Kecamatan Balikpapan Barat (Balbar). Ia bersama 4 perempuan lainnya juga dikukuhkan atau dilantik menjadi ketua-ketua kelurahan Srikandi Pemuda Pancasila (PP) di kecamatan yang sama.

Keempat ketua kelurahan itu yakni, Baru Tengah (Surpiatin), Baru Ilir (Marhani), Margasari (Yuni Susanti), Margomulyo (Ratna Dewi) dan Baru Ulu (Ernawati). Untuk Kariangau masih akan melakukan pembentukan bulan depan.

Srikanda adalah, organisasi massa (ormas) perempuan otonom di bawah PP melakukan pelantikan setelah sebelumnya menggelar musyawarah di Aula Kelurahan Baru Tengah. Acara itu juga dihadiri Pembina Srikandi Hj Fitriati Syahril, Ketua LPM Supadi, Lurah Baru Tengah dan undangan lainnya

“Srikandi harus sinergi dengan Pemkot Balikpapan untuk memperjuangkan aspirasi perempuan di segala bidang. Sehingga, perempuan sekarang aktif, produktif, inovatif yang tak hanya sekadar jadi Ibu Rumah Tangga (IRT),” kata Ketua Srikandi Kota Balikpapan Juli Shinta Novianti saat mengukuhkan ketua Srikandi kecamatan dan kelurahan di Balikpapan Barat, Minggu (6/11/2022).

Disebutkan Juli Shinta, lahirnya Srikandi sejatinya untuk menggali dan memberdayakan semua potensi perempuan serta mampu menangan isu-isu terhadap permasalahan kaum wanita.

“Kita harus memutus mata rantai ketimpangan gender yang masih terjadi selama ini. Sebab, gender itu bisa melakukan pekerjaan laki-laki secara kodrat lahiriah dan perempuan tidak boleh dianggap remeh,” ujar Juli Shinta.

Menurut Juli Shinta, Srikandi harus dapat hadir di masyarakat dan sekaligus mengubah stigma negatif bahwa ormas perempuan itu tidak dapat berkarya positif.
“Srikandi setidaknya berada di garda terdepan untuk berperan membangun Balikpapan dengan mendukung program pemkot seperti dalam sisi kesejahteraan sosial, ekonomi, pendidikan dan lainnya. Sebab, keberadaannya harus bermanfaat untuk umat,” ujar Juli Shinta.

Sementara itu, Neneng Zulaiha menyebutkan, banyak tugas-tugas perempuan yang bisa dikerjakan. Sinerginya di lingkungan RT, kelurahan, kecamatan bahkan kota. Karena, isu-isu di masyarakat yang perlu uluran tangan perempuan pun banyak.
“Srikandi harus ikut berpikir dan berkarya. Sebab, jika Srikandi memberikan kontribusi positif di masyarakat, maka itu sangat mulia,” kata Neneng.
Neneng meminta, ketua-ketua kelurahan Srikandi yang baru dikukuhkan untuk selalu melakukan koordinasi dengan kecamatan dan kota. Sehingga, pola kerja dan tindak di lapangan dalam sisi program dapat berjalan maksimal. “Srikandi harus memberi output positif untuk masyarakat,” pungkasnya. (gt)