TINTAKALTIM.COM-Memberdayakan Rukun Tetangga (RT) yang berorientasi pada sisi gotong-royong dan sinergi, itu dilakukan Rahmad Mas’ud Center (RMC). Konsepnya tentu lewat pengembangan yang tujuan akhirnya agar RT memiliki Badan Usaha Milik RT (BUM RT) di lingkungan masing-masing.
Caranya, mendidik pengurus RT bahkan warga untuk melakukan pembangunan berdasar basis-basis wilayah. “Kami ingin menggerakkan potensi RT menjadi entrepreneurship. Konsepnya ya berusaha bersama-sama lewat beras,” kata pendiri Yayasan RMC, Rahmad Mas’ud menjelaskan konsep pemberdayaan itu kepada Tintakaltim.Com saat berbincang usai melaksanakan salat Jumat di Masjid Istiqomah, kemarin.
Mengapa beras? Sebab, ini yang memungkinkan untuk dijadikan sarana pengembangan. Polanya bisa stimulan dan berkelanjutan. Pengurus RT dapat menjalankan program beras di lingkungannya. “Kami menyediakan beras yang kemasannya (packaging) ada yang 5 kilogram sampai 25 kilogram,” ujar Rahmad didampingi pengurus RMC, Junaidi Latief dan lainnya.

Konsepnya redistribusi dengan memanfaatkan pengurus RT. Beras diperoleh dari RMC tanpa ada modal atau disebut titipan yang lebih dikenal dengan konsinyasi. Beras diambil pengurus RT dengan paket 5 kilogram “Nanti ada margin dari hasil pendistribusian lewat usaha pengurus RT,” ujar Rahmad.
Memang harus ‘kerja’ dengan mendistribusikan beras. Tentu lewat pengembangan sumber daya tanpa modal yang keahliannya tak perlu memiliki skill maksimal (soft skill). “Sederhananya pengurus RT belajar berusaha lewat jualan beras. Tetapi, uangnya dapat jadi kas RT. Bahkan, warga lainnya pun dapat melakukan,” kata Rahmad Mas’ud yang juga Wakil Walikota Balikpapan ini.
LAUNCHING DAN GUDANG

Sementara itu dalam kaitan program pemberdayaan RT itu, menurut Rahmad Mas’ud sudah dilakukan launching beras RMC yang sementara mengundang 100 pengurus RT. “Nanti akan kita kembangkan ke pengurus RT lainnya. Ini baru sifatnya peluncuran. Ada yang menyebut infaq beras, tapi itu hanya nama. Sejatinya pemberdayaan,” ujarnya.
Untuk mendukung keberlanjutan( sustainable) program, saat ini di kawasan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sudah dibangun gudang dan mesin kemasan (packaging) dengan konsep digital. “Kami serius untuk melakukan program pemberdayaan RT. Tapi untuk sementara di lingkup Balikpapan dan PPU. Beras ada yang didatangkan dari Sulsel, tapi hasil panen petani PPU juga akan kita garap,” ujar Rahmad yang sudah koordinasi dengan Bupati PPU, Abdul Gofur Mas’ud yang juga adik kandungnya.

Dalam tahap awal, launching dilakukan untuk kemasan jenis beras dan bukan hanya wacana. Nanti juga ada gula, minyak makan dan lainnya. “Pokoknya sembilan bahan pokok (sembako),” ungkap Rahmad yang menambahkan, paket beras 5 kilogram dan 25 kilogram pasti pas, karena ditimbang secara digital.
PEMBERDAYAAN EKONOMI
Sementara itu, Ketua RMC Junaidi Latief mengatakan, launching ‘Beras RMC’ ini bagian dari pemberdayaan ekonomi di masyarakat. “Kita beri konsinyasi untuk masyarakat umum. Tetapi lewat RT, agar pemberdayaan dapat dilakukan tingkat RT. Saat ini, ada stok sebanyak 100 ton yang akan didistribusikan secara bertahap. “Untuk yang kemasan 5 kg ada sekitar 550 zak.” ujar Junaidi Latief.
Dalam acara launching, hadir juga Ketua KNPI Kota Balikpapan Andi Welly. “Dukungan dari kalangan pemuda diperlukan untuk proses pemberdayaan ekonomi lewat ‘Beras RMC’ ini. Dan Andi Welly punya komitmen ingin mendukung program Pak Rahmad Mas’ud,” ujar Junaidi Latief yang menambahkan, kepada pengurus RT dapat menghubungi hotline 08115418116 atau 081253583086. (git)