TINTAKALTIM.COM-Dia adalah H Asfia Achmad, dermawan berdarah Tionghoa yang sehari-harinya sebagai pengusaha dan dipercaya menjadi pembina Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Balikpapan. Sebelumnya, ia ketuanya. Dan, Ramadan 2025 ia juga berbagi ratusan takjil atau bahan berbuka.
Bicara puasa, sosok H Asfia –begitu ia sering disapa—bukan hal baru. Sebab, jangankan bicara Ramadan, puasa sunah saja ia lakoni seperti Senin-Kamis. Bahkan, tak pernah putus untuk melakukannya.

“Hidup di dunia itu harus berbuat baik. Meluruskan tauhid (mengesakan Allah) dan banyak belajar agama. Juga banyak bersedekah supaya hati tenang,” kata H Asfia dalam suatu kesempatan.
Asfia adalah mualaf (memeluk agama Islam dari agama lainnya) yang tak pernah putus mempelajari Islam. Salat lima waktu pun tak ketinggalan. Sehingga, jika safar atau melakukan perjalanan dengan dirinya harus mampir masjid atau musala. Atau, di mana pun bisa salat dulu.

“Allah memberi kelebihan rezeki. Maka, harus dibagi apalagi Ramadan, pahala dilipatgandakan,” kata Asfia yang membagikan takjil berupa lumpia Semarang dari rumah produksi ‘Alderiz’ Balikpapan berkisar 350 lumpia.
Owner perusahaan pertambangan PT Karunia Armada Indonesia (Karunia Group) ini, sebenarnya dikenal sosok low profile. Ia banyak mendedikasikan dirinya untuk membantu, menolong dan menyisihkan keuntungan perusahaannya untuk program Corporate Social Responsbility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP).

“Apa sih hidup ini. Dunia saja ini. Banyak-banyak bersyukur dan melihat sekeliling kita untuk berbagi dan berpikir jangan menjadi orang sempurna tak mungkin. Tapi, jadi orang berguna,” kata Asfia yang selalu memberi motivasi kepada sahabatnya dan karyawannya untuk sukses.
H Asfia, yang dikenal nama Tionghoanya Aseng, kini menjadi kontraktor pertambangan besar di Kaltim. Ia bekerjasama dengan owner PT Bayan Resources Tbk Datuk Dr Low Tuck Kwong. Pegawainya nyaris 3.500-an orang.

Aseng juga sebelumnya sebagai kontaktor bidang konstruksi umum di bawah bendera PT Karunia Wahana Nusa. Tapi, sekarang menjadi spesialis perusahaan pertambangan batu-bara.
Ibadah Asfia sangat kuat. Ada yang sempat guyon sahabatnya. “H Asfia ini lebih Islam dari kita orang Islam. Karena, salatnya, puasanya luar biasa,” kata sahabatnya Drs H Rikmo Kuswanto, mantan anggota DPRD Kaltim yang juga jurnalis dan kenal dekat Aseng.

Aseng membagi takjil menyebar. Sebenarnya, ia tak ingin ada publikasi. Karena, ia dikenal sebagai pendorong dan selalu di belakang layar saja, tetapi kontribusinya sangat besar.
Takjil dibagi di Masjid Al-Munawar Muara Rapak. Di masjid ini tiap buka takjil itu dideret sesuai alur shaf. Dan, takjil Asfia juga masuk dalam daftar yang dibagikan ke jamaah.
“Alhamdulillah, semoga rezeki Pak H Asfiah semakin banyak dan berkah,” kata pengurus Masjid Al-Munawar saat menerima takjil.

Demikian pula, ratusan takjil lainnya dibagi di Masjid Al-Amir kawasan Sungai Ampal. Di masjid ini, tempat kunjungan jamaah dari mana saja. Sebab, tepat di tepi jalan. “Berkah ya takjilnya,” kata pengurus masjid yang sibuk melayani jamaah membayar zakat.
Takjil lainnya dibagi Asfia di Masjid Namirah kawasan Balikpapan Baru. Tiap hari, di masjid ini menggelar ifthar Ramadan. Seharinya, bisa mencapai 250 jamaah hadir. Takjil Asfia juga dibagi untuk jamaah yang ikut berbuka puasa di masjid tepi jalan ini.
“Terimakasih, semoga rezeki Pak H Asfia berlimpah dan berkah,” ujar anggota Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Namirah saa menerima takjil H Asfia.
H Asfia berharap sedekah itu berguna bagi jamaah yang berbuka puasa. “Kita sama-sama ambil berkah Ramadan,” ujar Asfia singkat. (gt)