TINTAKALTIM.COM-Lidah orang Makassar (Sulsel), langsung bergetar jika mendengar makanan laut (seafood) pallumara. Masakan khas yang jamak disajikan terdiri dari potongan daging ikan plus tulangnya. Apalagi ada kepala ikannya.
Godaan makan pallumara ini sudah dipromosikan sejak di Plaza Balikpapan. Maklum yang mempromosikan adalah anggota Badan Promosi Pariwisata Balikpapan bidang pengembangan Nurlia Kadir yang tak lain Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Manggar Baru.
Makanan pallumara, bukan makanan kreasi baru. Tapi makanan bagi mereka yang senang ikan-ikanan. Segar, enak disantap. Apalagi disertai serai. Sehingga jajaran pengurus Badan Promosi Pariwisata langsung tune in dengan makanan ini. “Ayo ke Manggar, kita lihat tempat wisata Pantai Cemara. Nanti suami saya yang siapkan pallumara dan lainnya,” ajak Nurlia.

Sontak mendengar pallumara, pengurus lainnya yang memang ‘lidah Sulsel’ tertarik sebutlah dia Ustaz Mustaqim, Ir Patman Parakasi, Syarifuddin SPd MSi, Abdul Madjid dan Arief Sirajuddin. “Ayo sudah berangkat. Salat Zuhur di Manggar saja. Nanti kita lesehan sambil main domino,” tantang Patman Parakasi.
Usai launching event Balikpapan Great Sale (BGS) 2022 oleh Walikota H Rahmad Mas’ud SE ME, pengurus tidak beranjak pulang. Karena, ada undangan gratis menikmati seafood ala Makassar. “Kita sekali-kali rapat kerja (raker) di outdoor suasana pantai. Cocoknya di lokasi Manggar Baru Pantai Cemara,” ungkap Nurlia, mencoba mempromosikan wisata pantai itu.

Akhirnya semua bergegas ke Manggar Baru. Saling tunggu pun terjadi. Di Pantai Cemara itu ada pembukaan turnamen volleyball khusus wanita. Di sana ada anggota DPRD Balikpapan daerah pemilihan (dapil) Balikpapan Timur Hj Suriyani. Sebelum ke lokasi itu, penulis bersama Patman Parakassi salat jamaah di masjid sekitar.
Tan Lili, Direktur Destinasi menunggu lama rombongan lainnya. Padahal, sudah shareloc. “Apa nyasar mereka ya,” guman Tan Lili dari Asita ini.
Tepat dugaan Tan Lili, rombongan Ketua BPPD Balikpapan Joko Purwanto yang datang dengan istri ternyata nyasar. “Saya melewati Pantai Manggar Segarasari. Eh ternyata ada pantai indah di tempat ini. Tadi titik petanya sudah tepat hanya keterusan saja,” kata Joko yang baru tiba.
Obrolan, guyonan lepas terjadi. Ustaz Mustaqim pun datang terlambat. Tetapi, ia sempat memimpin doa di Pantai Cemara itu, sebelum menikmati minuman rempah hangat dari Sulawesi sarabba yang di Bandung disebut bandrek.
TERLAMBAT MAKAN
Putar-putar Pantai Cemara dan ngobrol, ternyata membuat waktu terus berlalu. “Bagaimana ini, dingin nggak enak pallumara nanti,” ujar Nurlia yang meminta rombongan bergegas ke lokasi Kantor LPM Manggar Baru.

Di sana, rombongan disambut Ketua Nelayan Balikpapan Timur Syamsul Alam atau Ancu yang tak lain suami Nurlia. “Wah, pallumara dan udang disiapkan, tetapi terlambat makan siang,” kelakar Ancu.
Penulis langsung ambil mangkuk dan menuangkan potongan ikan makanan pallumara dan menuju meja. Lainnya pun masing-masing segera ‘menyerbu’ meja untuk menyenangkan ‘kampung tengah’ yang sejak lama keroncongan.
Seolah rombongan menikmati pallumara seperti di Jalan Andi Mapanyuki Makassar yang terletak di gang sempit yang selalu ramai pengunjung. Tak hanya pallumara, ada cumi, udang dan sambalnya ‘aduhai’.
PILOT PROJECT
Di Kantor LPM itu membuat rombongan kagum. Karena, kantornya bersih. Ada AC dan nyaman. Kantor itu telah direnovasi oleh Ancu dengan menggunakan uang pribadi. Bahkan, sejumlah pejabat pernah datang ke kantor itu seperti Kapolda sebelumnya Irjen Pol Drs Herry Rudolf Nahak MSi dan mantan Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto.

“Insya Allah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga akan singgah ke kantor LPM Manggar Baru,” sebut Ancu yang juga Ketua Relawan Erick Thohir Provinsi Kaltim ini.
Rombongan di ruang LPM itu usai makan sempat berdiskusi. Mendengarkan keterangan Ancu. “LPM Manggar Baru ini bisa jadi pilot project LPM se-Balikpapan. Silakan jika ingin ke Manggar Baru,” ujarnya.
Ancu pun bertanya-tanya, mengapa dirinya tak mendapat penghargaan saat HUT ke-125 Kota Balikpapan. Padahal, sudah banyak kerja-kerja sosial di masyarakat dilakukan dalam berbagai aspek. Dari ekonomi, lingkungan dan lainnya. “Apalagi kaitan pariwisata. Keberadaan Pantai Cemara secara sosial-masyarakat. Kita mencari solusi perbedaan yang sempat terjadi,” ceritanya.

Di forum itu, ada Syarifuddin, Patman Parakasi, Lili Tan, Rosman Abdullah, Abdul Madjid dan Ustaz Mustaqim. “Harusnya memang dapat. Mengapa tak diusulkan dari Dinas Pariwisata (Pak Madjid, Red),” goda Syarifuddin coba memprovokasi diskusi.
Madjid pun bereaksi. “Ada timselnya, bukan pariwisata. Eh ini kompornya gas 12 kilogram,” kelakar Abdul Majid.
Tapi diskusi juga diarahkan untuk pengembangan pariwisata di kawasan Manggar Baru. “Saya ingin raker secara outdoor, sehingga bisa lebih mengetahui suasana tempat wisata. Pantai Cemara tepat untuk kegiatan raker sih,” usul Mustaqim.
Akhir kunjungan ke LPM Manggar Baru, rombongan melakukan foto session selain style biasa juga ditambah meneriakkan yel-yel pariwisata: Dipimpin Joko Purwanto: yang memandu meneriakkan: Badan Promosi Pariwisata: Dijawab bersama: wonderful. Thanks Mas Ancu dan Bu Nurlia. (gt)