TINTAKALTIM.COM-Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim meminta kepada seluruh peserta rapat koordinasi (rakor) peningkatan infrastruktur bidang perhubungan darat di Provinsi Kaltim untuk memenuhi seluruh syarat usulan dengan melengkapi kesiapan kriteria (readiness criteria) usulan program.

Demikian disampaikan Kepala BPTD Kaltim Renhard Ronald terkait kegiatan rapat koordinasi (rakor) yang mengusung tema Sinergi Transportasi Darat Menuju Nusantara Baru, Indonesia Maju pada Kamis (14/11) di Hotel Harris Samarinda.

Rapat itu akan dihadiri jajaran Dishub Provinsi Kaltim, dishub kota-kabupaten, bappeda provinsi, bappeda kota-kabupaten dan seluruh seksi di BPTD Kaltim yakni lalu-lintas, sarana, prasarana dan bagian tata usaha (TU).
Rakor juga menghadirkan dua narasumber yakni Dishub Provinsi Kaltim dan Kepala Bagian Perencanaan (Kabagren) Ditjen Hubdat Kemenhub dan dibuka Dirjen Hubdat yang diwakili Direktur Prasarana.

Dikatakan Renhard, BPTD Kaltim merespon keterbatasan pemerintah daerah dalam upaya peningkatan infrastruktur di daerah masing-masing. Hanya, satu syarat mutlak adalah memenuhi readiness criteria tadi. Agar ke depan, program itu dapat berjalan maksimal karena seluruh aspek administrasi dan dokumen termasuk legalitas lengkap.

“Ini usulan yang nanti masuk pagu anggaran. Tetapi, tahapannya harus dilakukan dulu. Karena, ada pagu anggaran indikatif sebagai pedoman menyusun rencana kerja (renja) dan nanti baru masuk alokasi anggaran,” kata Renhard saat ditemui di ruang kerjanya Selasa (12/11) menjelaskan hal yang dibahas dalam rakor itu.

Sejatinya kata Renhard, rakor itu menjaring usulan yang masuk dari daerah. Termasuk, bantuan teknis yang bisa diberikan. Misalnya, kaitan kebutuhan penerangan jalan umum (PJU), pagar pengaman (guardrail) dan lainnya yang bisa dikerjakan di jalan nasional atau provinsi dan kota-kabupaten
“Jadi bantuan teknis perlengkapan jalan itu juga termasuk marka jalan, alat penerangan jalan. Dan itu bisa diberikan di ruas jalan provinsi atau kabupaten-kota tetapi ada kriterianya seperti misalnya menghubungkan simpul transportasi mendukung keterpaduan moda atau daerah rawan kecelakaan,” urai Renhard Ronald menjelaskan kaitan bantuan teknis itu.

Bagi BPTD Kaltim kata Renhard, untuk 10 kota-kabupaten di Provinsi Kaltim sangat mungkin mendapat bantuan teknis, hanya ada mekanismenya di antaranya memelihara aset secara berkesinambungan melalui penganggaran APBD setempat.
“Jadi rakor kali ini tak ubahnya seperti musyawarah rencana pembangunan (musrenbang), yakni menampung usulan-usulan kebutuhan daerah. Seluruh kebutuhan kita akomodir tetapi nanti juga pusat yang menentukan. BPTD sebagai eksekutor ketika pusat sudah merestui,” jelas Renhard.
DIBAGI DESK
Dalam rakor nanti, akan dibagi dua sesi. Di sesi pertama diskusi panel dan sesi kedua pembahasan dan usulan program disertai anggaran yang telah ditetapkan panitia per desk
Panitia sudah terbentuk yang diketuai Kepala Seksi Sarana dan Angkutan Jalan, Sungai, Danau dan Penyeberangan Hendra Ayi Sonica dibantu wakil ketua I Kasi Prasarana Tansportasi Jalan dan SDP Agung Wibowo, wakil ketua II Bagus Panuntun dan sekretaris Elba Iskandar dan penanggungjawab Kepala BPTD Renhard Ronald.

“Ada 3 desk yang didukung para koordinator. Tentu, mereka nanti membahas detail kaitan usulan yang melibatkan peserta. Semua akan dirangkum sehingga kegiatan rakor ini bisa menghasilkan usulan secara maksimal,” ujar Renhard.
Hanya Renhard harus meminta maaf kepada seluruh peserta dari berbagai daerah. Baik Dishub Provinsi maupun kota-kabupaten serta bappeda karena di acara itu tak dapat hadir lantaran bersamaan waktunya ada kegiatan di Jakarta.

Renhard saat memimpin rapat persiapan rakor, tiba-tiba mendapat surat undangan untuk hadir pelantikan syahbandar di Jakarta yang juga dihadiri Menhub dan Dirjen Hubdat. Tetapi, atas diskusi dengan stafnya dan panitia, kegiatan tetap digelar.
“Sekali lagi saya mohon maaf. Tetapi, tetap saya memberi apresiasi kepada seluruh peserta. Ayo bangun sinergi demi transportasi maju di Kaltim dan IKN,” ujarnya.
ASTA CITA
Sementara itu, di bagian lain Renhard mengatakan rakor juga sebagai implementasi mendukung visi Presiden Prabowo dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka khususnya kaitan visi ketiga mengenai infrastruktur.
“BPTD Kaltim itu masuk wilayah dibangunnya IKN, sehingga dukungan tehadap visi presiden dan wakilnya secara otomatis dilakukan. Apalagi, dalam konteks membangun konektivitas antarmoda transportasi,” kata Renhard

Dalam sesi kedua rakor, tiap desk akan didukung jajaran BPTD Kaltim dari seksi sarana, prasarana, lalu lintas dan tata usaha. Mereka adalah Rakhmat Faozi Ikhsan, Rudi Umar, Christin Natalia Hutagalung, Alfian (koordinator Agung Wibowo) di Desk 1.
Deks 2 terdiri dari Bagus Ganteng Novianto, Heri Pratomo, Thara Ulfa, Abdul Hamka Lahuo (koordinator Hendra Ayi Sonica) dan Desk 3 Frenky Julisvian Pernando, Muhammad Yazid Maulana, Veronika Pathyastri Swastitanaya, Harris Iqbal (koordinator Ari Eko Tulus Kurniawan). (gt)