TINTAKALTIM.COM-DPRD Balikpapan melalui komisi IV (bidang kesra) meminta kepada pihak PT Pertamina (Persero) untuk mempercepat renovasi Masjid Istiqomah Balikpapan. Alasannya, masjid itu ditunggu masyarakat dan masjid yang sifatnya sementara dinilai tak mampu menampung jumlah jamaah dalam kapasitas besar.
Penilaian itu disampaikan Ketua Komisi IV (bidang kesra) DPRD Balikpapan Doris Eko Rian Desyanto SE memberikan tanggapan kaitan belum rampungnya renovasi masjid itu, Rabu (26/07/2023). Bahkan, Doris mendorong agar percepatan renovasi dapat diselesaikan segera.
“Kami memberi apresiasi PT Pertamina lah dalam merenovasi masjid yang jadi ikon Kota Balikpapan itu. Hanya, ada sejumlah jamaah yang mengadu bahwa kok renovasinya lama. Jadi kita suarakan juga. Rasanya jajaran Badan Dakwah Islamiyah (BDI) Pertamina dan perusahaan bisa koordinasi mendorong percepatan,” kata Doris dari Fraksi Partai Golkar ini.

Sebelumnya, terkesan lamban renovasi Masjid Istiqomah mendapat sorotan dari pengamat kebijakan publik Balikpapan Herry Soenaryo SE. Ia menyebut, harusnya sama cara kerjanya dengan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina yang menelan dana Rp60 triliun.
“Sama-sama untuk kepentingan masyarakat. Justru Masjid Istiqomah ditunggu umat. Karena, tak mungkinlah karena dana, sebab Pertamina yang mendukung pendanaan renovasi itu. Dan diperkirakan hanya Rp60 miliar,” kata Herry.
Percepatan renovasi kata Herry harusnya segera dilaksanakan. Mengingat Masjid Istiqomah Balikpapan memiliki sejarah tersendiri bagi Kota Beriman. Dan sudah jadi salahsatu masjid favorit jamaah.

“Kami sangat setuju direnovasi. Rasanya bisa cepat karena ditopang dana Pertamina. Apalagi masjid itu juga jadi tempat wisata religi. Proyek RDMP bisa dikebut, urusan renovasi masjid untuk umat mengapa lambat,” tanya Herry.
Menurut Doris, Kota Balikpapan secara spiritual berterimakasih kepada Pertamina karena melakukan renovasi masjid yang ada di tengah kota itu. Apalagi dekat Lapangan Merdeka yang sudah disebut sebagai ‘alun-alun’ Balikpapan.
“Memang itu domain atau wilayah Pertamina. Hanya, masjid itu sudah milik khusus dan umum. Dan kegiatan-kegiatan keagamaan sangat masif. Jadi, kita dorong proses renovasi dipercepat. Kalau bisa cepat, mengapa harus lambat,” ujar Doris.
General Manager (GM) PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan Arafat Bayu Nugroho saat dikonfirmasi memberikan jawaban singkat. Ia mengatakan, bahwa ada penambahan scope (penambahan fitur pada pekerjaan proyek) dalam proses pembangunan.
Ditanya bagaimana scope itu, Arafat yang dihubungi via aplikasi WhatsApp (WA) tidak menjawab rinci. Ia hanya menjawab bahwa ada penambahan rumah tahfidz yang terintegrasi dengan masjid. Ketika ditelepon pun, kendati telepon berdering tapi tak diangkat, walaupun media ini bertanya kapan estimasi waktu penyelesaian renovasi itu.
Menurut Doris, GM bisa koordinasi dan ikut menjelaskan ke publik apa alasan keterlambatan. Jadi masyarakat bisa mendapat gambaran jelas. “Itu tinggal Pak GM sampaikan ke masyarakat bersama BDI dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Istiqomah. Supaya, warga yang mengadu ke saya pun bisa jelas. Kan Pak GM juga penanggungjawab pembangunan. Apalagi saat dimulainya renovasi dihadiri Walikota H Rahmad Mas’ud SE ME,” kata Doris.
Sementara itu, salahsatu jamaah menilai bangga dengan adanya Masjid Istiqomah direnovasi. Setidaknya menambah jumlah rumah ibadah yang asri, estetik dan nyaman.

“Pak GM bisa lah mendorong kontraktor untuk mempercepat. Dana Pertamina masih ada, tak mungkin habis. Kalau dananya siap, mengapa harus lambat,” kata Drs Rikmo Kuswanto yang juga memanfaatkan masjid itu untuk salat Subuh dan kegiatan lainnya.
Dikatakan Rikmo, dirinya rindu masjid itu segera dirampungkan. Karena, masjid itu bukan hanya untuk tempat salat, tetapi jadi tempat edukasi umat. “Ayo Pak GM dorong percepatan renovasi,” kata Rikmo.
Berdasarkan informasi, Masjid Istiqomah milik PT Pertamina itu sudah jadi icon ota Balikpapan. Kegiatan renovasi dirancang dengan menelan biaya sekitar Rp60 miliar dan masjid itu direnovasi dan nanti akan jadi masjid monumental serta modern.
Masjid desainnya akan ada area parkir basement dibangun di atas tanah seluas 5.063 meter persegi dan diperkirakan dapat menampung sekitar 5.000 jamaah yang harusnya renovasi selesai akhir 2022 tetapi hingga Juli 2023 belum juga selesai.
Anggota DPRD dari Fraksi-PKS Asep pun mendorong percepatan renovasi masjid. “Kami akan silaturahmi, apa sebenarnya kendala renovasi,” kata Asep singkat.(gt)