TINTAKALTIM.COM-Bubaran salat Jumat, jamaah berbaur periksa penyakit tidak menular (PTM). Puskesmas Margomulyo pimpinan dr Dekrita ini, menggelar di pelataran Masjid Asy-Syifa. Tentu, ‘paket’ periksanya lebih ditujukan pada lanjut usia (lansia). Ternyata, asam urat, hipertensi, kolesterol masih mendominasi.

Keluar pintu masjid, petugas sudah siap melayani jamaah. Satu per satu periksa. Diawali daftar diri lewat formulir. Hanya, petugas cekatan dan mempercepat layanan lewat komunikasi saja menanyakan data diri seperti tanggal lahir, tingkat pendidikan dan riwayat kesehatan dan gaya hidup (merokok, olahraga atau tidak)

Di situ tim Puskesmas Margomulyo juga melakukan pengukuran fisik, tinggi badan, berat badan. Dan PTM yang diperiksa tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat. Proses ini juga makin cepat karena woro-woro dari ketua RT 39 Kompleks BTN Neneng Zuleha (Ipon) yang standby mencermati warganya periksa.
“Daftar dulu antre bapak-bapak. Semua kebagian kok,” pinta Ipon sembari mengabadikan warganya yang periksa PTM.
LANSIA
Hanya, tidak semua diperiksa ‘paket PTM’ itu. Ada persentase warga sesuai kelompok usia untuk skrining prioritas yakni lanjut usia. Jika masih usia 30-40 an, hanya gula darah saja diperiksa. “Oh yang diperiksa lansia. Saya hanya satu diperiksa. Alhamdulillah normal,” kata jamaah yang masih muda usai periksa.

Jalannya pemeriksaan PTM singkat. Jamaah sabar antre sambil berdiri. Diawali cek hipertensi. Di tempat inilah yang jadi deteksi dini. Karena, PTM sudah jadi ancaman di Indonesia.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) ini yang menjadi ‘pintu masuk’ awal PTM lainnya. Ada yang normal 120/80 bahkan ada yang berkisar 190/80. Tetapi, semua jamaah happy. Justru ada yang rendah sekitar 90/60.

“Tak masalah tekanan darah rendah. Tetapi, keperkasaan masih tekanan tinggi voltagenya,” kelakar bapak separuh baya yang kerap salat jamaah dan berbincang tentang kejantanan usia tua itu.
Asam urat dan kolesterol juga menghantui warga. Rata-rata tinggi. Kendati lainnya normal. Ada yang mencapai 12 dan di atas 7 tetapi lainnya di bawah angka 7. “Wah boleh makan kambing lagi atau daging ini,” ujar H Nurali yang kondisinya normal usai periksa

Saat data kolesterol, ternyata sebagian ada yang masuk batas tinggi di atas 200 mg/dl.
“Datang saja ke puskesmas untuk konsultasi. Kolesterol tinggi berbagai penyebab karena gaya hidup seperti makanan, kurang olahraga atau juga ada kaitan genetik atau riwayat. Gejalanya tidak terasa tetapi kolesterol ini mengalir melalui darah dan berisiko jantung,” kata Kepala Puskesmas Margomulyo dr Dekrita saat dikonfirmasi media ini.

Deteksi dini, karena PTM sudah jadi ancaman. Risiko bisa diintervensi sehingga bisa normal. Hanya, kata Dekrita pihak puskesmas melakukan skrining agar bisa melakukan tindakan preventif atau pencegahan sejak dini kepada warga.
“Ada edukasi lewat konsultasi kepada warga jika mengidap PTM tinggi. Agar mengurangi risiko perburukan penyakit pada mereka yang risiko tinggi dan meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya menjaga kesehatan,” kata Dekrita yang menambahkan kegiatan pemeriksaan PTM ditopang lewat program Posbindu atau Pos Pembinaan Terpadu. (gt)