TINTAKALTIM.COM-Industri hotel menjadi sektor yang sangat terpuruk jika dibandingkan bisnis lainnya. Ini terlihat banyak hotel berhenti operasi bahkan tutup total. Karena, tren penurunan tingkat hunian sangat drastis. Tapi, ada saja hotel yang tetap buka yakni Platinum Hotel.
Group Platinum Hotel ini, sepakat tetap membuka hotelnya dan karyawan masuk seperti biasa baik yang ada di Platinum Hotel Balikpapan Jalan Soekarno Hatta kilometer 5,5 maupun di Platinum Adisucipto Jogyakarta.
Tentu, setiap hotel punya manajemen. Ada pertimbangan masing-masing mengapa tetap buka. Kendati nyaris semua hotel di Balikpapan bahkan Indonesia tutup sementara waktu akibat pandemi virus covid-19.
“Jujur, saya kasihan dengan karyawan. Mereka tetap harus menghidupi anak-anaknya dengan mencari nafkah di hotel. Makanya, mereka harus tetap bekerja jangan dirumahkan. Itu prinsip saya,” kata Director of Operational Platinum Hotel Indonesia, H Soegianto SE, menjelaskan mengapa hotelnya tetap buka di saat wabah corona melanda.
Soegianto yang expert di bidang perhotelan dan dipercaya mengelola Platinum Group di Balikpapan, Jogyakarta dan Surabaya ini mengatakan, Platinum Hotel Balikpapan dan Jogya buka, tentu jika dibilang rugi ya pasti, tapi saat ini menekan operating cost sudah dilakukan, hanya jika tak ada aktivitas atau tamu, memang tak ada income. “Makanya, kita tidak aktifkan seperti tempat spa dan hal-hal yang sifatnya pelengkap sarana hotel. Nah itu melakukan cost reduction juga,” ujar Soegianto.
Pikiran Soegianto ‘menyelamatkan karyawan’ sama dengan sang owner hotel yakni Charles. Sehingga, seluruh karyawan turun dengan ketentuan waktu tak ubahnya seperti hari-hari biasa sebelum wabah corona melanda. Mereka tetap dibagi 3 shift yakni yang masuk pagi pukul 07.00 Wita sampai pukul 15.00 , shift sore pukul 15.00 Wita hingga pukul 23.00 Wita, sedangkan shift malam dimulai pukul 23.00 Wita hingga pukul 07.00 Wita.
“Mereka kita ajak happy, menghadapi keadaan seperti hari-hari biasanya. Agar kalau masuk kerja itu punya spirit dan tidak dihantui PHK atau dirumahkan,” jelas Soegianto.
Mengapa karyawan hotel itu harus diperhatikan? Menurut Soegianto, mereka adalah aset yang sejauh ini sudah membesarkan dan menumbuhkan hotel. “Jasa mereka sangat besar ketika hotel baru berdiri dan akhirnya berkembang. Makanya, harus dihargai. Dan, saya minta terus berdoa agar pandemi covid-19 selesai, sehingga dapat menjalankan aktivitas seperti biasa,” kata Soegianto, seraya berdoa kepada Allah.
STAY AT HOME
Sepinya tamu seluruh hotel baik di Balikpapan maupun Indonesia kata Soegianto, tak lepas dari kebijakan pemerintah yang melarang kunjungan turis asing sementara waktu. Kondisi ini ditambah dengan imbauan agar turis lokal tinggal saja di dalam rumah (stay at home), untuk menghentikan penyebaran virus.
“Saya sebagai direktur sudah diskusi dengan manajemen bahkan owner. Jika bisa, jangan sampai ada pemutusan hubungan kerja (PHK). Sekali lagi, kasihan saya dengan karyawan,” ungkap Soegianto.
Menurut Soegianto, seluruh karyawan meskipun harus masuk kantor seperti biasa, tetapi tetap wajib menjaga kesehatan dan aktif melakukan cuci tangan menggunakan sabun. Bahkan, di depan hotel telah dipasang chamber sterilization atau bilik steril yang dilengkapi dengan cairan disinfektan. Ketika masuk hotel, di receptionist dipersiapkan hand sanitizer.
Lalu apa langkah dan program agar dapat menarik tamu? Sejauh ini kata Soegianto ada sejumlah package seperti kerja lewat hotel (work from home) Stay Safe dengan harga murah. Namanya juga ikhtiar. “Jangan khawatir, hotelnya steril dan higenis, sebab selalu dibersihkan karyawan yang masuk seperti hari-hari biasa dengan penyemprotan disinfektan,” jelas Soegianto.
Nah, restoran pun demikian. Punya program . Semacam promo jenis makanan seperti mantau goreng yang asyik dan lezat rasanya serta sop asparagus maupun makanan udang. “Tapi kalau ingin delivery food service juga bisa. Mungkin stay home tapi stay healthy dengan menikmati sajian khas Hotel Platinum,” urai Soegianto.
GENERAL CLEANING
Ada ratusan karyawan Hotel Platinum ngantor seperti biasa. Hanya di saat wabah corona, menurut Soegianto ada Standar Operating Procedure (SOP) kaitan menjaga kesehatan. Mereka jika tak ada aktivitas, karena tamu kosong, harus melakukan pembersihan besar-besaran di seluruh hotel (general cleaning).
Tentu, karyawan juga harus mencegah penularan virus dalam kantor. Makanya, ketika masuk hotel seluruhnya harus melakukan semacam cek body temperature. Dan harus selalu cuci tangan menggunakan sabun. Bahkan, harus menggunakan masker.
“Saat masuk hotel jika suhu badannya 37,5 atau 38 derajat celcius, maka tidak diperkenakan masuk. Pasalnya, ketika suhu tubuh menunjukkan angka tersebut, dikahwatirkan berpotensi terkena virus corona,” ujar Soegianto.
General cleaning yang dilakukan karyawan adalah, bekerja membersihkan spot-spot yang menjadi tempat tamu sebelumnya. Semua disemprot dengan cairan disinfektan. “Intinya tindakan pencegahan sudah dilakukan semaksimal mungkin. Termasuk kamar hotel. Jadi kalau kita jualan paket hotel untuk bekerja dari hotel karena merasa yakin tamu dapat menginap, sebab kamar hotel steril tadi,” kata Soegianto.
Secara internal, Soegianto juga memikirkan bagaimaan biaya produksi hotel dapat diturunkan. Salahsatunya ia akan berupaya untuk melakukan usulan diskon tagihan listrik ke PLN. “Saya akan mencoba, sebab di sejumlah daerah juga dilakukan semacam itu. Semoga PLN juga dapat melihat bahwa kita minta diskon ini bukan nggak mau bayar. Karena kondisi hotel sedang mengalami ‘sakit’,” kata Soegianto.
Selain PLN, Platinum juga akan mengajukan keringanan bahkan jika peerlu tidak ada pembayaran untuk PB 1 atau pajak restoran. “Bagaimana mau dibayar PB 1 kalau restorannya saja tidak ada pemasukan. Kita berharap ada pertimbangan dalam hal ini. Dan Platinum juga akan mengajukan,” pungkas Soegianto (git)