TINTAKALTIM.COM-JAKARTA-Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni menegaskan, kendati wabah corona terjadi di seluruh dunia termasuk Indonesia, tetapi sejumlah event di Kaltim belum ada yang dibatalkan
“Kami tidak ada mendapat informasi tentang perijinan untuk membatalkan acara. Semua lancar. Meski corona juga sangat memberi dampak pada pariwisata termasuk Kaltim,” kata Sri Wahyuni, di sela-sela acara Rakernas Asosiasi Perusahaan dan Pameran Indonesia (Asperapi) di Gedung Cendrawasih Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (6/03/2020).
Kadis Pariwisata Kaltim diundang dalam acara Rakernas Asperapi di Jakarta itu. Hadir pula Ketua DPD Asperapi Provinsi Kaltim Rusdiansyah Bandjar dan jajaran pengurus, General Manager (GM) Hotel Blue Sky Novriwendi R Taman, Direktur Tintakaltim.Com, H Sugito SH yang juga Ketua Kompartemen dan Hubungan Antarlembaga Kadin Balikpapan dan seluruh pengurus dari DPD se-Indonesia.
Menurut Sri Wahyuni, sejauh ini pihaknya tetap optimistis seluruh event baik berkaitan dengan seni, budaya maupun event yang berhubungan dengan MICE tetap berjalan. Sebab, sudah diluncurkan Calendar of Event (CoE) Kaltim 2020 yang saat itu dirangkai dengan HUT ke-63 Provinsi Kaltim.
“Sejauh ini saya belum menerima informasi ada acara dibatalkan. Justru optimistis bahwa dengan adanya CoE kebangkitan pariwisata di seluruh kabupaten dan kota di Kaltim sudah terlihat,” ujarnya.
Calendar of Event itu ujarnya, juga jadi sumber referensi bagi para pelaku industri ekonomi yang bergerak di bidang pariwisata termasuk anggota Asperapi yang bergerak di bidang pamerannya.
“Saya juga belum mendapat informasi adanya pembatalan acara internasional seperti event Tenggarong International Folk Art Festival (TIFAF). Itu kan biasanya menghadirkan wisatawan lokal maupun mancanegara. Nah belum ada informasinya acara itu ditunda atau tidak,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPD Asperapi Kaltim Rusdiansyah Bandjar menyebutkan, meminta rekomendasi DPP Asperapi agar mampu juga memberikan kesempatan daerah untuk menggelar berbagai event yang sifatnya nasional. “Kami yang tergabung dalam Asperapi di daerah sangat mampu untuk menggelar berbagai acara. Catatannya, DPP memberi support maksimal,” ujar Rusdiansyah Bandjar.
Ia menyebutkan, dengan ditetapkannya Kaltim tepatnya di Penajam Paser Utara (PPU) sebagai Ibu Kota Negara (IKN), sejumlah event baik yang bersifat MICE maupun lainnya akan lebih banyak terselenggara. Apalagi kota Balikpapan dan Samarinda sebagai daerah penyangga (buffer zone) IKN. “Ini yang perlu adanya kolaborasi antar pengurus Asperapi baik di DPD maupun DPP,” ungkap Rusdiansyah.
KOORDINASI MIM 2020
Sementara itu sebelumnya, Sri Wahyuni juga mendapat kunjungan audiensi untuk koordinasi kaitan dengan Surat Keputusan (SK) berkaitan pembentukan panitia Marathon Indonesia Maju (MIM) 2020 yang dieskalasi atas saran dari juru bicara (jubir) presiden Fajroel Rachman yang nanti akan disinergikan dengan kementerian dan lembaga sebagai Steering Committee (SC).
Karena sebelumnya, Fajroel Rachman juga bertemu dengan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi untuk mengkoordinasikan panitia hasil eskalasi itu. “Kami datang untuk berkorodinasi bagaimana sebaiknya tim Dinas Pariwisata Kaltim dapat juga masuk dalam kepanitiaan,” kata, Firly Firdauzy, tenaga ahli Bupati Penajam Paser Utara (PPU) kepada Kadispar Kaltim. Firly hadir atas ‘mandat’ dari Bupati PPU, karena venue MIM 2020 dipindah ke daerah Panajam Paser Utara.
Sebelumnya Firly juga bertemu dengan Pjs Sekdaprov Muhammad Syahbani untuk meminta agar dapat menjadi ketua umum MIM 2020 atas usulan Wagub Kaltim Hadi Mulyadi. Dan, juga mendukung acara tersebut dengan melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kaltim untuk masuk dalam kepanitiaan.
Menurut Sri Wahyuni, perlu kerja keras dari seluruh elemen untuk mendukung MIM 2020 sukses. “Kami siap mendukung, sebab ini promosi untuk Kaltim juga. Dan jika koordinasi dan kepanitiaan maksimal, Insya Allah acara berjalan lancar,” kata Sri Wahyuni yang dikenal cukup concern dalam mendukung tumbuhnya dunia pariwisata di Kaltim termasuk sport tourism yang salah satunya event MIM 2020, 28 Juni mendatang.
Sri Wahyuni juga dalam event Rakernas Asperapi sempat berdikusi dengan Direktur Inspiro race management (RM) MIM 2020 juga terkait bagaimana pengembangan pariwisata di Provinsi Kaltim ke depan. (git)