TINTAKALTIM.COM-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno ternyata sempat memilih untuk mengunjungi lokasi program Sejuta Rumah untuk Rakyat yang didorong melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Provinsi Kaltim. Yang dipilih lokasi milik H Jamri, direktur pengembang PT Borneo 86 yang membangun perumahan murah impian masa depan Bukit Batakan Permai (BBP) di kawasan Batakan tepatnya di belakang Stadion Batakan.
Kedatangan Menteri BUMN ikut dalam rombongan Presiden Jokowi. Ia menyempatkan diri untuk ke lokasi perumahan Bukit Batakan Permai dan memberi apresiasi positif, karena lahannya luas dan contoh bangunan saat itu sangat berkualitas. “Saat itu Bu Menteri BUMN melakukan survei untuk rumah murah. Lokasi kami yang ditunjuk dengan lokasi milik Pak Edy, ketua Real Estate Indonesia (REI) Balikpapan,” kata H Jamri, menjelaskan kedatangan Menteri BUMN itu.
Rini Soemarno ke lokasi lahan milik H Jamri saat itu sebanyak dua kali. Ia didampingi sejumlah dirut bank BUMN seperti BNI, Bank Mandiri dan BTN. Rini lebih banyak memberi ilustrasi agar pengelolaan rumah murah harus dilakukan dengan melihat kualitas bangunan. “Sehingga, saya dan teman-teman harus mewujudkan perumahan murah itu sesuai keinginan Menteri BUMN,” jelas H Jamri.
Tak hanya Menteri BUMN, Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs Priyo Widjanto MM dan rombongan juga telah meninjau lokasi Borneo 86. Peninjauan itu untuk melihat lokasi pembangunan rumah murah milik personel Polri khususnya Polda Kaltim. Bahkan, tahap awal sudah dilakukan penandatangan memorandum of understanding (MoU) sebanyak 150 unit rumah. “Dalam waktu dekat juga akan ada penandatangan MoU kedua untuk rumah jajaran personel Polda Kaltim,” jelas H Jamri yang terus melakukan pengembangan perumahan miliknya.
Disebutkan Jamri, selain cicilan per bulan yang murah, kualitas bangunan rumah dan siap huni lebih banyak dicari konsumen. Sehingga, developer properti ramai-ramai untuk memasarkan rumah subsidi. Itu juga yang dilakukan pengembang Borneo 86.
Rumahnya sudah siap huni dan telah menjalin nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) ke sejumlah peminat. Hunian di lokasi strategis ini, sejumlah perusahaan di Provinsi Kaltim ternyata sudah pada booking untuk memilih lokasi. “Alhamdulillah semua berjalan lancar, kita punya komitmen memberi kenyamanan dan kualitas terbaik bagi calon penghuni,” tambah Jamri.
Selain Polda Kaltim, ada juga personel TNI mengambil perumahan di lokasi miliknya. Jika ada perusahaan yang ingin menyiapkan perumahan karyawan, tak hanya PT Borneo 86 dalam pengembangan rumah itu, karena ada juga pengembang PT Keysya Maju Jaya yang memiliki lahan seluas 40 hektare.
Perumahan milik Jamri terus diminati konsumen. Instansi dan dinas terkait seperti RR Kanujoso Djatiwibowo, RS Restu Ibu pun ambil bagian untuk rumah karyawan. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terjangkau hingga 20 tahun ke depan.
Di kawasan Batakan, yang lokasinya berdekatan dengan Stadion Sepakbola Batakan bahkan bersebelahan jalan tol, telah dibangun ribuan hunian berkualitas Bukit Batakan Permai (BBP) III dan perumahan Neo Batakan. Konsepnya rumah tunggal bukan kopel.
Kepada Tintakaltim.Com, Jamri memberikan ilustrasi bahwa pengembangnya membangun hunian terbaik kepada masyarakat tentu dari segi kualitas bangunan, juga fasilitas sekitar misalnya jalan yang sangat lebar 16 meter. Dan ini merupakan jalan terbesar untuk ukuran kompleks hunian FLPP. Kini masyarakat dari Kaltim dan Kaltara juga ada luar Kaltim memilih dan mengincar huniannya. Sebab, harga hanya Rp153 juta full finishing atau penyelesaian pekerjaan secara tuntas dengan tipe 36 RS Standar dengan luas tanah 12,5 x 8 meter.
Disebutkannya, ribuan rumah yang dibangun Borneo 86 di Batakan, adalah rumah dengan skema kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi. Tentu, adalah masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah. Tapi pihak developer mudah untuk bernegosiasi kepada calon konsumen atau pembeli. “Datang saja ke PT Borneo Delapan Enam di Jl Mulawarman Ruko BDS 2 Blok H Nomor 86 Kelurahan Sungai Nangka, itu kantor pemasaran kami. Tim marketing siap melayani. Atau telepon ke (0542-8522286),” kata Jamri.
Karena sudah siap huni, tentu konsumen tidak perlu khawatir. Harga dan cicilannya pun beragam dan dapat terjangkau. Karena, sifatnya pengembang ini memberikan kesempatan kepada mereka yang belum punya rumah langsung punya hunian berkualitas. Di lokasi itu, kini telah terbangun 1.323 unit untuk FLPP dan ada juga kavling komersial 200 unit dengan ukuran 10×20 dengan harga Rp265 juta. “Kami sudah KPR dengan bank sekitar 1.000 unit. Ada dari kalangan TNI dan Polri serta masyarakat umum,” ujar Jamri.
Memiliki rumah di kawasan milik Jamri, konsumen tidak perlu khawatir. Karena sudah ada sambungan listrik. Bahkan banyak konsumen yang telah menghuni perumahan itu. Air pun disiapkan dengan konsep water treatment plant (WTP) dengan sistem pengolahan air yang baik.
Proses pengembangan Borneo 86 untuk menyiapkan perumahan masyarakat tidak sendiri. Kini sinergi dengan anak perusahannya PT Keysa Maju Jaya yang luas lahannya pun sekitar 44 hektare yang ada juga pemesanan atau booking dari Polda Kaltim sebanyak 300 unit. Tapi, baru 150 unit selesai dibangun.
“Yang jelas lokasi kami cocok untuk melakukan antisipasi Kaltim jadi ibu kota negara (IKN), dan sejumlah pihak telah melakukan pemesanan. Kami siap untuk bernegosiasi kaitan harga,” pungkasnya. (riz)