TINTAKALTIM.COM-Ketua DPD Partai Golkar Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME menekankan, maju jadi calon legislatif (caleg) tidak mudah. Bukan sekadar ‘memajang’ nama tetapi harus didukung biaya politik yang diistilahkannya dengan ‘DOA’ atau Dana Operasional Awal dan Dana Operasional Akhir. Selain kapasitas dan memiliki orientasi kerja untuk kepentingan rakyat.

“Saya akan memantau keriusan para caleg. Jika tidak serius dan setengah-setengah, mundur saja dan masih banyak yang antre untuk maju,” kata Rahmad saat memberi ‘wejangan’ di acara rapat pleno dewan pengurus harian DPD Partai Golkar Balikpapan dan pemaparan hasil rapat tim 9, konsolidasi, silaturahmi, pengarahan dan penguatan menuju Pileg 2024 di Ballroom Rajawali Hotel Horison-Sagita, Rabu (3/05/2024).

Acara itu dihadiri Ketua DPD Partai Golkar Kaltim H Rudi Mas’ud yang juga anggota Komisi 3 (bidang hukum) DPR-RI, dewan pertimbangan partai H Damanhuri Hemad, Youtje Rumambi, Sekreatris Partai Abdulloh S Sos, Bendahara Drs Ahmad Mallolongan dan Andi Arif Agung selaku Ketua Harian Partai Golkar.

Bagi Rahmad, diakuinya dan sudah menjadi rahasia umum se-Indonesia bahwa maju jadi caleg tidak ada yang gratis. Semua memerlukan cost. Karena, itu konsekuensi untuk konsolidasi, baliho dan lainnya.

“Makanya buktikan pada 14 Februari 2024 mendatang, Partai Golkar suaranya harus ‘meledak’ dan menjadi yang memperoleh suara terbaik dan pemenang,” ujarnya memberi spirit caleg Golkar.

Rahmad mengawali spirit dengan meneriakkan yel-yel Golkar Indonesia dan Indonesia Golkar. Ia menyebut ‘DOA’ yang juga diistilahkan dengan logistik. Sebab, bertemu warga alias pemilih (votter) perlu silaturahmi, perlu ngopi dan itulah faktanya. Sehingga, diperlukan kerja keras ‘luar dan dalam’. Istilahnya, tidak ada logistik tentu tak logis.

“Partai Golkar sejauh ini selalu leading untuk ketua DPRD Balikpapan. Itu karena sesuai ketentuan UU Politik yang memperoleh suara terbanyak dan kursi terbanyak harus ketua DPRD. Nah, Partai Golkar sudah teruji, jangan sampai lengah dan terus berjuang keras untuk jadi pemenang itu,” kata Rahmad memberi motivasi caleg yang disambut yel-yel seluruh kader Golkar Menang, Menang, Menang.

Rahmad Mas’ud di acara itu hadir tidak lama. Karena kesibukannya menghadiri acara penting lainnya. Tetapi, ia tetap concern untuk memperhatikan, memantau dan siap diajak diskusi berkaitan bagaimana ‘memanaskan’ mesin politik partai.
Pemilu 2024 semakin dekat. Kerja-kerja para caleg hendaknya sudah harus dimulai. Sebab, sekarang ini baru caleg penetapan Daftar Caleg Sementara (DCS) yang belum masuk dalam Daftar Caleg Tetap (DCT). Sehingga, memungkinkan untuk ditambah atau diganti.

“Evaluasi itu tetap dilakukan. Saya melihat perkembangan. Jujur ya, ada yang datang kepada saya siap segalanya termasuk ‘DOA’ tadi dan kapasitasnya juga baik. Jadi, ayo bekerja dan tunjukkan harus sering turun ke masyarakat, membantu masyarakat dan menjalankan program-program untuk kepentingan rakyat,” kata Rahmad
Hal senada juga disampaikan Sekretaris DPD Partai Golkar Balikpapan H Abdulloh S Sos yang juga Ketua DPRD Balikpapan. Ia meyakini, jika caleg bekerja totalitas dan merawat pemilih maka hasilnya maksimal dan signifikan.

“Golkar itu sudah berpengalaman. Tapi, tak boleh juga menganggap enteng lawan. Sebab, semuanya berpulang pada masing-masing caleg dan mau tidak kerja keras sehingga bisa mendominasi kursi di parlemen,” ujar Abdulloh yang adiknya Fauzi Adi menggantikan posisinya sebagai caleg di daerah pemilihan (dapil) Balikpapan Utara dan dia diproyeksi ke DPRD Kaltim.
Bagi Abdulloh, ada modal besar di Kota Balikpapan, karena Walikotanya dari Partai Golkar dan Ketua DPRD juga dari Golkar. Sehingga, tidak ada alasan para caleg untuk tidak memiliki spirit untuk menang.

“Jadi ayo kita sama-sama berjuang. Ingat, targetnya bukan hanya jadi anggota DPRD, tetapi bagaimana merawat pemilih dan mengakomodir aspirasi mereka di lingkungan masing-masing,” ujar Abdulloh.
OTORITAS
Sementara itu secara terpisah, Direktur Bravo Manajemen yang juga pengamat politik Drs Rikmo Kuswanto S Sos MSi menegaskan, apa yang disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE ME didukungnya. Karena, secara politik untuk otoritas penuh pencalonan anggota legislatif itu 100 persen ada di keputusan politik.
“Cost politic juga benar. Tak ada yang gratis era sekarang. Dan partai punya kewenangan penuh untuk menentukan apakah seorang anggota legislatif itu dicalonkan atau tidak,” ujar Rikmo.

Sebab kata Rikmo, anggota legislatif terpilih bagian dari partai politik dan tidak hanya bekerja untuk dirinya sendiri. Harus bekerja sesuai perintah partai. Makanya, ada fraksi yang tugasnya menyatupadukan dan menjadi pemandu bagi anggota dewan menjalankan tugas-tugas perwakilannya.
Bagi Rikmo, apapun namanya ‘investasi politik’ atau cost politic bahkan diistilahkan Rahmad Mas’ud sebagai ‘DOA’, memang konsekuensi bahwa demokrasi itu berbiaya mahal. Tapi, ke depannya jika sistem proposional terbuka maka ada tujuan agar caleg yang jadi anggota dewan bisa merawat daerahnya. “Kalau jadi anggota DPRD terus tidak merewat, ke depan maka bakal ditinggal pemilih,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia pun menilai kompetisi antarpartai sekarang ini motivasi dan spirit untuk menjadi caleg sangat tinggi. Sama-sama ingin menang dan terbaik. “Hanya, tetap jaga kerukunan dan keamanan kota Balikpapan, karena itu paling penting. Berbeda pilihan biasa tetapi jangan sampai menimbulkan bibit permusuhan yang tajam,” pungkas Rikmo. (gt)