TINTAKALTIM.COM-Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kaltim pada 6 November -20 Desember yang masuk dalam program ‘Operasi Nataru’ akan melakukan pengawasan dan pendataan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).
Rentang waktu itu di antaranya juga dilakukan rapat koordinasi (rakor) informal bersama multi-stakeholders lainnya demi akurasi pendataan sekaligus monitoring dan evaluasi (monev).

“Kita menjalankan sesuai surat Dirjen Hubdat kaitan pelaksanaan pengawasan dan pendataan angkutan. Sehingga, harus berjalan maksimal. Tentu seluruh seksi baik lalin, sarana dan prasarana,” kata Plh Kepala BPTD Kaltim Hendra Ayi Sonica yang mendapat disposisi pelaksana harian (Plh) waktu itu, karena Kepala BPTD Kaltim Renhard Ronald ada tugas rapat di Jakarta.
Hendra dalam rapat itu menegaskan, seluruh PO harus taat regulasi sehingga diperlukan ketegasan di dalam memenuhi perizinan. Karena, Operasi Nataru menjadi tolok ukur bagi BPTD Kaltim.

“Kita memang persuasif dan pembinaan sesuai arahan Kepala BPTD Kaltim. Tetapi, tetap jika kendaraan itu tak memenuhi syarat perizinan, KIR dan lainnya serta tak laik jalan tentu tak boleh dipaksakan,” kata Hendra.
Dalam rampcheck nanti kata Hendra, harus tetap ada advis pembinaan. Tetapi, komitmen waktu pengurusan dan selesainya harus bisa dijadikan tolok ukur bagi BPTD Kaltim jika ada PO bus yang belum memenuhi persyaratan laik operasi.
“Intinya kita menjalankan Surat Dirjen Hubdat itu. Khususnya dalam program seratus hari (quick win). Meminimalisir terjadinya kecelakaan dan korban,” urai Hendra.

Menurut Hendra, sesuai dengan Surat Direktur Sarana Transportasi Jalan tanggal 23 Oktober 2024 kaitan pelaksanaan Inspeksi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (rampcheck), diperlukan pengawasan dan pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan melalui rampcheck tersebut
Kaitan itu berdasarkan undangan Kepala BPTD Kaltim Renhard Ronald, akan dilakukan rapat koordinasi pada Rabu (6/11) di ruang rapat Terminal Tipe A Batu Ampar sekitar pukul 14.00 Wita untuk membahas rencana rampchek tersebut.
“Kita mengundang Dishub Provinsi Kaltim, Kadishub Samarinda, Dishub Balikpapan dan operator Perusahaan Otobus (PO) yakni PO Cendana Rosi Van Jaya, PO Cendana Mitra Perkasa, PO Kangaroo, PO Samarinda Lestari, PO Bintang Mas, PO Pulau Indah Jaya dan Perum Damri Samarinda. Semoga acara ini mendapatkan rekomendasi demi keselamatan lalu-lintas bersama,” kata Hendra.
Sementara itu Kepala Seksi Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan, Sungai, Danau, Penyeberangan dan Pengawasan Bagus Panuntun menyebutkan, jadwal pendataan kendaraan AKDP maupun AKAP akan dilakukan untuk Perusahaan Otobus (PO) di Samarinda bersama Ditlantas Polda Kaltim.
“Kita langsung action pada Rabu (6/11). Ini juga menjalankan surat Dirjen Hubdat. Sehingga, saat libur Natal dan Tahun Baru 2025 semua kendaraan itu bisa dimonitor mana yang layak dan tidak,” kata Bagus.
Menurut Bagus, pendataan bagian dari upaya untuk melakukan koordinasi juga. Karena, ada di Provinsi Kaltim, sejumlah bus yang mendapat izin isidentil dari Dishub Kaltim kaitan bus pariwisata.
“Ini yang akan kita koordinasikan. Karena, kalau jenis angkutan umum AKAP itu domain dari BPTD Kaltim dan Ditjen Hubdat. Sehingga, jangan sampai nanti jika ada kejadian akan lempar tanggung jawab. Semuanya demi sinkronisasi regulasi,” ujarnya.
Sedang Pengawas Terminal Batu Ampar Sulis Setyawan mengatakan, program Operasi Nataru digelar seluruh Indonesia. Ada 113 terminal Tipe A dan lintas penyeberangan 44 dermaga.
“Target rampcheck itu kalau data Ditjen Hubdat sekitar 10.000 kendaraan tahun ini. Itu yang masuk program Operasi Nataru. Di Terminal Batu Ampar dan Samarinda Seberang juga akan dilakukan rampcheck oleh petugas,” kata Sulis Setyawan.
Menurut Sulis, seluruh PO sudah disurati. Bahkan, pada rampcheck sebelumnya ada sejumlah PO bus pun sanggup untuk mengurus kekurangan yang berkaitan dengan laik operasi dan perizinan. Hanya, memang BPTD Kaltim masih menggunakan azas pembinaan.
“Kita berharap PO bus itu mematuhi regulasi. Karena, jangan sampai nanti BPTD Kaltim sudah membina tetapi belum juga taat azas. Semangat inilah yang akan kita lakukan pada rampcheck Operasi Nataru di Terminal Batu Ampar dan Samarinda Seberang,” kata Sulis yang juga dibenarkan Pengawas Terminal Samarinda Seberang Heriawan. (gt)