TINTAKALTIM.COM-Mereka bukan boneka teletubbies yang lucu. Atau tampil ‘menggoda’, tetapi penerus bangsa yang sedang melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk menjalankan kurikulum perguruan tinggi. Mereka adalah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Balikpapan (Uniba) yang membuat program ‘GEMES’ untuk warga.

GEMES bukan dibahasa gaulkan, rasa suka dan lucu tetapi akronim dadakan atau singkatan Gerakan Minggu Sehat (GEMES). Itu program mahasiwa-mahasiswi KKN Uniba yang diketuai Anas Fauzan dengan dosen pembimbing Marlindawaty SE MM.
Mereka KKN di Kelurahan Margomulyo. Poskonya di RT 39 yang dibina Ketua RT-nya Neneng Juleha (Ipon). Dan sehari sebelumnya mengajak warga di dua RT 38 dan 39 bergabung untuk program Senam Kesehatan Jasmani (SKJ).

“Saya menyampaikan undangan adik-adik KKN Uniba untuk hadir senam SKJ pada Minggu (10/08),” undang Ipon yang men-share undangan itu di group RT 39.
GEMES itu bagian mengajak hidup sehat. Sekaligus memberikan pengalaman mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang mereka pelajari di kampus dan membantu menyelesaikan masalah lewat KKN. Itu juga jadi program Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT), salahsatunya pengabdian masyarakat.

“Kami membuat program minggu sehat ini lewat Senam Kesehatan Jasmani (SKJ), tentu tujuannya warga sehat dan memberi kontribusi di mana kita KKN,” kata Anas.

Mahasiswa-siswi KKN Uniba ini juga berkeliling di berbagai RT lingkup Margomulyo. Mereka tak sekadar melakukan kewajiban akademik saja. Tetapi belajar, berkontribusi dan mengembangkan diri di tengah masyarakat.
“Kita juga membantu dalam aktivitas peringatan Agustusan di RT 39 dan RT lainnya. Hanya, karena kesibukan kita, tentu tidak bisa full. Tetapi, Insya Allah membantu sesuai soft skill kita masing-masing,” jelas Anas.
WARGA BERBAUR
Tepat pukul 07.00 Wita, warga mulai berbaur di lapangan siap melakukan SKJ. Di sana sudah siap dua loadspeakar dan alunan musik membahana. Dan SKJ 2025 itu gerakannya untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan masyarakat sekaligus untuk gaya hidup sehat di kalangan generasi muda.

“Kita pilih SKJ 2025 karena gerakannya sederhana. Semua kalangan bisa mengikuti. Dan sambil senam bisa bercanda toh,” kelakar Anas.
Tak heran, ibu-ibu pun ikut meramaikan SKJ itu. Dari Bu Siswanto, Dani, Narta, Bu Sutoyo plus suaminya dan Bu Firman Halaf dari tetangga sebelah serta anak-anak dan adik-adik KKN Uniba yang mendesain program GEMES itu. Ditambah, bapak-bapaknya seperti H Rahmadi, Sutoyo dan Supomo.

“Sing penting gerak mas. Hidup sehat itu pilihan dan pilihan terbaik yo bergerak,” ungkap Supomo, warga RT 39 dengan intonasi bicara yang kental bahasa Jawanya.
Dari pantauan media ini, peserta SKJ 2025 pun bersemangat. Mereka terlihat bergerak agar tubuh bisa lebih sehat dan bugar (segar). Maklum, sudah ‘usia senja’ sehingga SKJ sangat tepat dan mereka semua adalah warga yang ingin sehat agar tak jadi ‘kaum rebahan’ saja.

Di sela itu, tim KKN Uniba pun menambah Goyang Maumere. Putar ke kiri e, nona manis putarlah ke kiri, ke kiri ke kiri ke kiri dan kiri manise. Sekarang kanan e, nona manis putarlah ke kanan. Itulah potongan lagu asal Maumere Nusa Tenggara Timur (NTT) dan viral karena sering ditampilkan dalam berbagai acara.

“Lagunya penuh suasana gembira dan keceriaan. Pokoknya warga BTN kena virus goyang Maumere tapi sehat dan jadi simbol semangat kebersamaan,” kata Om Dani yang sedang flu menyaksikan sang istri senam dan peserta lainnya dari tepi lapangan

Selain Goyang Maumere, juga didendangkan lagu Poco-Poco yang populer di tahun 1990-an dan dikenal sebagai lagu dan tarian khas Minahasa, Sulawesi Utara dan semua peserta pun akhirnya Balenggang pata-pata dan Ngana pegoyang pica-pica. Sukses KKN Uniba, Sukses warga BTN (Bersih, Tenang, Nyaman). Terus, buah tomat dicampur daun selada. Mari berolahraga biar sehat dan awet muda. (gt)