TINTAKALTIM.COM-Tak melulu kerja, tetapi jajaran pegawai Balai Pemasyarakatan (Bapas) Balikpapan juga dilatih mengelola pikiran demi meningkatkan produktivitas, kreativitas dan achievement dalam menyelesaikan pekerjaan. Sehingga, harus dilatih bagaimana menciptakan superteam dan menyelesaikan luka batin yang terjadi pada diri sendiri (self healing).
Pola pelatihan itu diramu dalam event bertemakan Psychological Wellbeing Coaching yang arahnya untuk pembinaan fisik dan mental serta disiplin pegawai yang digagas Yayasan Psikologi Clarinta di Swissbel Balikpapan, Sabtu (16/09/2023)
“Jadi ini untuk memberikan pelatihan mental. Melihat beban kerja terkadang sering menimbulkan aura negatif. Maka, pelatihan ini sangat berguna bagi seluruh pegawai dari jajaran pimpinan dan staf,” kata Plt Bapas Balikpapan Husni Thamrin sebelum kegiatan dimulai.
Dikatakan Husni, pendidikan psikologis untuk mengelola emosi seseorang sangat penting. Sehingga bisa mengenal pribadinya sendiri. Karena, jika ‘mental sakit’ maka korelasinya pada pekerjaan. Pegawai bisa saja emosional sehingga, hasil kerjanya tidak maksimal.
Karena kata Husni, jika pegawai penuh tekanan, psikologisnya tidak optimal, itu bisa disebabkan berbagai faktor. Sehingga pelatihan psikologis dilakukan dan di saat bekerja akan happy dan pekerjaan yang dipikulnya tidak dijadikan beban.
“Pelatihan psikologi untuk pegawai ini ibaratnya ‘charge baterai’ yang mengisi mental pegawai agar lebih baik. Sehingga, bisa introspeksi dan dijadikan inspirasi hidup,” kata Husni.
Dalam kegiatan itu, pegawai mendapat materi dari dua narasumber yakni Ketua Yayasan Psikologi Clarinta yang juga Ketua Himpinan Psikologi Indonesia (Himpsi) Kaltimra Dwita Salverry dengan materi Mengenal Diri, Membangun Mental yang Sehat dan Membangun Tim Kerja Efektif
Sedang psikolog lainnya yakni Ani Rachman menyampaikan materinya kaitan Cerdas Mengelola Emosi dan Teknik Self Healing. Dan kedua tema itu disampaikan menarik sehingga mampu diserap seluruh peserta.
Pola penyampaian materi tidak monoton. Peserta diajak untuk bermain game untuk menguji apakah sudah mengenal pribadi masing-masing dan bisa mengukur seberapa besar kepercayaan terhadap rekan kerja dan bagaimana menyelesaikan masalah dalam satu tim
Pegawai juga diajak untuk larut dalam kesedihan ketika instruktur mengajarkan teknik self healing yang merupakan proses penyembuhan luka batin yang dapat mengganggu emosi seseorang.
Kemasan acara yang menarik dan atraktif berjam-jam membua pegawai enjoy dan happy. Selain menyimak materi dengan serius, ikut dalam berbagai games sambil canda-tawa sehingga seluruh pegawai merajut kekompakan dan membangun pola superteam yang baik.
PERNAPASAN
Di acara itu, Dwita juga memandu seluruh peserta melalui pernafasan untuk mengelola emosi, bisa memaafkan luka masa lalu, berdamai, menerima dan tidak lupa untuk selalu berterimakasih pada diri sendiri.
Diharapkan setelah kegiatan ini, pegawai menjadi pribadi yang baru atau terlahir kembali (reborn) untuk lebih baik dan lebih mengenal diri sendiri.Yang pada gilirannya bekerja untuk kemajuan dan suksesnya Bapas Kelas II Balikpapan. (gt)