TINTAKALTIM.COM-Rapat pimpinan (rapim) Partai Golkar di Balikpapan, memutuskan Andi Harahap S Sos untuk berkompetisi pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) 2024 mendatang. Bagi Andi, itu amanah partai.
“Saya ini ‘petugas partai’. Kalau partai memberi amanah saya siap. Apalagi memimpin di PPU yang tentu sudah saya kenal daerahnya,” kata Andi Harahap saat bincang dengan media ini di kediamannya wilayah Kompleks Perumahan Wika Balikpapan.
Andi Harahap, adalah sosok yang merakyat. Ia pernah menjabat Bupati PPU periode 2008-2013. Bukan itu saja, kariernya juga cemerlang sempat menjadi ketua DPRD PPU selama dua periode dan anggota DPRD Kabupaten Paser selama tiga periode sebelum dimekarkan menjadi PPU.

Sosok Andi Harahap juga dikenal sebagai pencetus dan deklarator pemekaran Kabupaten Panajam Paser Utara (PPU). Lewat perjuangannya bersama tim sukses pemekaran, Kabupaten PPU ‘lahir’ yang dituangkan secara yuridis formal UU Nomor 7 Tahun 2002 tentang pembentukan PPU. Ada empat kecamatan yakni Penajam, Waru, Babulu dan Sepaku.
Ia rindu ingin kembali menata PPU. Sehingga, saat reses sebagai anggota DPRD Kaltim dari fraksi Partai Golkar ini, ia bertemu warga PPU tepatnya di Babulu. Silaturahmi dijalin, serap aspirasi pun menjadi pokok-pokok pikiran (pokir).
“Warga mendesak agar saya kembali memimpin PPU. Semoga doa-doa masyarakat PPU didengar Allah dan dikabulkan,” kata Andi yang tetap bersandar pada keputusan Tuhan.
Dirinya santai saja. Tetap mengikuti garisan partai. Apalagi eranya beda. Politik detik per detik berubah. Sehingga, tetap melihat perkembangan sambil terus melakuan ikhtiar.

Pria kelahiran Buton 24 November 1956 ini, menyebut PPU harus menjadi kabupaten yang maju. Karena, masyarakatnya sangat mudah diatur. Kuncinya pada pengembangan infrastruktur. “Saya akan memperhatikan petani dan nelayan. Karena, itulah PPU. Kalau mereka ditinggal kasihan. Sebab, kondisinya desa dan ada dana desa. Harus kembali PPU menjadi swasembada pangan,” cerita Andi Harahap.
Ia mencontohkan, harus diperbanyak unit pembenihan rakyat. Sehingga, nelayan dapat mudah mendapat benih baik udang, ikan dan lainnya. Juga alat mesin pertanian. “Petani penting dibantu. Sebab, mereka juga ikut megembangkan PPU dari sektor pangan,” kata Andi.
Selain itu kata Andi, pendidikan juga penting. Karena, sekarang Kabupaten PPU sudah ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Ini sangat strategis. Pendidikan harus didorong dengan maksimal. Sebab, rakyat PPU harus cerdas dan memiliki kapasitas untuk ikut membangun IKN,” kata Andi yang selalu tampil low profile ini.
Bincang selama 1,5 jam di pelataran rumahnya, Andi tampil dengan sederhana. Mengenakan celana pendek, ia tampil sangat ramah serta bicara lebih banyak pengembangan PPU ke depan. “Kan bahasa masyarakat PPU, saya harus back to PPU atau kembali ke PPU,” ujar Andi santai.

Andi Harahap merasa berterimakasih dengan istri. Semenjak jadi anggota DPRD Kaltim sangat terbantu karena memiliki istri yang cerdas, konseptor dan mantan anggota DPR-RI Komisi I. Ia adalah Hj Dahlia yang sekarang dipercaya menjadi Ketua Himpunan Wanita Karya (HWK) Provinsi Kaltim.
“Istri saya itu ngerti politik. Sebab dulu di komisi I DPR RI bidang pertahanan, luar negeri, juga komunikasi serta informasi. Sehingga, saya seiring sejalan untuk sama-sama berjuang,” kata Andi Harahap.

Tetapi, bagi Andi manusia hanya bisa berusaha semua Allah yang menentukan. “Biarkan mengalir seperti air saja. Kalau masyarakat banyak yang mendukung tentu saya ucapkan terimakasih. Semoga doa-doa mereka dikabulkan Allah. Ayo sama-sama berjuang untuk kemajuan PPU,” ajaknya.
Andi juga di sela bincang-bincang itu sempat menyinggung bagaimana tata kelola pemerintahan yang baik. “Pemerintahan harus berjalan kondusif, baik dan mengakomodir kepentingan rakyat. Juga harus ikut regulasi tata kelola yang benar,” kata Andi yang malam itu juga mendapat kunjungan dari penggiat anti-korupsi Ketua Gerakan Rakyat Anti Korupsi (Gerak) Kaltim Edi Suwardi atau Edi Banjar. (gt)