TINTAKALTIM.COM-Menyaksikan wayang Banjar, tentu berbeda dengan wayang Jawa. Sama-sama wayang kulit, tetapi lebih kecil. Hanya, jika paham ceritanya seberataan (semuanya) dapat tertawa karena lucu.
Seperti pagelaran wayang kulit suluh Banjar pada event akbar Aruh Ganal Budaya Banjar 2020 di GOR Segiri, 13-15 Maret. Disebut Aruh Ganal, karena kegiatannya besar. Melibatkan bubuhan atau keluarga besar orang Banjar di Kaltim, Kalsel bahkan Indonesia secara umum.
“Acara ini bukti bahwa kita ingin melestarikan adat dan kebudayaan Banjar dan mengedepankan adab atau akhlak khususnya para generasi muda Banjar agar tak tergerus dengan kemajuan informasi dan teknologi (IT),” kata Ketua Panitia Pelaksana Aruh Ganal Budaya Banjar 2020, Hamdani di sela-sela menyaksikan pagelaran wayang kulit Banjar.
Acara dibuka Gubernur Kaltim Isran Noor dan dihadiri Ketua Umum Kerukunan Bubuhan Banjar Kalimantan Timur (KKB-KT) yang juga Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar, Wakil Ketua DPD RI Mahyudin, Wagub Kaltim Hadi Mulyadi, Presiden Banjar Sedunia Rudi Arifin, Sekdaprov Kalsel Abdul Haris Makkie dan jajaran pengurus serta panitia lainnya. Acara dikemas cukup menarik oleh event organizer ADW yang berpengalaman.
Dalam pagelaran wayang Banjar, dipandu dalang Taufiq alias Upik. Suasana pagelaran berjalan meriah. Dimulai dari penampilan gamelan yang mengiringi wayang. Hanya cenderung lebih keras dan cepat.
Dari pemantauan Tintakaltim.Com di lokasi acara, wayang ini juga tidak memiliki waranggana atau perempuan yang terlibat dalam pertunjukan dengan menyanyikan lagu atau gending seperti di wayang Jawa. Semuanya dibawakan oleh pria.
Penonton lebih banyak di belakang layar sehingga yang ditonton adalah bayangan wayang tersebut. Berbeda dengan wayang kulit Jawa yang langsung ditonton dari atas panggung. “Kami menghadirkan wayang kulit suluh Banjar dari Hulu Sungai Tengah (HST) Kalsel agar menjadi contoh anak muda untuk tidak melupakan warisan leluhur kita,” ujar Hamdani.
ERATKAN SILATURAHMI
Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor dalam pembukaan mengatakan, sangat memberi apresiasi kepada pihak penyelenggara Aruh Ganal Budaya Banjar. Karena, ini acara warisan leluhur yang harus dilestarikan.
“Lewat acara ini warga Banjar dan suku lainnya dapat memperererat silaturahmi dan saling sambung dengan budaya lain serta ikut mensukseskan Ibu Kota Negara (IKN),” pinta Gubernur.
Dalam acara itu juga dilakukan pagelaran kolaborasi tari Banjar berupa kuntaw, kuda gipang, tarik tirik dan tari japin. Ada pula lamut dan mamanda dari Kalsel. “Ada juga bajalan baimbai atau jalan bersama, vocalis lagu Banjar sampai mahalabiu,” ungkap Hamdani.
Sementara itu, Ismunandar meminta KBBKT berkiprah di Kaltim. Karena, kemajuan tidak dapat terwujud tanpa keterlibatan warga Banjar. “Urang Banjar harus terus meningkatkan semangat persatuan, solidaritas dan kebersamaan di dalam lingkungan pergaulan,” pintanya.
Ia pun meminta, Aruh Ganal menjadi wadah untuk menjaga kekompakan antara bubuhan banjar di Kaltim maupun Kalsel yang bersinergi dengan visi dan misi Kaltim berdaulat. (git)