TINTAKALTIM.COM-Memiliki rumah sendiri adalah idaman semua orang. Karena rumah merupakan kebutuhan primer demi masa depan. Mungkin awalnya ngontrak, tetapi jika tidak diniatkan, maka sulit mendapatkan hunian layak. Apalagi mereka yang baru membangun mahligai rumah tangga.
Di kawasan Batakan, yang lokasinya berdekatan dengan Stadion Sepakbola Batakan bahkan bersebelahan jalan tol, telah dibangun ribuan hunian berkualitas Bukit Batakan Permai (BBP) III dan perumahan Neo Batakan. Perumahan ini merupakan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dibangun developer ternama Borneo 86 dengan konsep rumah tunggal bukan kopel. “Kami ingin menunjukkan fakta, bahwa rumah yang dibangun siap huni,” kata Direktur Utama (Dirut) Borneo 86, Jamri.
Bekeliling di lokasi propertinya, sebatas mata memandang, maka hunian berkualitas itu terlihat rapi dengan corak warna serupa. Lokasinya luas, terbentang sekitar 40 hektare. Akses jalan pun sudah terhubung dan sejumlah fasilitas tersedia.
Kepada Tintakaltim.Com, Jamri memberikan ilustrasi bahwa pengembangnya membangun hunian terbaik kepada masyarakat tentu dari segi kualitas bangunan, juga fasilitas sekitar misalnya jalan yang sangat lebar 16 meter. Dan ini merupakan jalan terbesar untuk ukuran kompleks hunian FLPP. Kini masyarakat dari Kaltim dan Kaltara juga ada luar Kaltim memilih dan mengincar huniannya. Sebab, harga hanya Rp157 juta full finishing atau penyelesaian pekerjaan secara tuntas dengan tipe 36 RS Standar dengan luas tanah 12,5 x 8 meter.
Properti Developer ini punya ribuan perumahan. Meski FLPP tetapi struktur bangunan yang kuat dan fasiltias sekitar memadai. Hanya catatannya kata Jamri, dirinya membangun rumah murah bukan rumah komersil, sehingga sejumlah fasilitas dibangun bertahap tapi pasti. “Beda kalau rumah komersil. Harganya kan mahal. Kalau ungkapan orang Jawa disebut Ono Rego, Ono Rupo yang maknanya, kalau harganya mahal tentu berbeda dengan yang murah. Tapi, harga kan tidak menjadi patokan untuk membuat rumah berkualitas,” kata Jamri.
Disebutkannya, ribuan rumah yang dibangun Borneo 86 di Batakan, adalah rumah dengan skema kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi. Tentu, adalah masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah. Tapi pihak developer mudah untuk bernegosiasi kepada calon konsumen atau pembeli. “Datang saja ke PT Borneo Delapan Enam di Jl Mulawarman Ruko BDS 2 Blok H Nomor 86 Kelurahan Sungai Nangka, itu kantor pemasaran kami. Tim marketing siap melayani. Atau telepon ke (0542-8522286),” kata Jamri.
Karena sudah siap huni, tentu konsumen tidak perlu khawatir. Harga dan cicilannya pun beragam dan dapat terjangkau. Karena, sifatnya pengembang ini memberikan kesempatan kepada mereka yang belum punya rumah langsung punya hunian berkualitas. Di lokasi itu, kini telah terbangun 1.323 unit untuk FLPP dan ada juga kavling komersial 200 unit dengan ukuran 10×20 dengan harga Rp265 juta. “Kami sudah KPR dengan bank sekitar 1.000 unit. Ada dari kalangan TNI dan Polri serta masyarakat umum,” ujar Jamri.
Memiliki rumah di kawasan milik Jamri, konsumen tidak perlu khawatir. Karena sudah ada sambungan listrik. Bahkan banyak konsumen yang telah menghuni perumahan itu. Air pun disiapkan dengan konsep water treatment plant (WTP) dengan sistem pengolahan air yang baik.
Proses pengembangan Borneo 86 untuk menyiapkan perumahan masyarakat tidak sendiri. Kini sinergi dengan anak perusahannya PT Keysa Maju Jaya yang luas lahannya pun sekitar 44 hektare yang ada juga pemesanan atau booking dari Polda Kaltim sebanyak 300 unit. Tapi, baru 150 unit selesai dibangun.
ANTISIPASI IKN
Dalam kaitan pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Provinsi Kaltim, tentu perumahan di kawasan Batakan ini jadi pilihan. Sejumlah pihak ada yang menanyakan tentang lokasi dan harga. Akhirnya, mereka memilih dan melakukan transaksi. Bahkan, banyak pula dari Jakarta. “Nanti kan sekitaadar 1,5 juta aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di Jakarta pindah ke Kaltim. Tentu, jauh-jauh hari sudah memesan rumah dan memilih lokasi strategis,” jelas Jamri didampingi saudaranya Syafruddin, mantan anggota DPRD Balikpapan ini.
Bukan itu saja, Jamri juga mempersilakan sejumlah perusahaan yang ingin membangun khusus rumah karyawan, tinggal cek lokasi. Datang dan melihat lokasi mana yang cocok. Sebab, jalan utama sudah dibuat menghubungkan jalur ke Jalan Soekarno Hatta atau kilometer 8 dan dibangun oleh Dinas PU Pemprov Kaltim. “Alhamdulillah, perusahaan yang juga memesan adalah owner Kepiting Dandito Pak Rudi. Ia langsung meninjau lokasi dan memilih untuk 30 unit rumah karyawan,” ungkapnya.
Salah satu yang dipilih Rudi untuk karyawannya yang nanti bertambah jadi 70 unit adalah lokasi. Juga, kualitas rumah. Bahkan, Rudi pun membeli lahan untuk wakaf pembangunan masjid di lokasi tersebut. “Kami bersyukur Pak Rudi sangat dermawan. Semoga Kepiting Danditonya terus besar. Dan, ini juga tentu bagi perusahaan lain bisa mencontoh Pak Rudi, menyiapkan rumah untuk karyawannya,” kata Jamri berpromosi.
Dalam kaitan spesifikasi bangunan, developer membangun dengan konsep fondasi batu gunung, struktur bangunan menggunakan rangka besi, kusen, kayu ulin, dinding batas, plaster luar dan dalam. Ada pula plafon corak gypsum. Tapi konsumen pun dapat melakukan renovasi kalau sekiranya diperlukan dengan biaya sendiri. (riz)